Pengertian Industri Tanpa Izin Usaha

pengawasan terhadap korporasi, yang melakukan tindak pidana dengan menguntungkan korporasi, baik sebagai pelaku, sebagai orang yang menyuruh melakukan, sebagai orang yang turut serta melakukan, sebagai penganjur maupun sebagai pembantu tindak pidana yang dilakukan bawahannya didalam ruang lingkup usaha atau pekerjaan korporasi tersebut.

3. Pengertian Industri Tanpa Izin Usaha

Pengertian Industri bermacam-macam, menurut Badan Pusat Statistik, Industri adalah sebuah kesatuan unit usaha yang menjalankan kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk menghasilkan barang atau jasa yang berdomisili pada sebuah lokasi atau tempat tertentu dan memiliki catatan administrasi sendiri. UU No. 5 tahun 1984 memberikan defenisi Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, danatau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancangan bangun dan perekayasaan Industri. 16 Jenis usaha didalam produksiindustri adalah jenis usaha yang terutama bergerak dalam kegiatan proses pengubahan suatu barangbahan lain yang berbeda bentuk atau sifatnya dan mempunyai nilai tambah. 17 Kegiatan ini dapat berupa produksiindustri pangan, pakaian, peralatan rumah tangga, kerajinan, bahan bangunan, dan sebagainya. Izin merupakan suatu penetapan tertulis dari pemerintah yang bersifat publik yang diberikan berdasarkan wewenang pemerintah. Menurut para ahli pengertian izin adalah sebagai berikut : 16 Undang- Undang No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian. 17 Singgih Wibowo, Petunjuk Mendirikan Perusahaan Kecil, Jakarta, 1986, Hal 5. Universitas Sumatera Utara Praduji Atmosudirdjo menyatakan Izin Vergunning adalah suatu penetapan yang merupakan suatu larangan oleh undang- undang. Yang bersangkutan berbunyi “dilarang tanpa izin….melakukan…dan seterusnya.” Selanjutnya, larangan tersebut diikuti dengan perincian syarat- syarat, kriteria, dan sebagainya yang perlu dipenuhi oleh pemohon untuk memperoleh dispensasi dari larangan, disertai dengan penetapan prosedur dan petunjuk pelaksanaan kepada pejabat- pejabat administrasi Negara yang bersangkutan. 18 Sistem pemerintahan di Indonesia dalam hal wewenang pemberian izin merupakan salah satu bentuk pelimpahan wewenang pemerintahan pusat kepada pemerintahan daerah, dalam hal ini pelimpahan pemberian izin ini diatur secara umum dalam Undang- Undang Dasar Republik Indonesia 1945, pasal 18 ayat 1 dan 2 yang menyatakan bahwa : Ayat 1 Negara kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah daerah provinsi, dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang. Ayat 2 Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dan mengurus sendiri usaha pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pemerintahan. Implementasi dari Undang-Undang Dasar 1945, pasal 18 ayat 1 dan ayat 2 diatas oleh pemerintahan Kota Medan, dapat dilihat dengan adanya pengaturan khusus mengenai izin tempat usaha di Kota Medan. Oleh karena itu, setiap kegiatan mendirikan tempat usaha di Kota Medan harus memiliki izin dari pejabat yang berwenang. Izin tempat usaha yang dimaksud adalah izin yang diberikan bagi tempat usaha yang tidak menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguan, dan tercemarnya lingkungan, dikecualikan kepada tempat usaha yang lokasinya telah ditunjuk pemerintah daerah meliputi kawasan industri dan Zona industri. 18 Prajudi Atmosudirdjo, Hukum Administrasi Negara, Gahlia Indonesia, Jakarta, 1983, hal 94. Universitas Sumatera Utara

4. Pengertian Klasifikasi Industri

Dokumen yang terkait

Sanksi Denda Terhadap Pelaku Tanpa Izin Melakukan Kegiatan Industri Kecil berdasarkan Persepktif UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 974/Pid.B/2014/PN.Mdn)

1 88 89

Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (Studi Beberapa Putusan Pengadilan Negeri di Indonesia)

1 74 133

Kajian Yuridis Pidana Denda Terhadap Pelaku Menjual Minuman Beralkohol Tanpa Izin (Sudi Putusan PN Balige No.01/Pid.C/TPR/2010/PN.Blg)

0 30 83

Penerapan UU No. 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi Terhadap Penjual Vcd/Dvd Porno (Studi Putusan No. 1069/Pid.B/2010/Pn.Bdg)

5 89 91

Tindak Pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Tanpa Izin Edar Menurut Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Studi Putusan No. 1902/PID B/2004/PN Medan)

8 97 79

Pertanggungjawaban Pelaku Tindak Pidana Paedofilia Ditinjau Dari UU No. 23/2002 Tentang Perlindungan Anak dan KUHP (Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan

3 83 90

Peraturan KPI No. 3 Tahun 2006 tentang Izin Penyelenggaraan Penyiaran

0 0 27

BAB II PENGATURAN TERHADAP PELAKU TANPA IZIN MELAKUKAN KEGIATAN INDUSTRI KECIL A. Pengaturan Terhadap Pelaku Tanpa Izin Melakukan Kegiatan Industri dalam UU No. 5 Tahun 1984 1. Tindak Pidana dalam hal Perizinan - Sanksi Denda Terhadap Pelaku Tanpa Izin Me

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Sanksi Denda Terhadap Pelaku Tanpa Izin Melakukan Kegiatan Industri Kecil berdasarkan Persepktif UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 974/Pid.B/2014/PN.Mdn)

0 0 23

Penerapan Sanksi Tindakan Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana (Studi Putusan Raju di Pengadilan Negeri Stabat)

0 1 100