Ho : b
1
: b
2
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu sistem rekrutmen X
1
, imbalan X
2
Kriteria Pengambilan Keputusan: terhadap variabel dependen yaitu kualitas kerja Y.
Ho diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Ha diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
E. Uji Koefisien Determinasi R²
Koefisien determinasi R² bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output
SPSS, koefisien determinan terletak pada Tabel Model Summary dan tertulis R square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan Adjusted R
square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Nilai R square dikatakan baik jika di atas 0.5 karena R square
berkisar antara 0 sampai 1 Nugroho, 2005:51. Identifikasi determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen X terhadap variabel
dependen Y. Semakin bersar nilai identifikasi determinan, maka semakin baik kemampuan variabel dependen Y.
Determinan R² semakin besar mendekati satu maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu X
1
, X
2
berupa sistem rekrutmen dan imbalan serta variabel dependen Y yaitu kualitas kerja
semakin besar. Sebaliknya, jika determinan R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independen
yaitu X
1
, X
2
berupa variabel sistem rekrutmen dan imbalan serta variabel dependen Y yaitu kualitas kerja semakin kecil.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Agung 2006 melakukan penelitian dengan judul skripsi “Hubungan Kompensasi terhadap kualitas kerja karyawan pada PT Barisan Baja Perkasa
Medan”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah kompensasi mempunyai hubungan dengan kualitas kerja karyawan pada PT. Barisan Baja
Perkasa, Medan. Hasil penelitian menggunakan SPSS 12.00 menunjukkan bahwa kompensasi pada PT Barisan Baja Perkasa Medan mempunyai
hubungan yang sangat kuat dan positif terhadap kualitas kerja karyawan yaitu sebesar 89,2 sedangkan 10,8 dijelaskan oleh variabel lain.
Putra 2009 melakukan penelitian dengan judul ”hubungan antara pemberian sistem imbalan dengan kualitas kerja karyawn PT.Persero
Angkasa Pura II divisi Administrasi dan Komersil”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian sistem imbalan dengan kualitas
kerja pada karyawan PT.Persero Angkasa Pura II Divisi Administrasi dan Komersil. Metode analisis data yang digunakan adalah korelasi. Pengelolaan
data menggunakan SPSS 13.0. hasil pengolahan data, angka koefision korelasi adalah 0,995 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan korelasi yang
sangat kuat antara system imbalan dengan kualitas kerja Karyawan. Harahap, Rudi Hariyanto 2007 melakukan penelitian dengan judul
skripsi: “Analisis Sistem Rekrutmen Dalam Meningkatkan Kinerja pada PT Bussan Auto Finance Cabang Medan”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Universitas Sumatera Utara