Keuntungan E-Commerce Kekurangan E-Commerce

3. Keuntungan dan Kekurangan E-Commerce

a. Keuntungan E-Commerce

Keuntungan e-commerce beraneka ragam dibagi berdasarkan pihak yang diuntungkan Sutarman, 2009 seperti yang di uraikan berikut ini. 1. Untuk Organisasi a Memperluas pasar perusahaan ke pasar nasional, bahkan internasional. b Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh barang atau layanan dari perusahaan lain secara cepat dengan biaya yang minimal. c Mempersingkat atau mengurangi jalur distribusi pasar marketing distribution channel . Barang menjadi lebih murah dan keuntungan menjadi lebih tinggi. d Dapat mengurangi inventori barang dengan memfasilitasi pull-type supply chain management . Ini memungkinkan modifikasi produk dan mengurangi biaya inventori. e Mengurangi biaya pembuatan, proses, penyaluran, penyimpanan dan mendapatkan informasi dengan adanya proses digital. 2. Untuk Pelanggan a Menyediakan produk-produk dan layanan yang tidak mahal dengan memungkinkan konsumen untuk melakukan perbandingan secara online. b Memberikan konsumen lebih banyak pilihan. c Memungkinkan konsumen untuk melakukan transaksi dalam 24 jam sehari, hampir dimana saja. d Memberikan informasi yang relevan dalam hitungan detik. Universitas sumatera utara e Memungkinkan konsumen untuk mendapatkan produk yang dapat dimodifikasi dengan harga yang bersaing. f Memungkinkan konsumen untuk berinteraksi pada komunitas elektronik dan untuk bertukar pikiran dan membandingkan pengalaman.

b. Kekurangan E-Commerce

Di samping memiliki kelebihan, e-commerce juga memiliki kekurangan, yaitu sebagai berikut. 1. Batasan Teknis a Kurangnya pengakuan standar secara universal untuk kualitas, keamanan dan keandalan. b Bandwidth telekomunikasi yang tidak mencukupi. c Masih melibatkan tools pengembangan perangkat lunak. d Kesulitan dalam mengintegrasikan internet dan perangkat lunak e- commerce dengan aplikasi-aplikasi lain dan basis data. e Memerlukan web server khusus sebagai tambahan untuk server jaringan. f Mahal dan ketidaknyamanan akses internet untuk pengguna. 2. Batasan Nonteknis a Permasalahan legal yang tidak terpecahkan. b Kurangnya peraturan pemerintah dan standar industri nasional maupun internasional. c Kurangnya metodologi yang mapan untuk menjamin penyesuaian dan keuntungan dari e-commerce. Universitas sumatera utara d Penolakan pelanggan untuk berubah dari nyata secara fisik menjadi virtual. Orang belum bagitu percaya terhadap transaksi tanpa tatap muka secara langsung. e Persepsi bahwa e-commerce mahal dan tidak nyaman. Berdasarkan penjelasan di atas, pada sisi keuntungan, terlihat bahwa penjual yang menggunakan e-commerce diantaranya dapat melakukan transaksi lebih efisien dan dapat mendekatkan diri kepada konsumen sehingga upaya untuk meningkatkan kepuasan konsumen bisa dilakukan secara lebih mudah. Sedangkan pada sisi kerugian, penjual harus dapat mengadopsi teknologi e-commerce secara tepat sehingga kerugian yang dihadapi dalam penggunaan e-commerce bisa diminimalisir.

E. DINAMIKA HUBUNGAN TRUST DAN TRANSPARANSI

Nelson, Alok Robert 2004 mendefinisikan transparansi pasar sebagai ketersediaan dan aksesibilitas informasi. Transparansi diklasifikasikan dalam tiga kategori informasi yang mungkin mempengaruhi perilaku ekonomi dari pelaku pasar yaitu harga, produk, dan informasi pemasok. Dalam keterkaitannya dengan trust, menurut Grabner-Krauter 2002 dalam Elgar, 2008 untuk meningkatkan kepercayaan yang dirasakan dari situs web dan vendor online serta fungsi yang dirasakan dari sistem e-commerce terdapat tiga kategori instrumen yang dapat membantu untuk membuat hubungan kerjasama yang lebih efisien dengan menerapkan informasi, yaitu: informasi kebijakan, kebijakan jaminan, kebijakan reputasi. Universitas sumatera utara Trust berkembang dari waktu ke waktu berdasarkan pengamatan dan interaksi antara konsumen dan penjual Mayer, Davis Schoorman, 1995. Banyak konsumen membeli melalau internet dikarenakan masalah trust-nya Fox, 2000. Ini dikarenakan takut dengan penipuan, adanya hackers, dan ketakutan informasi pribadinya dibeberkan. Trust sudah sangat penting dalam aktivitas belanja online. Penelitian Wang, Chen Jian 2009; Sularto 2004 menemukan bahwa trust penting dalam aktivitas belanja online. Maka dari itu meningkatkan trust konsumen untuk melakukan belanja online dapt dilakukan dengan menambah pengetahuan konsumen akan produk yang ditawarkan penjual Wang, Chen Jian 2009. Dengan menerapkan aksesibilitas informasi yang jelas dan mudah, konsumen akan memiliki pengetahuan atas produk yang ditawarkan di situs jual Grabner- Krauter dalam Elgar, 2008. Situs akan memediasi hubungan antara konsumen dan organisasi pedagang dan penting untuk mendesain situs yang memadai dan informatif untuk mendorong trust. Website ini menyediakan petunjuk penting untuk konsumen online yang digunakan sebagai penilaian mereka tentang efisiensi dan keandalan penjual online, yang didasarkan pada kualitas informasi tentang isu-isu kunci seperti biaya pengiriman, ketertiban dan kebijakan privasi, dan ganti rugi Grabner-Krauter dalam Elgar, 2008. Singkatnya, sebuah situs dimengerti dan komprehensif untuk menjamin pengalaman pelanggan yang positif dengan website, dan ini merupakan awal yang penting untuk membangun kepercayaan. Perusahaan online harus fokus menciptakan homepage yang mudah dinavigasi dan memberikan tantangan positif Universitas sumatera utara bagi pengguna misalnya untuk aspek-aspek kegunaan, dan mengandung informasi yang berguna dan berharga Grabner-Krauter, 2002 dalam Elgar, 2008. Selain itu, penerbitan sebuah kebijakan privasi pada tempat yang terlihat jelas dari situs web yang mencakup semua aspek keamanan data. Dengan demikian untuk meningkatkan trust konsumen e-commerce, menurut Grabner-Krauter 2002 dalam Elgar, 2008 yaitu dengan meningkatkan ketersediaan informasi dan aksesibilitas.

F. HIPOTESIS

Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: Hipotesis Utama: H1 : Transparansi sebagai prediktor positif terhadap trust konsumen e- commerce Hipotesis Tambahan: H2 : Transparansi Produk memiliki pengaruh positif terhadap trust konsumen e – commerce. H3 : Tranparansi Harga memiliki pengaruh positif terhadap trust konsumen e – commerce. H4 : Transparansi pemasok supplier memiliki pengaruh positif terhadap trust konsumen e - commerce Universitas sumatera utara

BAB III METODE PENELITIAN

A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Adapun variabel yang terlibat pada penelitian ini adalah: Variabel Prediktor : Transparansi Variabel Kriteria : Trust Konsumen E –Commerce

B. DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN 1.

Trust Konsumen E – Commerce Trust adalah kepercayaan pihak tertentu terhadap yang lain dalam melakukan hubungan transaksi berdasarkan suatu keyakinan bahwa orang yang dipercayainya tersebut akan memenuhi segala kewajibannya secara baik sesuai yang diharapkan. Data mengenai trust diperoleh melalui skala trust berdasarkan aspek-aspek trust yang dikemukakan oleh McKnight, Choudhury Kacmar 2002 yang terdiri dari 2 dua dimensi yaitu trusting believe dan trusting intention. Skor yang diperoleh menunjukkan tinggi rendahnya trust yang dialami oleh seorang individu. Skor tinggi yang diperoleh oleh seorang individu dari skala trust menunjukkan subyek memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap informasi yang ditampilkan penjual online. Sedangkan skor rendah yang diperoleh oleh seorang individu menunjukkan bahwa subyek semakin tidak percaya terhadap informasi yang ditampilkan penjual online. Universitas sumatera utara

2. Transparansi