31
Pemerintah pada intinya mempunyi kewajiban untuk memecahkan tiga 3 masalah klasik yang kerap kali menerpa UKM , yakni; akses pasar, modal dan
teknologi yang selama ni kerap menjadi pembicaraan diberbagi pertemuan seperti diseminar-seminar maupun konfrensi . secara keseluruhan terdpat beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengembangan unit usaha UKM , antara lain kondisi kerja, promosi usaha baru, akses informasi, akses pembiayaan,
akses pasar, peningkatan kualitas produk dan sumber daya manusia, ketersediaan layanan pengembangan usaha, pengembangan tingkatan, jaringan bisnis dan
kompetisi. Terdapat tiga alasan yang mendasari negara berkembang memandang
pentingnya keberadaan UKM yaitu, Pertama karena kinerja UKM cenderung lebih baik dalam hal menghasilkan tenaga kerja yang produkif. Kedua, sebagai bagian
dari dinamikanya, UKM sering mencapai peningkatan produktifitasnya melalui investasi dan perubahan teknologi. Ketiga adalah karena sering diyakini bahwa
UKM memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas dari pada usaha besar Berry, dkk, 2001.
2.4.1 Pengertian Usaha Kecil Menengah UKM
Usaha Kecil Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu kejenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp
200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Universitas Sumatera Utara
32
Dalam perspektif perkembangannya, UKM dapat diklasifikasikan menjadi 4 empat kelompok, yaitu :
1. Livelihood Activities, merupakan UKM yang digunakan sebagai
kesempatan untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai informal. Contohnya adalah pedagang kaki lima.
2. Micro enterprice, merupakan UKM yang memiliki sifat pengrajin tetapi
belum memiliki sifat kewirausahaan. 3.
Small Dynamic Enterprice, merupakan UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan eksport.
4. Fast Moving Enterprice, merupakan UKM yang telah memiliki jiwa
kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi usaha besar. Dibawah ini dapat dilihat beberapa Peraturan Perundang-undangan yang
berkaitan dengan UKM: 1.
UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil. 2.
PP No. 44 TAHUN 1997 tentang Kemitraan. 3.
PP No. 32 tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil.
4. Inpres No. 10 Tahun 1999 tentang Pemberdayaan Usaha
MenengahKeppres No. 127 Tahun 2001 tentang BidangJenis Usaha yang dicadangkan untuk Usaha Kecil dan Bidangjenis Usaha yang terbuka
untuk usaha menengah atau besar dengan syarat kemitraan. 5.
Keppres Tahun 2002 tentang Restrukturisasi Kredt Usaha Kecil Dan Menengah.
Universitas Sumatera Utara
33
6. Permenn BUMN Per-05MBU2007 tentang Program Kemitraan Badan
Usaha Milik Negara. 7.
Undang – Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah.
Dengan diundangkannya Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil Menengah pada tanggal 4 juli 2008, kini Indonesia telah
memiliki defenisi UMKM yang lebih lengkap dibanding dengan defenisi dalam UU lama, yaitu : UU No. 5 Tahun 1995, yang mendefenisikan hanya Usaha Kecil.
Defenisi tersebut didasarkan pada kriteria usaha, yaitu asetkekayaan bersih dan atau omset penjualan tahunan. Implikasi Pemberlakuan Undang-undang No. 20
tahun 2008 terhadap Data Kredit UMKM. Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menyebutkan beberapa pengertian:
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kreteria Usaha Mikro sebgaimana
diatur dalam UU ini. 2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang
dilakukan orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kreteria usaha kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
Universitas Sumatera Utara
34
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil
atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil dari penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
Pasal 6 Undang-Undang NO. 20 TAHUN 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil Menengah
UMKM, menyebutkan kriteria UMKM, yaitu : 1.
Usaha Mikro memiliki asset maksimal. 50 juta dan omzet maksimal 300 juta
2. Usaha Kecil , memiliki asset 50 juta – 500 juta dan omzet 2,5 Milyar –
50 Milyar 3.
Usaha Menengah memiliki asset 500 juta – 10 Milyar dan omzet 2,5 Milyar – 50 Milyar
Dari namanya dapat diartikan bahwa UKM merupakan usaha untuk mereka yang belum termasuk sebagai kalangan atas. Tapi jangan pernah
mengecilkan arti dari UKM karena usaha ini juga turut memberikan peran besar dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara, apalagi jika Negara itu termasuk
sebagai Negara kecil yang sedang berkembang. Dengan adanya UKM maka setiap warga Negara tanpa membedakan strata diberikan kesempatan untuk
mendapatkan serta menciptakan lapangan kerja sebagai pemilik usaha. Mereka
Universitas Sumatera Utara
35
tidak perlu ikut bersaing dengan orang lain yang memiliki modal ijazah dan berebutan mencari lapangan kerja di dunia perkantoran
Selanjutnya beberapa pasal dibawah ini memperjelas keberadaan UKM, yaitu :
Pasal 7 1
Pemerintah dan Pemerintah Daerah menumbuhkan iklim usaha dengan menetapkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang meliputi
aspek: a.
Pendanaan ; b.
Sarana dan prasarana c.
Informasi usaha; d.
Kemitraan; e.
Perizinan usaha f.
Kesempatan berusaha; g.
Promosi dagang; h.
Dukungan kelembagaan. 2
Dunia usaha dan masyarakat berperan serta secara aktif membantu menumbuhkan iklim usaha sebagaimana dimaksud pada ayat 1
Universitas Sumatera Utara
36
Pasal 8 Aspek pendanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 1 huruf a ditujukan
untuk: a.
Memperluas sumber pendanaan dan memfasilitasi Usaha Mikro, dan Menengah untuk dapat mengakses kredit perbankan dan lembaga
keuangan bukan bank; b.
Memperbanyak lembaga pembiayaan dan memperluas jaringan sehingga dapat diaks dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengh;
c. Memberikan kemudahan dalam memperoleh pendanaan secara cepat,
tepat, murah dan tidak diskriminatif dalam pelayanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,;
d. Membantu para pelaku usaha Mikro dan Usaha Kecil untuk mendapatkan
pembiayaan dan jasaproduk keuangan lainya yang disediakan oleh perbankan dan lebaga keuangan bukan bank, baik yang menggunakan
system konvensional maupun system syariah dengan jaminan yang disediakan oleh pemerintah.
Pasal 9 Aspek sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 1 huruf
b ditujukan untuk: a.
Mengadakan prasarana umum yang dapat mendorong dan mengembangkan pertumbuhan Usaha Mikro dan Kecil;
b. Memberikan keringanan tariff prasarana tertentu bagi usaha Mikro dan
Kecil.
Universitas Sumatera Utara
37
Pasal 10 Aspek informasi usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 1 huruf c
a. Membentuk dan mempermudah pemanfaatan bank data dan jaringan
informasi bisnis; b.
Mengadakan dan menyebarluaskan informasi mengenai pasar, sumber pembiayaan, komoditas, penjamin, desian dan teknologi dan mutu;
c. Memberikan jaminan transparansi dan akses yang sama bagi semua pelaku
usahaMengadakan prasarana umum yang dapat mendor dan Menengah atas segala usaha
Pasal 11 Aspek kemitraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 1 huruf d
ditujukan untuk : a.
Mewujudkan kemitraan antar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah b.
Mewujudkan kemitraan antara usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Besar c.
Mendorong terjadinya hubungan yang saling menguntungkan dalam pelaksanaan transaksi usaha
d. Mengembangkan kerjasama untuk meningkatkan posisi tawar Usaha Mikro,
Kecil, dan menengah e.
Mendorong terbentuknya struktur pasar yang menjamin tumbuhnya persaingan usaha yang sehat dan melindungi konsumen
f. Mencegah terjadinya penguasaan pasar dan pemusatan usaha oleh orang
perorangan atau kelompok tertentu yang merugikan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Universitas Sumatera Utara
38
Pasal 12 1
Aspek perizinan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 1 huruf e. ditujukan untuk:
a. Menyederhanakan tata cara dan jenis perizinan usaha dengan system
pelayanan terpadu satu pintu; b.
Membebaskan biaya perinzinan bagi usaha Mikro dan memberikan keriganan biaya perinzinan bagi usaha kecil
1 Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara permohonan
izin usaha diatur dengan Peraturan Pemerintah Secara fungsi, UKM memiliki dua peran yaitu sebagai wadah inovasi dan
yang kedua adalah sebagai wadah yang merencanakan. Selain itu UKM juga memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan suatu bangsa, juga
sebagai penggagas, penggerak dan pengendali atau juga pemicu pembangunan sosial ekonomi dalam Negara.
UKM dinegara berkembang, seperti Indonesia sering dikaitkan dengan masalah ekonomi dan sosial dlam negeri seperti besarnya jumlah
pengangguran,ketimpangan distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta masalah urbanisasi.
Perkembngan UKM diharapkan dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap upaya-upaya penanggulangan masalah-masalah tersebut
diatas.
Universitas Sumatera Utara
39
Dari penjelasan di atas, secara spesifik dapat disimpulkan lagi beberapa manfaat UKM yang diantaranya adalah :
1. Untuk membuka lapangan pekerjaan.
Adanya UKM dikatakan dapat membuka lapangan pekerjaan secara luas bagi masyarakat dan tentunya
juga akan menjadi cara untuk mengatasi pengangguran. 2.
Menjadi Penyumbang Terbesar Nilai Produk Domestik Bruto. Secara khusus di Negara kita, UKM telah memberi andil untuk menyumbang
pajak yang cukup besar. Data ini memperlihatkan bahwa UKM sangat berperan dalam membantu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Indonesia. 3.
Solusi efektif untuk permasalahan ekonomi masyarakat menengah. Ada suatu penelitiana yang membuktikan bahwa perekonomian suatu Negara
akan tumbuh dan berkembang dikarenakan adanya inovasi dalam produksi, dan ini ada pada UKM.
2.4.2 Jenis – Jenis Usaha Kecil Menengah UKM