45
menekankan kerja: sejauh mana kepala sekolah berusaha agar para guru lebih giat bekerja, misalnya melakukan supervisi secara ketat, bersikap
memerintah, dan menekankan hasil kerja. Dengan demikian bahwa kinerja guru sangat dipengaruhi oleh
keefektifan komunikasi kepala sekolah dalam mengkomunikasikan program kerja lembaga sekolah tersebut. Demikian pula, iklim organisasi sekolah yang
kondusif akan mendorong kinerja guru yang semakin tinggi, sebab iklim organisasi yang kondusif akan memberi perasaan nyaman dan menciptakan
suasana kerja yang mendukung. Dengan kata lain, kinerja guru dapat dipengaruhi antara lain oleh keefektifan komunikasi kepala sekolah dan
sekaligus juga dipengaruhi iklim organisasi di tempat guru bekerja.
C. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Penelitian Tjahya Witono Tahun 2003 di SD Negeri se-Kota Semarang,
menunjukkan bahwa keterampilan manajerial dan supervisi kepala sekolah dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru.
Kemampuan manajerial berhubungan dengan pemberdayaan sumber daya dan personil sekolah, sedangkan supervisi berhubungan dengan proses
pembinaan kepala sekolah kepada guru untuk melaksanakan pembelajaran secara lebih baik.
2. Penelitian Ali Herzalni Tahun 2003 di SMU Swasta se-Kabupaten Tegal,
mnunjukkan bahwa persepsi guru mengenai kriteria kepemimpinan kepala sekolah dan iklim kerja turut mempengaruhi kinerja guru. Persepsi guru
46
memandang bahwa kriteria kepemimpinan merupakan aspek yang sangat berarti bagi guru dalam melaksanakan tugasnya, sedangkan iklim kerja
berkaitan dengan situasi dan kondisi kerja sehari-hari dalam kondisi lama, sehingga kedua variabel tersebut secara langsung memiliki pengaruh erat
dengan kinerja guru. 3.
Penelitian Mursini Purwati Tahun 2003 di SD Negeri se-Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang, menunjukkan bahwa supervisi
kunjungan kelas oleh kepala sekolah dan kompensasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru. Pengaruh tersebut sangat besar
80,56, mengingat supervisi dan kompensasi berkaitan dengan kebutuhan guru akan pelaksanaan tugas dan peningkatan kinerja.
4. Penelitian Achmad Junaedi Tahun 2004 di SLTP Negeri se-Kabupaten
Kudus, menunjukkan bahwa kinerja kepala sekolah dan iklim organisasi memberikan pengaruh terhadap kinerja guru, sehingga apabila kinerja
kepala sekolah dan iklim organisasi baik, maka kinerja guru pun akan baik pula.
5. Penelitian Sentot Widodo Tahun 2006 di SMA Negeri se-Kota Semarang,
menunjukkan bahwa kemampuan kerja dan iklim organisasi memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kinerja guru. Dengan demikian
apabila kemampuan kerja dan iklim organisasi meningkat, maka kinerja guru secara otomatis akan meningkat pula.
Hasil-hasil penelitian tersebut sangat relevan dengan kajian penelitian yang dilakukan, artinya baik keefektifan komunikasi kepala sekolah, iklim
47
organisasi dan kinerja guru yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya sesuai dengan fokus penelitian yang dilakukan sekarang. Dengan demikian
hasil-hasil penelitian terdahulu cocok untuk dikembangkan dan diteliti kembali lebih lanjut, sehingga memperkaya kajian keilmuan selanjutnya yang lebih
kuat.
D. Hipotesis Penelitian