Pembuatan preparat histologis Pengamatan efek toksik

8. Pembuatan preparat histologis

Ginjal tikus dipotong-potong setebal 3 mm –5 mm dengan menggunakan pisau skalpel, kemudian dimasukkan ke dalam formalin 10. Selanjutnya dilakukan pembuatan preparat histologis di Laboratorium Patologi Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

9. Pengamatan efek toksik

Pengamatan terhadap hewan uji yang diberi infusa daun sirsak Annona muricata L. dilakukan selama 30 hari. Pengamatan yang dilakukan meliputi: a. Pemeriksaan kreatinin. Pada awal masa uji hari ke-0 dan akhir masa uji hari ke-31 diambil cuplikan darah melalui sinus orbitalis mata hewan uji untuk pemeriksaan kreatinin. Darah yang keluar selanjutnya ditampung dalam tabung eppendorf. Darah kemudian disentrifugasi untuk diambil serum darahnya. Serum darah inilah yang digunakan untuk pemeriksaan kreatinin. Pengambilan darah hewan uji dilakukan di Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi, Fakultas Farmasi Univertas Sanata Dharma dan pemeriksaan kreatinin dilakukan di Parahita Medical Lab. b. Pemeriksaan histologis ginjal. Pemeriksaan histologis dilakukan di Laboratorium Patologi Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Hasil pemeriksaan dibuat fotomikroskopik sebagai data kualitatif. c. Uji reversibilitas. Dilakukan pada hari ke-15 setelah pemberian infusa daun sirsak dihentikan pada sebagian hewan uji yang tersisa. Pada masa ini, semua hewan uji yang digunakan tidak mendapat perlakuan infusa daun sirsak maupun kontrol. Pada masa reversibilitas, jika kerusakan struktural hewan uji tidak kembali pada kondisi normal, maka perubahan bersifat tak terbalikkan. Jika perubahan secara struktural kembali menjadi kondisi normal maka perubahan bersifat terbalikkan. Hasil pemeriksaan dibuat fotomikroskopik sebagai data kualitatif. Pemeriksaan histologis pada uji ini dilakukan di Laboratorium Patologi Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. d. Pengamatan berat badan, asupan makan dan minum tikus. Pengamatan berat badan tikus dilakukan setiap minggu serta asupan makan dan minum tikus dilakukan setiap harinya.

E. Analisis dan Evaluasi Hasil