DINAMIKA HUBUNGAN TRUST DAN TRANSPARANSI

d Penolakan pelanggan untuk berubah dari nyata secara fisik menjadi virtual. Orang belum bagitu percaya terhadap transaksi tanpa tatap muka secara langsung. e Persepsi bahwa e-commerce mahal dan tidak nyaman. Berdasarkan penjelasan di atas, pada sisi keuntungan, terlihat bahwa penjual yang menggunakan e-commerce diantaranya dapat melakukan transaksi lebih efisien dan dapat mendekatkan diri kepada konsumen sehingga upaya untuk meningkatkan kepuasan konsumen bisa dilakukan secara lebih mudah. Sedangkan pada sisi kerugian, penjual harus dapat mengadopsi teknologi e-commerce secara tepat sehingga kerugian yang dihadapi dalam penggunaan e-commerce bisa diminimalisir.

E. DINAMIKA HUBUNGAN TRUST DAN TRANSPARANSI

Nelson, Alok Robert 2004 mendefinisikan transparansi pasar sebagai ketersediaan dan aksesibilitas informasi. Transparansi diklasifikasikan dalam tiga kategori informasi yang mungkin mempengaruhi perilaku ekonomi dari pelaku pasar yaitu harga, produk, dan informasi pemasok. Dalam keterkaitannya dengan trust, menurut Grabner-Krauter 2002 dalam Elgar, 2008 untuk meningkatkan kepercayaan yang dirasakan dari situs web dan vendor online serta fungsi yang dirasakan dari sistem e-commerce terdapat tiga kategori instrumen yang dapat membantu untuk membuat hubungan kerjasama yang lebih efisien dengan menerapkan informasi, yaitu: informasi kebijakan, kebijakan jaminan, kebijakan reputasi. Universitas sumatera utara Trust berkembang dari waktu ke waktu berdasarkan pengamatan dan interaksi antara konsumen dan penjual Mayer, Davis Schoorman, 1995. Banyak konsumen membeli melalau internet dikarenakan masalah trust-nya Fox, 2000. Ini dikarenakan takut dengan penipuan, adanya hackers, dan ketakutan informasi pribadinya dibeberkan. Trust sudah sangat penting dalam aktivitas belanja online. Penelitian Wang, Chen Jian 2009; Sularto 2004 menemukan bahwa trust penting dalam aktivitas belanja online. Maka dari itu meningkatkan trust konsumen untuk melakukan belanja online dapt dilakukan dengan menambah pengetahuan konsumen akan produk yang ditawarkan penjual Wang, Chen Jian 2009. Dengan menerapkan aksesibilitas informasi yang jelas dan mudah, konsumen akan memiliki pengetahuan atas produk yang ditawarkan di situs jual Grabner- Krauter dalam Elgar, 2008. Situs akan memediasi hubungan antara konsumen dan organisasi pedagang dan penting untuk mendesain situs yang memadai dan informatif untuk mendorong trust. Website ini menyediakan petunjuk penting untuk konsumen online yang digunakan sebagai penilaian mereka tentang efisiensi dan keandalan penjual online, yang didasarkan pada kualitas informasi tentang isu-isu kunci seperti biaya pengiriman, ketertiban dan kebijakan privasi, dan ganti rugi Grabner-Krauter dalam Elgar, 2008. Singkatnya, sebuah situs dimengerti dan komprehensif untuk menjamin pengalaman pelanggan yang positif dengan website, dan ini merupakan awal yang penting untuk membangun kepercayaan. Perusahaan online harus fokus menciptakan homepage yang mudah dinavigasi dan memberikan tantangan positif Universitas sumatera utara bagi pengguna misalnya untuk aspek-aspek kegunaan, dan mengandung informasi yang berguna dan berharga Grabner-Krauter, 2002 dalam Elgar, 2008. Selain itu, penerbitan sebuah kebijakan privasi pada tempat yang terlihat jelas dari situs web yang mencakup semua aspek keamanan data. Dengan demikian untuk meningkatkan trust konsumen e-commerce, menurut Grabner-Krauter 2002 dalam Elgar, 2008 yaitu dengan meningkatkan ketersediaan informasi dan aksesibilitas.

F. HIPOTESIS