42
melakukan ujicoba terbatas, siswa kemudian diberikanposttest untuk mengetahui dampak dari penggunaan buku PMRI yang telah dikembangkan.
Penelitian ini hanya dibatasi sampai pada pengembangan buku guru dan buku siswa kelas IV SD dengan menggunakan pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia PMRI.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Tes
Tes adalah cara atau prosedur dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau
serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan atau perintah- perintah sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku
atau prestasi Taniredja, 2012: 49.
Sejalan dengan itu Sugiyono 2015: 208 mengemukakan bahwa tes merupakan pengukuran yang objektif dan standar. Pengumpulan data
dengan tes dilakukan dengan cara memberi sejumlah pertanyaan kepada subjek yang diteliti untuk dijawab. Data hasil test berupa data
kuantitatifangka. Dalam penelitian dan pengembangan, pengumpulan data dengan pretest digunakan untuk mengetahui kondisi awal subjek sebelum
diberi perlakuan tertentu. Selanjutnya posttest digunakan untuk mengetahui kondisi subjek setelah diberi perlakuan. Perbandingan nilai
pretest dan posttest merupakan pengaruh produk terhadap variable dependen dari subjek.
43
Adapun tes yang digunakan peneliti adalah tes prestasi belajar yang dilakukan melalui soal yang diberikan di awal pretest dan di akhir
posttest pembelajaran.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Non Tes
3.4.2.1 Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Sugiyono, 2012: 192.
Nasution dalam Taniredja, 2012: 44 menyatakan bahwa angket atau questionnaire merupakan alat penelitian berupa daftar pertanyaan
untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden. Menurut Kunandar 2008: 176-177, bentuk kuisioner ada tiga, terdiri dari
pernyataan bebas, pertanyaan terikat, dan kuisioner dengan jawaban singkat. Sedangkan kuisioner terstruktur dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu pertanyaan tertutup dan kuisioner pertanyaan terbuka. Kuisioner pertanyaan tertutup menyediakan altermatif jawaban yang dipilih oleh
responden tanpa kemunkinan jawaban yang harus dipilih oleh responden tanpa kemungkinan memberikan jawaban lain, sedangkan kuisioner
dengan pertanyaan terbuka dalah bentu alternatif jawabannya berbentuk pilihan ganda tetapi dari jawaban tersebut mungkin tidak ada jawabannya
44
sehingga responden diberikan kesempatan untuk menyampaikan jawaban yang tepat di ruang yang disediakan.
Kuisioner yang akan digunakan pada penelitian ini adalah dengan model skala Likert. Sugiyono 2010: 134 mengemukakan bahwa Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Fenomena sosial ini
ditetapkan secara spesifik oleh peneliti dan disebut sebagai variable penelitian. Skala Likert yang akan digunakan peneliti adalah rentang 1-5.
Kuisioner diujikan pada 2 validator ahli.
3.4.2.2 Wawancara
Wawancara atau interview dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan mengggunakan bahasa lisan baik secara tatap
muka ataupun melalui saluran media tertetu Sanjaya, 2011: 96. Pemdapat lain dikemukakan pula oleh Sukardi 2012:79 bahwa wawancara
merupakan instrument yang berfungsi untuk mengambil data di lapangan dengan datang berhadapan muka secara langsung dengan responden atau
subjek yang diteliti.Pada wawancara dimungkinkan peneliti dengan responden melakukan tanya jawab secara interaktif maupun secara sepihak
saja misalnya dari peneliti saja. Pendapat lain dikatakan oleh Kunandar 2008:157 yang menyatakan bahwa wawancara dapat dilakukan terhadap
kepala sekolah, siswa, beberapa teman sejawat, pegawai tata usaha sekolah, orangtua siswa, dan pihak-pihak yangterkait.Ada dua jenis
45
wawancara menurut sudjana 2013:68 yakni, wawancara berstruktur dan
wawancara tak berstruktur.
Wawancara berstruktur kemungkinanan jawaban telah disepakati sehingga siswa tinggal mengkategorikan kepada alternative jawaban yang
dibuat.Keuntungannya adalah mudah diolah dan dianalisis untuk dibuat kesimpulan.Sedangkan wawancara bebas atau tak berstruktur, jawaban
tidak perlu
disiapkan sehingga
siswa bebas
mengemukakan pendapatnya.Keuntungannya adalah informasi lebih lengkap dan padat
namun butuh kerja keras untuk menarik kesimpulan. Pada wawancara ini
peneliti akan menggunakan wawancara bebas atau tak berstruktur. 3.5
Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono 2015:156 instrumen penelitian merupakan alat untuk mengumpulkan data. Tanpa alat tersebut, tidak mungkin data dapat diambil.
Gray dalam Sugiyono, 2015: 156 menyatakan instrument merupakan alat seperti kuisioner, dan pedoman observasi yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian. Berikut akan dijabarkan instrument
yang digunakan dalam penelitian 3.5.1
Soal Tes
Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan
penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran Sudjana, 2013: 35. Jenis tes pada penelitian ini berupa tes
objektif yaitu pilihan ganda. Penilaian yang dilakukan dalam tes berupa
46
skor. Penggunaan skor adalah 1 jika jawaban benar dan 0 jika jawaban salah. Penyusunan instrument tes berdasarkan materi sudut pada semester
ganjil dengan standar kompetensi [3. Menggunakan pengukuran sudut, panjang, dan berat] dan kompetensi dasar [3.1 Menentukan besar sudut
dengan satuan tidak baku]. Adapun matriks pengembangan instrument tes dapat dipaparkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Pre Test Dan Post Test
Indikator No. Soal
Menjelaskan pengertian sudut, titik sudut 1, 3, 5, 6, 7, 8, 11
Menyebutkan benda-benda yang dapat membentuk sudut
2, 4 Menentukan macam-macam sudut dan
besarannya 9, 10, 14, 15, 16, 23, 24,
25, 26, 27, 28, 29, 30 Menentukan bentuk sudut dari suatu benda
12, 13, 18, 19, 20, 21, 22, Membandingkan besaran suatu sudut
17
3.5.2 Lembar Kuisioner
Kuisioner diberikan kepada dua validator ahli, yaitu pakar matematika dan ahli matematika. Kuisioner digunakan untuk mengetahui
kelayakan produk berupa buku guru dan buku siswa. Kuisioner berisi pernyataan-pernyataan berdasarkan aspek buku guru dan buku siswa
dengan pendekatan PMRI. Kuisioner antara buku guru dan buku siswa berbeda karena memiliki tujuan yang berbeda dari pembuatan buku guru
dan buku siswa. Kuisioner diisi oleh satu ahli pendekatan PMRI dan satu guru sekolah dasar yang memahami pendekatan PMRI. Berikut akan
47
dipaparkan kisi-kisi instrument penelitian kuisioner validasi buku guru pada tabel 3.3 dan kuisioner validasi buku siswa pada tabel 3.4 yang
digunakan oleh peneliti Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuisioner Validasi Buku Guru
No Aspek
Indikator Nomor
Item 1
Tujuan dan Pendekatan
Pembelajaran dalam buku guru dibuat menarik.
1
Buku guru dibuat sesuai dengan karakteristik PMRI.
2
Buku guru memberikan kesempatan guru untuk menggunakan konteks yang nyata dalam mengajar.
3
Buku guru membantu guru untuk berpikir kreatif.
4 2
Cover
Gambar sesuai dengan materi.
5
Komposisi unsur tata letak judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lain-lain seimbang dan seirama
dengan tata letak isi
6
Memiliki kekontrasan yang baik pewarnaan halaman depan.
7 Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama
pengarang dan tulisan lainnya 8
Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat tentang materi isi buku.
9 Cover menarik.
10
3 Isi
Komponen dalam buku guru lengkap cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi,
daftar pustaka. 11
Materi buku sesuai dengan judul buku
12
Petunjuk pada buku guru jelas dan mudah dipahami
13
Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap kegiatan mudah disiapkan oleh guru.
14
Materi disusun secara runtut
15
Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan konteks
16
Buku memuat karakteristik PMRI : Penggunaan model
17
Buku memuat karakteristik PMRI : Konstruksi siswa
18
Buku memuat karakteristik PMRI : Interaktivitas
19
Buku memuat karakteristik PMRI : Keterkaitan
20 4
Bahasa
Kalimat yang digunakan singkat dan jelas.
21
Bahasa yang digunakan mudah dipahami
22
Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan EYD
23
Ukuran dan bentuk huruf menarik
24
48
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuisioner Validasi Buku Siswa No
Aspek Indikator
Nomor Item
1 Cover
Gambar sesuai dengan materi.
1
Komposisi unsur tata letak judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll seimbang dan seirama dengan tata
letak isi.
2
Memiliki kekontrasan yang baik pewarnaan halaman depan.
3
Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya.
4
Judul dapat memberikan informasi seeara cepat dan tepat tentang materi isi buku.
5
Cover menarik perhatian siswa untuk belajar.
6 2
Isi Buku Siswa
Menggunakan konteks yang nyata dan relevan dengan siswa karakteristik 1.
7 Menggunakan model yang membantu siswa untuk
memahami materi karakteristik 2. 8
Memberikan kesempatan siswa untuk berkontribusi dalam pembelajaran karakteristik 3.
9 Terdapat interaktifitas antara guru dan siswa
maupun siswa dengan siswa dalam beraktivitas karakteristik 4.
10 Terdapat keterkaitan dengan materi lain
karakteristik 5. 11
3 Konsistensi
Penempatan unsur tata letak judul, sub judul, ilustrasi, pada awal setiap bab konsisten.
12
Tata letak gambar tepat dan tidak mengganggu.
13
Bidang cetak dan margin proporsional.
14
Jenis dan ukuran huruf pada kalimat konsisten dan sesuai untuk anak.
15 4
Bahasa
Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
16
Berisi perintah yang jelas.
17
Bahasa berdasarkan EYD.
18
Bahasa tidak mengandung makna ganda.
19 5
Gambar
Menarik perhatian siswa untuk belajar.
20
Sesuai dengan materi yang dibahas.
21
Warna gambar memiliki kekontrasan yang sesuai.
22
Ukuran gambar tepat.
23
49
3.5.3 Pedoman Wawancara