Penerimaan yang terkait pelaksanaan kegiatan operasional akademik eks. PP Penerimaan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan non operasional

Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 119 Pelaksanaan Anggaran DIPA sebagai dasar dalam melaksanakan anggaran. Perkembangan DIPA Unnes dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 6.1 Perkembangan DIPA Unnes Tahun 2008 – 2011 No Jenis Anggaran Tahun 2008 2009 2010 2011 1. Rupiah Murni 95.479.357.000 132.652.531.000 231.421.060.000 280.391.417.000 2. PNBP 72.647.387.000 106.400.752.000 128.611.930.000 131.334.554.000 3. PinjamanHibah luar Negeri 4.340.371.000 8.506.634.000 20.039.028.000 4. Penerimaan pembiayaan BLU Jumlah 168.126.744.000 160.562.463.000 368.539.624.000 368.539.600.000 Dari tahun 2009 sampai 2011 penerimaan Unnes mengalami perkembangan dapat dilihat dalam tabel 6a.Untuk mencapai peningkatan jumlah anggaran yang diterima, terus dikembangkan upaya melalui perencanaan, pelaksanaan, maupun pertanggungjawaban yang tidak lepas dari peraturan yang ada. Realisasi PNBP kegiatan operasional diperoleh dari pembayaran mahasiswa yang secara administratif masih aktif kuliah.Jika dibandingkan PTN lain, Unnes memungut dana pendidikan relatif lebih rendah dari mahasiswa PT lain. Dana pendidikan dari mahasiswa per semester berkisar antara Rp.2.250.000,-.Realisasi penerimaan menunjukan bahwa untuk pendapatan masyarakat-non Tri Darma perguruan tinggi belum maksimal. Oleh karena itu, Unnes berkomitmen dalam peningkatan pengelolaan pendanaan dari kemampuan Unnes adalah: 1. Penentuan biaya pendidikan pada era mendatang diharapkan justru mengurangi tingkat ketergantungan sumber dana yang berasal dari masyarakat, melalui peningkatan sumber pendapatan dari pengelolaan kekayaan Unnes 2. Memberdayakan Unit sebagai pusat Income Generating. 3. Dalam rangka mendukung terwujudnya universitas bertaraf internasional, proporsi pendanaan yang digunakan pada program akademik. 4. Upaya penggalangan dana dari pihak eksternal untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Unnes agar mencapai 50 dari total kebutuhan. Dengan tata kelola BLU diproyeksikan dalam lima tahun ke depan akan terjadi peningkatan dalam hal pendapatan. Sumber pendapatan BLU Unnes diproyeksikan berasal dari 4 sumber, yaitu PNBP akademik, PNBP Non Akademik, Rupiah Murni, hibahdonasikerjasama dengan mitrainstitusi dari dalam dan luar negeri. PNBP dikelola Unnes dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar:

a. Penerimaan yang terkait pelaksanaan kegiatan operasional akademik eks. PP

47 Tahun 2004 Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 120

b. Penerimaan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan non operasional

diluar dari ketentuan PP 47 tahun 2004, yaitu: penerimaan dari UPT Perpustakaan, UPT Unnes Press, UPT Pengelola Aset Unnes PAUdan lainnya. PNBP akan dikelola secara profesional yang ditujukan kepada peningkatan pelayanan mutu pendidikan tinggi sesuai dengan standar pelayanan minimum yang telah ditetapkan. Pengelolaan pendidikan dengan mengutamakan peningkatan pengelolaan sumber daya secara ekonomis, efisien, dan efektif dengan pertimbangan praktik bisnis yang sehat. Tabel Tabel 6.2 Realisasi Pendapatan PNBP Non Operasional Tahun 2009 – 2011 TS-2 TS-1 TS 1 2 3 4 5 6 Unnes Press 155 390 390 935 PAU 300 46 46 392 Labschool 17 226 226 469 Pusat Bahasa 46 414 414 874 Unit Bisnis Lainnya 152 152 304 Pendapatan Kerjasama Penelitian dan Pengabdian 6.564 6.564 13.128 Pendapatan Kerjasama 469 4.980 4.980 10.429 Pendapatan Usaha Lainnya 1.561 3.030 3.230 7.821 Sumber Dana Jenis Dana Jumlah juta rupiah Jumlah Dana juta rupiah Pendapatan Usaha Bisnis Penguatan Badan Layanan Umum pada kemampuan Universitas mengoptimalkan pendapatan pada pusat bisnis yang dimiliki melalui efisiensi, optimalisasi penggunaan sumber daya secara holistic. Realisasi PNBPyang bersumber pendapatan dari masyarakat Non Tri Dharma PT pada tahun 2008 sampai 2011 diperlihatkan pada Tabel diatas. Unit Bisnis, merupakan usaha andalan Unnes yang diprediksi menjadi penopang pendapatan Unnes. Penerimaan dari UPT Pengelolaan Aset Unnes PAU diprediksi mengalami peningkatan sebesar 10 per tahun. Peningkatan ini bersumber dari optimalisasi aset yang dimiliki Unnes yang tersebar di Jl. Kelud Raya, Jl. Menoreh, Jl. Bendan Ngisor, Karanganyar dan Rejosari di Semarang, Suwakul Ungaran, Kemandungan Tegal. Sumber pendapatan yang digunakan untuk membiayai kegiatan BLU Unnes yang berasal dari Pinjaman, Hibahdonasi dan Rupiah murni pada Tabel diatas Tabel 6.3 Realisasi Pendapatan PinjamanHibah Luar Negeri Kerjasama Tahun 2008 – 2011 TS-2 TS-1 TS 1 2 3 4 5 6 Labschool 17 226 226 469 Sumber lain dalam dan luar negeri PinjamanHibah Luar Negeri PLN 8.506 20.039 113.201 141.746 Sumber Dana Jenis Dana Jumlah juta rupiah Jumlah Dana juta rupiah Pendapatan Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 121 Proyeksi penerimaan diprediksi meningkat setiap tahun sehingga dibutuhkan pengelolaan keuangan dan sistem akuntansi yang baik untuk merealisasikan target penerimaan sesuai dengan yang ditetapkan. Kondisi proporsi dana PNBP relative semakin meningkat dibandingkan dengan dana yang bersumber dari APBN, menuntut para pimpinan dan jajaran manajemen Unnes untuk berupaya menggali sumber dana. Guna menjamin keandalan sumber pendanaan dan pemanfaatannya sesuai dengan perencanaan program dan penganggarannya, Unnes telah memiliki Tim Auditor Internal yang bekerja secara profesional sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diembannya. Tim Auditor Internal bidang keuangan dan aset memeriksa kesesuaian antara penganggaran, pelaksanaan dan pelaporan dari setiap satuan kerja. Secara periodik, tim ini melaporkan hasil pemeriksaannya kepada pimpinan lembaga rektor sebagai dasar evaluasi, pembenahan di masa mendatang dan dasar pengambilan keputusan. Laporan periodik hasil monitoring dan evaluasi disusun oleh Tim Auditor Internal. Sub bagian yang menangani monitoring dan evaluasi di Unnes secara periodik juga melaporkan perkembangan daya serap setiap unit kerja kepada pimpinan universitas dan pimpinan di setiap unit kerja secara rutin. Sistem monitoring dan evaluasi selama ini masih berbasis pada sistem manual. Ke depan perlu dikembangkan sistem monitoring dan evaluasi berbasis web, yang dapat diintegrasikan dengan SIKADU yang sudah ada, SIMAWA , S IANGGAR , SIKEU , SIAKUN , SIMPEG, dan lainnya.. Jumlah anggaran yang senantiasa meningkat setiap tahunnya memerlukan pengelolaan yang senantiasa ditingkatkan melalui penyempurnaan sistem pengelolaan keuangan sehingga Unnes kedepan juga perlu mengembangkan system informasi perencanaan dan penganggaran. Selain itu, Unnes juga perlu merencanakan pengembangan merit system dalam bidang keuangan. Upaya tersebut dilakukan untuk mencapai tata kelola yang bersih dan akuntabel. Upaya-upaya yang telah dilakukan sampai saat ini guna menuju upaya tersebut, antara lain: 1. Mengajukan usulan perubahan tata kelola keuangan dari pengelolaan keuangan satker instansi pemerintah, menjadi pengelola keuangan BLU ini telah diterima dan disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, sehingga sejak tanggal 17 Desember 2008, Unnes telah menerapkan Pola Pengelolaan BLU 2. Menyusun sistem akuntansi dan sistem akuntansi biaya pengelolaan keuangan. Penyusunan ini bertujuan memberikan pedoman pelaksanaan dan pertanggung jawaban anggaran menuju Good University Governance. Kegiatan penyusunan sistem akuntansi pengelolaan keuangan ini didanai oleh Program Hibah Kompetisi Institusi Tema A, mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 dan Imhere tahun 2010-2011. Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 122 3. Menyesuaikan Organisasi dan Tata Kerja OTK melalui pengajuan usulan revisi OTK yang disusun dengan senantiasa memperhatikan aspek pengendalian internal organisasi yang sehat dan baik. Sampai saat ini, proses pembahasan usulan perubahan OTK masih berlangsung, dan diprediksi pada akhir tahun 2012, Unnes dapat menerapkan dan menjalankan organisasi berdasarkan OTK yang baru. Revisi OTK memiliki kontribusi yang signifikan dalam upaya pengelolaan keuangan yang akuntabel dan penguatan unit untuk penggalian sumber sumber keuangan non akademik. Beberapa hal yang dilakukan dalam revisi antara lain: a. Menata struktur pengelola keuangan dengan memisahkan secara tegas antara fungsi pembayar, fungsi operasibelanja, dan fungsi pencatat. b. Meningkatkan peran dan fungsi Audit Internal. c. Meningkatkan peran dan fungsi Satuan Pengembang Bisnis. d. Meningkatkan peran Badan Pengembang Teknologi Informasi dan Komunikasi. e. Meningkatkan peran Badan Pengembang Konservasi Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tata kelola keuangan difokuskan pada ketercapaian visi, misi, dan tujuan Unnes. Hal ini dapat dilihat dari alokasi PNBP yang sebagian besar untukaktifitas operasi perguruan tinggi, pengunaan dana tersebut seharusnya didukung oleh kegiatan yang melibatkan unit-unit bisnis dan laboratorium. Dana-dana tersebut dikelola secara transparan dan akuntabel digunakan untuk menyelenggarakan proses pendidikan yang lebih berkualitas. F.2. Pengelolaan pemanfaatan, dan pemeliharaan dan sarana dan prasarana Sistem pengelolaan prasarana dan sarana berupa kebijakan, peraturan, dan pedomanpanduan untuk aspek pengembangan dan pencatatan, penetapan penggunaan, keamanan dan keselamatan penggunaan, pemeliharaan perbaikan kebersihan telah disusun dan dievaluasi oleh Tenaga Ahli tahun 2010 dan tahun 2011. Perubahan status Universitas Negeri Semarang dari satker biasa menjadi Perguruan Tinggi Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum PK BLU secara hukum dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan RI No 362KMK.052008 tentang Penetapan Universitas Negeri Semarang pada Departemen Pendidikan Nasional sebagai instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, maka perlu dipertimbangkan dan diupayakan pengembangan sarana dan prasarana sejalan dengan tuntutan perubahan. Perkembangan kemajuan teknologi secara tidak langsung berimplikasi pada tuntutan pemenuhan sarana dan prasarana yang dapat memberikan daya dukung tinggi terhadap pelaksanaan dan penyelenggaraan Tridharma. Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 123 Pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendukung kegiatan admistrasi perkantoran, proses belajar mengajar, dan kegiatan kemahasiswaan yang berkaitan dengan prasarana gedung, ruang kantor dan ruang perkuliahan, ruang pusat ke dilakukan bersama-sama antara Jurusan, Fakultas, BAUK. Dalam pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana Universitas Negeri Semarang mengacu kepada: a Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik NegaraDaerah b Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 96PMK.062007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara Hal ini ditempuh dalam pemanfaatan sarana dan prasarana untuk tercapainya efektivitas seluruh proses kegiatan bagi seluruh sivitas akademika Universitas Negeri Semarang. F.3. Ketersediaan dan Mutu Gedung, Ruang Kuliah, laboratorium, Perpustakaan dan lain lain a. Bangunan Gedung Saat ini Unnes memiliki aset kampus Sekaran seluas 1.251.416 m2, sebagian digunakan untuk 8 bangunan fakultas, rektorat, perpustakaan pusat, gedung gelar karya, koperasi, bank, kantor pos, PKM, poliklinik, kafetaria, audorium, dan masjid. Aset di jalan Kelud seluas 53.477 m2, antara lain digunakan untuk auditorium, Unnes Press, Koperasi, toko buku, warnet, apotek, dan bank. Kampus Tegal seluas 25.000 m2 dimanfaatkan untuk kegiatan PGSD. Kampus Wonosari Tugu seluas 53.613 m2 digunakan untuk kegiatan PGSD dan PGTK, sedangkan kampus Bendan seluas 25.006 m2 digunakan untuk kegiatan program Pascasarjana. Unnes juga memiliki kampus Pegandan seluas 28.345 m2 yang digunakan sebagai tempat kegiatan olahraga.Lahan dan bangunan di Rejosari Semarang seluas 836 m2 dan Suwakul Ungaran seluas 5.542 m2 belum dimanfaatkan secara optimal. Dalam rangka memanfaatkan seluruh lahan kampus secara optimal, Unnes telah memiliki Blog Plan 2012 yang menjadi acuan dalam pengembangan Unnes 20 tahun ke depan. Dengan Penyusunan Block-Plan Unnes Tahun 2012 ini diharapkan bagi pengambil kebijakan di lingkungan Unnes dapat menjadi rujukan acuan, dan pengendalian dalam perencanaan pengembangan kampus Unnes sehingga karakter ruang tetap terjaga sesuai dengan visi Unnes dan tercipta lingkungan terbangun yang aman dan nyaman.Setelah disusunnya Block-Plan terhadap penataan ruang di lingkungan UNNES ini diharapkan pengambil Kebijakan dapat merancang peletakan Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 124 bangunan dan sarana pendukungnya yang memenuhi persyaratan teknis lingkungan tanpa merusak karakter ruang lingkungan.Menjadi acuan dan pengendali pelaksanaan pengembanganpembangunan di lingkungan UNNES.Karakter lingkungan fisik Kampus yang terarah sesuai dengan visi Unnes sebagai Universitas Konservasi. Sejalan kampus Sekaran dibangun dari tahun ke tahun Unnes selalu melakukan pembangunan fisik dan infrastruktur kampus. Berkenaan dengan perkembangan teknologi informasi, Unnes juga telah merespon dengan cara mengintegrasikan rektorat, lembaga, perpustakaan, fakultas dan unit-unit lain. Jaringan ini telah dilengkapi dengan fasilitas teleconference yang terhubung fasilitas jaringan Dikti melalui program Indonesian Higher Education Network Inherent. Fasilitas ini memungkinkan Unnes melakukan information andresource sharing dengan seluruh PT yang tergabung program Inherent. Selain itu, tahun 2012 ini juga melakukan integrasi sistem menggunakan dana Inhere B2a batch III. Salah satu infrastruktur yang menunjang kegiatan pendidikan adalah bangunan gedung, Sampai saat ini Unnes telah memiliki 8 fakultas dan 1 program pasca sarjana, setiap fakultas memiliki gedung sendiri. dan umumnya mengelompok berdasarkan fakultasnya. Pada titik-titik tertentu dibuat landmark yang menandakan fakultas tertentu. Kondisi setiap bangunan fakultas cukup terawat. Bangunan gedung rata-rata tiga lantai dengan atap limasan joglo. Selain gedung untuk aktivitas perkuliahan fasilitas juga dilengkapi dengan peribadatan, gazebo, kantin dan fasilitas lainnya. Sebagian besar bangunan tersebut tersebar dan terletak jauh dari jalan raya utama sehingga sangat nyaman sebagai tempat perkuliahan karena jauh dari kebisingan. Disekitar gedung kuliah setiap fakultas dilengkapi dengan fasilitas parkir kendaraan, kantin, gazebo, lapangan, fasilitas olahraga, dan sarana peribadatan seperti mushola. Di Fakultas Bahasa dan Seni, terdapat gedung khusus teater dan pementasan seni dan juga dilengkapi dengan panggung terbuka permanen. Setiap gedung fakultas memiliki fungsi yang berbeda, yaitu terdiri atas ruang kuliah, ruang praktikum, ruang pimpinan, ruang dosen, ruang tata usaha dan ruang penunjang lainnya. Setiap ruang memiliki standar luasan sesuai dengan fungsi dan daya tampung.

b. Kecukupan dan Mutu Prasarana Akademik