Web prosedur praktikum.
Fase 3: Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-
kelompok Menjelaskan kepada siswa bagaimana proses
pembentukan kelompok praktikum dan diskusi
Fase 4: Membimbing kelompok dalam melaksanakan praktikum
dan diskusi Membimbing
kelompok ketika
melaksanakan praktikum dan diskusi. Dan mengarahkan
siswa untuk
menjawab pertanyaan yang ada.
Fase 5: Mengarahkan siswa dalam
presentasi hasil
praktikum dan diskusi Mengarahkan
tiap kelompok
dalam mempresentasikan hasil praktikum dan
diskusi guna
menghindari terjadinya
kesalahan konsep Fase 6: Evaluasi
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari dan hasil praktikum
yang telah diperoleh Fase 7: Memberikan
penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai
baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok
2.7 Materi Pembelajaran
Materi pokok bahasan yang akan diberikan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
2.7.1 Pengertian Konsentrasi Kemolaran Konsentrasi kemolaran menyatakan jumlah mol zat yang terlarut dalam
satu liter larutan. Kemolaran ditulis dengan notasi M. Larutan 1 molar berarti dalam satu
liter larutan, terlarut 1 mol zat.
Satuan untuk kemolaran adalah molliter V atau mol.L
-1
. Jika zat yang akan dihitung dinyatakan dalam gram dan volumenya dalam
mililiter maka kemolarannya dihitung degan rumus:
atau
Keterangan:
M = kemolaran konsentrasi g = massa zat terlarut dalam gram
n = mol zat terlarut Mr = massa molekul relatif zat terlarut
V = volume dalam liter 2.7.2 Pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu
Pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu dapat dilakukan dengan menggunakan rumus pengenceran. Penegenceran menyebabkan volum dan
kemolaran larutan berubah, tetapi jumlah mol zat terlarut tidak berubah. V
1
x M
1
= V
2
x M
2
Untuk kemolaran larutan pekat yang diketahui kadar dan massa jenisnya dapat dihitung dengan rumus:
Gambar 2.3: Proses pengenceran larutan
Gambar 2.4: Pembuatan larutan 2.7.3 Pengertian Laju Reaksi
Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Dan laju reaksi dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah reaktan
atau bertambahnya jumlah produk dalam satuan waktu. Satuan dari laju reaksi adalah M.s
-1
molaritas persekon. 2.7.4 Ungkapan Beberapa Persamaan Laju Reaksi
Untuk sistem homogen, laju reaksi umum dinyatakan sebagai laju pengurangan konsentrasi molar pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi molar
produk dalam satu satuan waktu, sebagai berikut: Reaksi: mR
Dengan, R = pereaksi reaktan P = produk
v = laju reaksi t = waktu reaksi
biokatalis dan autokatalis. Biokatalis, seperti pada enzim yang bertindak sebagai katalis pada proses metabolisme. Auto katalis merupakan zat hasil reaksi yang
bertindak sebagai katalis. 2.7.6 Persamaan Laju Reaksi dan Orde Reaksi
Pada umumnya hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi zat-zat pereaksi hanya diturunkan dari data eksperimen. Bilangan pangkat yang
menyatakan hubungan konsentrasi zat pereaksi dengan laju reaksi disebut orde reaksi. Untuk reaksi a A + b B
kurang baik. Berangkat dari permasalahan ini, maka perlu adanya variasi pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam mendalami materi kimia.
Penelitian ini menggunakan media chemistry web dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL untuk kelas eksperimen dan
pembelajaran konvensional dengan media power point untuk kelas kontrol. Penggunaan media chemistry web dengan pendekatan CTL pada kelas
experimen dilakukan oleh guru dengan mempraktikkan pembelajaran menggunakan media chemistry web dengan pendekatan CTL yang meliputi
pemaparan materi, contoh soal, latihan soal, diskusi dan juga pelaksanaan praktikum, kemudian siswa mengikuti dengan menggunakan media secara
mandiri dan kelompok. Sedangkan pada kelas kontrol menggunakan media power point dengan pembelajaran konvensional yang dilakukan oleh guru dengan
mempraktikan pembelajaran konvensional menggunakan media power point yang meliputi pemaparan materi, contoh soal, latihan soal, diskusi dan juga
pelaksanaan praktikum, kemudian siswa aktif melaksanakan pembelajaran secara mandiri dan kelompok.
Kedua kegiatan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol di atas diharapkan akan terjadi peningkatan pemahaman siswa terhadap materi laju reaksi
sehingga diharapkan hasil belajar siswa meningkat. Pengaruh dalam penelitian ini ditunjukkan dengan perolehan peningkatan
kemampuan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan media chemistry web dengan pendekatan
Contextual Teaching and Learning CTL hasil pembelajaran kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
Pembelajaran dikatakan efektif jika siswa dianggap telah belajar dengan tuntas, dimana siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran minimal 65 dari
seluruh tujuan pembelajaran. Ketuntasan belajar klasikal dicapai jika sekurang
BAB 3 METODE PENELITIAN