Tujuan Penelitian Kerangka Pemikiran

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan utama penelitian adalah merumuskan kebijakan dan strategi pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui tujuan antara sebagai berikut: 1. mengidentifikasi atribut pengelolaan lahan kering berkelanjutan, 2. menentukan nilai indeks keberlanjutan pengelolaan lahan kering, 3. mengidentifikasi pola relasi gender pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan, 4. membangun model pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender,dan 5. merumuskan arahan kebijakan dan strategi pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender.

1.3. Kerangka Pemikiran

Secara potensial, lahan kering mempunyai kemampuan produksi dan diversifikasi komoditas yang lebih menjanjikan dibandingkan dengan lahan sawah apabila masalah pasokan dan kelangkaan air dapat diatasi serta adanya penerapan kesetaraan dan keadilan gender. Kendala pendayagunaan lahan kering sudah lama diidentifikasi, namun demikian, pola, strategi dan metode pengelolaan lahan kering selama ini belum sepenuhnya memperhatikan aspek keberlanjutan sehingga terjadi ketidakadilan dan ketidaksetaraan gender bias gender. Akibatnya, manfaat yang diperoleh dari sumberdaya lahan kering belum optimal. Pengarusutamaan gender dalam pengelolaan lahan kering akan meningkatkan partisipasi, fungsi kontrol, distribusi sumberdaya, dan tanggungjawab masyarakat dalam pengelolaan lahan kering. Untuk menjamin keberlanjutan pengelolaan lahan kering maka langkah pertama yang perlu mendapat perhatian adalah ketersediaan sumberdaya air dengan cara menentukan teknologi yang paling tepat untuk diintroduksi sesuai dengan karakteristik wilayah dan peran gender. Pada saat ini sumber air yang digunakan oleh petani dalam pengelolaan lahan kering digolongkan dalam empat kategori yaitu air hujan, sumur ladang, embung, dan mesin pompa air. 7 Upaya pengelolaan lahan kering dengan pola usahatani yang diidentifikasi pada lokasi penelitian diarahkan pada pengembangan komoditas unggulan yang memiliki kriteria dapat meningkatkan pendapatan masyarakat feasible, tidak menyebabkan erosi tanah yang merusak tanah, dan dapat meningkatkan kualitas peran gender. Pengembangan komoditas unggulan tersebut harus didukung oleh pemanfaatan teknologi tepat guna dan pro perempuan, kelembagaan petani, dan informasi pasar. Secara skematis kerangka pikir penelitian dalam pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dapat dilihat pada Gambar 1. Lahan Kering Gambar 1. Kerangka pemikiran sistem pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender. Model Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan Berbasis Gender Propinsi DI Yogyakarta Curah Hujan Mesin Pompa Air Sumur Ladang Embung Nilai Indeks Keberlanjutan Pengelolaan Lahan Kering Analisis Gender MDS Rapid Appraisal Analisis Prospektif Kebijakan Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan berbasis gender Prop DI Yogyakarta Pola Relasi Gender pada Akses, Kontrol Perempuan dan Laki- Laki Simulasi Prediksi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan Berbasis Gender Propinsi DI Yogyakarta 8

1.4. Perumusan Masalah