3. Revelance, artinya harus saling berhubungan sebagai contoh para peserta pelatihan
terlebih dahulu diberikan penjelasan secara umum tentang suatu pekerjaan sebelum mereka mempelajari hal – hal khusus dari pekerjaan tersebut
4. Transference, artinya program pelatihan harus disesuaikan dengan kebutuhan –
kebutuhan yang nantinya akan dihadapi dalam pekerjaan yang sebenarnya. 5.
Feed back, artinya setiap program pelatihan yang dilaksanakan selalu dibutuhkan adanya umpan balik yaitu mengukur sejauh mana keberhasilan dan program
pelatihan tersebut. Dengan adanya umpan balik yaitu mengukur sejauh mana keberhasilan dan program pelatihan tersebut dengan adanya umpan balik yaitu
mengukur sejauh mana keberhasilan dan program pelatihan tersebut. Dengan adanya umpan balik ini maka peserta akan dapat memproleh informasi tentang
yang dicapai dan hal ini akan meningkatkan motivasi mereka dalam bekerja dapat mengetahui hasil kerja mereka.
2.5 Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Para karyawan dilatih atau dikembangkan agar memperhatikan prilaku memberikan prestasi sesuai dengan yang di tetapkanl dituntut oleh perusahaan.
Menurut sikula 1976 pelatihan adalah proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja non
manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan tertentu. Sedangkan pengembangan adalah proses pendidikan jangka panjang yang
mempergunakan prosedur sistematis dan terorgranisir, sehingga tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.
Pelatihan dan pengembangan merupakan tanggung jawab bersama dan utamanya manajemen puncak pimpinan serta mendapat dukungan dari berbagai
pihak, misalnya departmen SDM, karyawan. Pimpinan mempunyai tanggung jawab atas kebijakan - kebijakan umum dan prosedur yang dibutuhkan untuk menerapkan
program dan pengembangan. Untuk itu komitmen pimpinan sangat penting agar berlangsung secara efektif, baik,dari perencanaan,proses serta tujuan dan pelatihan
dan pengembangan.
Universitas Sumatera Utara
Adapun tujuan dan pelatihan dan pengembangan karyawan secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut SikuIa,1976:
a. Meningkatkan Produktifitas
Pelatihan dan pengembangan selain di berikan kepada karyawan baru, juga diberikan kepada karyawan yang sudah lama bekerja. Pelatihan dapat
meningkatkan taraf prestasi karyawan pada jabatannya sekarang, prestasi kerja yang meningkat mengakibatkan peningkatan dan produktifitas. Produktifitas
adalah keluaran dibagi dengan masukan. Salah satu unsur keluaran adalah prestasi kerja. Jadi prestasi kerja meningkat,keluaran meningkat,produktifitas meningkat.
b. Meningkatkan Mutu
Pelatihan dan pengembangan yang tepat tidak saja meningkatkan kuantitas dan keluaran tetapi juga meningkatkan kualitasmutu dan keluaran. Karyawan yang
berpengetahuan dan berketerampilan baik hanya akan membuat sedikit kesalahan , dan cermat dalam melaksanakan pekerjaan.
c. Meningkatkan ketetapan dalam perencanaan Sumber Daya Manusia pelatihan dan
pengembangan yang tepat dapat membantu untuk memenuhi keperluan akan karyawan dengan pengetahuan dan kterampilan tentu di masa yang akan datang.
d. Meningkatkan Semangat Kerja
Iklim dan suasana organisasi pada umumnya menjadi lebih baik jika perusahaan mempunyai program pelatihan yang tepat. Suatu rangkaian reaksi positifdapat
dihasilkan dari program pelatihan perusahaan yang dirancangkan dengan baik. e.
Menarik dan Menahan Karyawan yang Baik Para karyawan terutama para manajemya memandang kemungkinan untuk
mengikuti pendidikan atau pelatihan sebagai dan imbalan jasa dan perusahaan terhädap mereka. Mereka berharap perusahaan membayar program pelatihan
sebagai dan imbalanjasa dan perusahaan terhadap mereka. Mereka berharap perusahaan membayar program pelatihan yang mengakibatkan mereka bertambah
pengetahuan dan keterampilan dalam keahlian mereka masing-masing. f.
Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Universitas Sumatera Utara
Pelatihan yang tepat dapat membantu menghindari timbulnya kecelakaan di perusahaan dan dapat menimbulkan lingkungan kerja yang lebih aman dan sifat
mental yang lebih stabil. g.
Menghindari Keusangan Obsolescence Usaha pelatihan atau pengembangan di perlukan secara terus menerus supaya para
karyawan dapat mengikui perkembangan terakir dalam bidang kerja mereka masing-masing. Ini berlaku baik untuk tenaga kerja pekerja non manajerial
maupun tenaga kerja manajerial. h.
Menunjang Pertumbuhan Pribadi Personal Growth Pelatihan dan pengembangan tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga
menguntungkan tenaga kerja sendiri.
2.6 Pelayanan dan Arti kualitas Petayanan 2.6.1 Pengertian Pelayanan