Tindak Pidana dalam hal Perizinan

BAB II PENGATURAN TERHADAP PELAKU TANPA IZIN MELAKUKAN KEGIATAN INDUSTRI KECIL

A. Pengaturan Terhadap Pelaku Tanpa Izin Melakukan Kegiatan Industri dalam UU No. 5 Tahun 1984

1. Tindak Pidana dalam hal Perizinan

Setiap industri harus memiliki izin usaha dalam pembangunan industri, pada pasal 13 dijelaskan tentang izin usaha industri yaitu : 1. Setiap pendirian perusahaan industri baru maupun setiap perluasannya wajib memperoleh izin usaha. 2. Pemberian izin usaha industri terkait dengan pengaturan, pembinaan, dan pengembangan industri. 3. Kewajiban memperoleh izin usaha industri dapat dikecualikan bagi jenis industri tertentu dalam kelompok industri kecil. 4. Ketentuan mengenai perizinan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 3 diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Industri diwajibkan dan diharuskan untuk mempunyai izin disetiap perkembangan serta perluasannya dan pemberian izin tersebut harus ada kaitannya dengan perkembangan industri untuk mejadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Penjelasan pasal 13 angka : Pengecualian untuk mempunyai izin usaha industri ini ditujukan terhadap jenis industri tertentu dalam kelompok industri kecil yang karena sifat usahanya serta investasinya kecil lebih merupakan mata pencaharian dari golongan masyarakat berpenghasilan rendah seperti usaha industri rumah tangga dan industri kerajinan. Pasal 14 1. Sesuai dengan izin usaha industri yang diperolehnya berdasarkan pasal 13 ayat 1, perusahaan industri wajib menyampaikan informasi industri secara berkala mengenai kegiatan dan hasil produksinya kepada pemerintah. Universitas Sumatera Utara 2. Kewajiban untuk menyampaikan informasi industri dapat dikecualikan bagi jenis industri tertentu dalam kelompok industri kecil. 3. Ketentuan tentang bentuk, isi, dan tata cara penyampaian informasi industri sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Setelah mendapatkan izin usaha industri dari instansi pemerintah maka setiap industri wajib untuk memberikan informasi terkait dengan hasil produksinya. Penjelasan pasal 14 ayat 1 Yang dimaksud dengan informasi industri dalam pasal ini adalah data statistik perusahaan industri yang nyata, benar dan lengkap yang diperlukan bagi dasar pengaturan, pembinaan dan pengembangan bidang usaha industri seperti yang dimaksud pada pasal 8. Pasal 17 Desain produk industri mendapat perlindungan hukum yang ketentuan- ketentuannya diatur dengan peraturan pemerintah. Setiap desain produk industri yang dihasilkan mendapatkan perlindungan hukum atas hak cipta masing-masing hasil produksi. Penjelasan Pasal 17 Yang dimaksud dengan desain produk industri adalah hasil rancangan suatu barang jadi untuk diproduksi oleh suatu perusahaan industri, yang dimaksud dengan perlindungan hukum adalah suatu larangan bagi pihak lain untuk dengan tanpa hak melakukan peniruan desain produk industri yang telah dicipta serta telah terdaftar. Pasal 19 Pemerintah menetapkan standar untuk bahan baku dan barang hasil industri dengan tujuan untuk menjamin mutu hasil industri serta untuk mencapai daya guna produksi. Universitas Sumatera Utara Setiap produksi ditetapkan standar produksi dan tidak boleh menyalahi aturan yang ada. Penjelasan pasal 19 Penetapan standar industri bertujuan, untuk menjamin serta meningkatkan mutu hasil industri, untuk normalisasi penggunaan bahan baku dan barang, serta untuk rasionalisasi optimalisasi produksi dan cara kerja demi tercapainya daya guna sebesar-besarnya. Dalam penyusunan standar industri tersebut diatas diikutsertakan pihak swasta, kamar dagang dan industri Indonesia, asosiasi, balai-balai penelitian, lembaga- lembaga ilmiah, lembaga konsumen dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan proses dalam standarnisasi industri. Bab VIII pasal 21 menjelaskan tentang industri dalam hubungannya dengan sumber daya alam dan lingkungan hidup adalah : 1. Perusahaan industri wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam serta pencegahan timbulnya krusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri yang dilakukannya. 2. Pemerintah mengadakan pengaturan dan pembinaan berupa bimbingan dan penyuluhan mengenai pelaksanaan pencegahan kerusakan dan penanggulangan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri. 3. Kewajiban melaksanakan upaya sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dikecualikan bagi jenis industri tertentu dalam kelompok industri kecil. Setiap perusahaan industri diharuskan untuk menjaga kelestarian lingkungan tempat dimana produksi di kelola dan di hasilkan sehingga tidak merugikan masyarakat sekitar dan mencegah kerusakan lingkungan. Universitas Sumatera Utara Penjelasan pasal 21 ayat 1 Perusahaan industri yang didirikan pada suatu tempat, wajib memperhatikan keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam yang dipergunakan dalam proses industrinya serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat usaha dan proses industri yang dilakukan. Dampak negatif dapat berupa gangguan, kerusakan dan bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan masyarakat disekelilingya yang ditimbulkan karena pencemaran tanah, air dan udara termasuk kebisingan suara oleh kegiatan industri, dalam hal ini, pemerintah perlu mengadakan pengaturan dan pembinaan untuk menanggulanginya.

2. Ketentuan Pidana

Dokumen yang terkait

Sanksi Denda Terhadap Pelaku Tanpa Izin Melakukan Kegiatan Industri Kecil berdasarkan Persepktif UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 974/Pid.B/2014/PN.Mdn)

1 88 89

Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (Studi Beberapa Putusan Pengadilan Negeri di Indonesia)

1 74 133

Kajian Yuridis Pidana Denda Terhadap Pelaku Menjual Minuman Beralkohol Tanpa Izin (Sudi Putusan PN Balige No.01/Pid.C/TPR/2010/PN.Blg)

0 30 83

Penerapan UU No. 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi Terhadap Penjual Vcd/Dvd Porno (Studi Putusan No. 1069/Pid.B/2010/Pn.Bdg)

5 89 91

Tindak Pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Tanpa Izin Edar Menurut Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Studi Putusan No. 1902/PID B/2004/PN Medan)

8 97 79

Pertanggungjawaban Pelaku Tindak Pidana Paedofilia Ditinjau Dari UU No. 23/2002 Tentang Perlindungan Anak dan KUHP (Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan

3 83 90

Peraturan KPI No. 3 Tahun 2006 tentang Izin Penyelenggaraan Penyiaran

0 0 27

BAB II PENGATURAN TERHADAP PELAKU TANPA IZIN MELAKUKAN KEGIATAN INDUSTRI KECIL A. Pengaturan Terhadap Pelaku Tanpa Izin Melakukan Kegiatan Industri dalam UU No. 5 Tahun 1984 1. Tindak Pidana dalam hal Perizinan - Sanksi Denda Terhadap Pelaku Tanpa Izin Me

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Sanksi Denda Terhadap Pelaku Tanpa Izin Melakukan Kegiatan Industri Kecil berdasarkan Persepktif UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 974/Pid.B/2014/PN.Mdn)

0 0 23

Penerapan Sanksi Tindakan Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana (Studi Putusan Raju di Pengadilan Negeri Stabat)

0 1 100