77
B. Pembahasan
Menurut Arma Abdoellah 1981: 502, tenis merupakan salah satu macam olahraga yang menggunakan bola kecil dan setiap pemainnya memakai
raket sebagai alat pemukul bola. Olahraga tenis lapangan banyak dimainkan dengan tujuan prestasi, tetapi banyak juga dimainkan untuk tujuan rekreasi
karena olahraga ini menyenangkan dan dapat menghilangkan rasa kejenuhan. Seseorang yang bermain tenis lapangan dituntut untuk selalu bergerak dan
meperagakan teknik dasar yang benar. Menurut Grana dan Klenak Awan Hariono 2006:112, koordinasi
adalah kemampuan otot mengontrol gerak dengan tepat agar dapat mencapai satu tugas fisik khusus. Menurut Schmidt Awan Hariono 2006:112,
koordinasi adalah perpaduan gerak dari dua atau lebih persendian, yang satu sama lainnya saling berkaitan dalam menghasilkan satu keterampilan gerak.
Indikator utama koordinasi adalah ketepatan dan efisiensi gerak. Menurut Crespo dan Miley dan Bornemann Awan Hariono 2006:111, koordinasi
selalu terkait biomotor yang lain, terutama kelincahan dan ketangkasan. Menurut Sukadiyanto 2002: 139, setiap pemain tenis harus menguasai
kecakapan fisik koordinasi, karena merupakan salah satu tugas utama untuk mencapai keahlian dalam menguasai ketrampilan.
Menurut Sukadiyanto 2002: 29, prinsip dasar dalam bermain tenis adalah memukul bola melewati atas net dan masuk ke dalam lapangan
permainan lawan. Menurut Sukadiyanto 2002: 29, untuk mempersulit lawan dalam memukul bola, ada beberapa teknik dasar, yaitu a groundstrokes
78 terdiri dari forehand dan backhand, b voli juga terdiri dari forehand dan
backhand, c servis, d lob dan smash. Semua teknik dasar tenis lapangan harus dikuasai, karena dalam suatu permainan teknik tersebut akan digunakan
dan bermanfaat dalam setiap pertandingan dan harus dilatih secara berulang- ulang. Salah satu teknik dasar dalam tenis lapangan yang pertama dilatihkan
pada anak-anak adalah forehand groundstroke. Menurut Charles Applewhaite 1988: 20, latihan ball sense
application merupakan bentuk latihan yang dimodifikasi agar lebih bervariasi. Pelaksanaanya dengan menggunakan raket dan tanpa raket. Latihan Ball Sense
Application adalah bentuk latihan yang dapat digunakan untuk melatih koordinasi dan forehand groundstoke pada anak-anak atau pemula atlet tenis
lapangan. Proses latihan dimulai dari hal yang paling sederhana sampai ke hal yang kompleks. Latihan ball sense application membutuhkan kerjasama dan
fokus selama latihan, karena model latihannya dapat dilakukan dengan tim dan individu. Untuk dapat menguasai keterampilan, khususnya teknik forehand
groundgsrtoke diperlukan suatu proses latihan yang didukung oleh pengalaman gerak-gerak yang dimiliki sebelumnya. Latihan ini mempunyai 15
variasi latihan. Berdasarkan analisisi data pada peningkatan koordinasi diperoleh
nilai t
hitung
13,085 t
tabel
2,179, dan nilai p 0,000 dari 0,05. Dengan demikian diartikan
“Ada pengaruh pengaruh latihan ball sense application terhadap peningkatan koordinasi pada atlet tenis lapangan usia 8-12 Tahun Di