43
kooerdinasi, dan koordinasi mensyaratkan komnikasi. Oleh karena itu, komunikasi adalah suatu sine qua non bagi organisasi. Onong Uchyana
Effendi 2001:116. Dengan demikian, komunikasi kepala sekolah yang efektif memegang peranan yang sangat penting dalam mengkoordinasikan semua
komponen yang terdapat di sekolah tersebut termasuk guru, yang pada gilirannya juga dapat meningkatkan kinerja guru tersebut.
2. Hubungan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru
Iklim organisasi adalah seperangkat prioritas lingkungan pengembangan kerja, yang dipersepsikan pegawai secara langsung atau tidak langsung, yang
dianggap sebagai faktor utama dalam mempengaruhi perilaku pegawai Gibson 1985:121. Larsen Pidarta 1995:121 mengemukakan ”iklim, norma-
norma, harapan-harapan, dan kepercayaan personalia sekolah dapat mempengaruhi perilaku pegawai dalam melaksanakan tugas”. Dengan
ungkapan yang berbeda, tetapi dengan maksud yang kurang lebih sama, Owens 1991:43 mengatakan ”iklim organisasi berkaitan dengan persepsi
orang yang ada di dalam organisasi yang menggambarkan tentang norma, asumsi, dan kepercayaan yang ada”.
Dengan demikian, iklim organisasi yang kondusif akan meningkatkan kinerja guru, sebab iklim organisasi yang kondusif akan memberi perasaan
nyaman dan menciptakan suasana kerja yang mendukung, sebagaimana dikutip oleh Dawis 1996:24 yang telah mengembangkan sebuah instrumen
untuk mengukur iklim organisasi. Instrumen tersebut berfokus pada gaya manajemen yang diterapkan dalam organisasi yang meliputi faktor
44
kepemimpinan, motivasi, komunikasi, interaksi-pengaruh, pengambilan keputusan, penyusunan tujuan, dan pengendalian. Dari hasil penelitian
tersebut, diperoleh bahwa iklim yang lebih partisipatif dan berorientasi humanistik manusia akan menghasilkan tingkat prestasi kinerja yang lebih
tinggi dan kepuasan kerja yang lebih besar. Dari teori-teori tersebut, terlihat bahwa iklim organisasi mempunyai
kontribusi yang jelas untuk meningkatkan kinerja guru di sekolah. Pada kontek penelitian ini, iklim organisasi yang kondusif akan semakin
mendorong kinerja guru dalam melakukan pekerjaannya.
3. Hubungan Keefektifan Komunikasi Kepala Sekolah dan Iklim
Organisasi dengan Kinerja Guru
Menurut Gibson 1985:52 ”seorang guru dapat menjadi professional dalam pekerjaannya ditentukan oleh faktor individu guru sendiri dan juga oleh
faktor di luar dirinya”. Faktor luar tersebut akan menyangkut institusi organization,
kepemimpinan leadership, dan kelompok organisasi group organization.
Sementara itu, Owens 1991:132 mengatakan ”persepsi kelompok guru tentang kepala sekolah mereka ditentukan oleh beberapa hal
yaitu a trust dorongan: sikap kepala sekolah yang mendorong untuk bekerja keras, b consideration perhatian: sejauh mana perhatian kepala sekolah
terhadap guru yang berkaitan dengan martabat dan masalah kemanusiaan, c aloofness
acuh: sejauh mana sikap kepala sekolah menjaga jarak sosial, misalnya apakah menunjukkan sikap tidak peduli dan dingin ataukah
menunjukkan sikap hangat dan bersahabat, d production emphasis
45
menekankan kerja: sejauh mana kepala sekolah berusaha agar para guru lebih giat bekerja, misalnya melakukan supervisi secara ketat, bersikap
memerintah, dan menekankan hasil kerja. Dengan demikian bahwa kinerja guru sangat dipengaruhi oleh
keefektifan komunikasi kepala sekolah dalam mengkomunikasikan program kerja lembaga sekolah tersebut. Demikian pula, iklim organisasi sekolah yang
kondusif akan mendorong kinerja guru yang semakin tinggi, sebab iklim organisasi yang kondusif akan memberi perasaan nyaman dan menciptakan
suasana kerja yang mendukung. Dengan kata lain, kinerja guru dapat dipengaruhi antara lain oleh keefektifan komunikasi kepala sekolah dan
sekaligus juga dipengaruhi iklim organisasi di tempat guru bekerja.
C. Hasil Penelitian yang Relevan