7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Higiene dan Sanitasi Makanan
Ditinjau dari ilmu kesehatan lingkungan, istilah higiene dan sanitasi mempunyai tujuan yang sama dan erat kaitannya antara satu dengan lainnya yaitu
melindungi, memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan manusia individu maupun masyarakat. Tetapi dalam penerapannya, istilah higiene dan sanitasi
memiliki perbedaan yaitu higiene lebih mengarahkan aktifivitasnya kepada manusia individu maupun masyarakat, sedangkan sanitasi lebih menitikberatkan
pada faktor-faktor lingkungan hidup manusia Azwar, 2000. 2.1.1 Pengertian Higiene
Higiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan subyeknya. Misalnya mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk melindungi kebersihan piring serta membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan
makanan secara keseluruhan. Untuk mencegah kontaminasi makanan dengan zat- zat yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan diperlukan penerapan sanitasi
lingkungan Depkes RI, 2004. Menurut Azwar 2000, higiene adalah usaha kesehatan yang mempelajari
kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia, upaya mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh lingkungan kesehatan tersebut, serta membuat kondisi
lingkungan sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaan kesehatan. Misalnya
Universitas Sumatera Utara
minum air yang direbus, mencuci tangan sebelum memegang makanan, dan pengawasan kesegaran makanan.
2.1.2 Pengertian Sanitasi
Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subyeknya. Misalnya menyediakan air yang bersih
untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk mewadahi sampah agar sampah tidak dibuang sembarangan Depkes RI, 2004.
Menurut Azwar 2000, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang
mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam usaha higiene dan sanitasi adalah:
1. Keamanan makanan dan minuman yang disediakan. 2. Higiene perorangan dan praktek-praktek penanganan makanan dan minuman
oleh karyawan yang bersangkutan. 3. Keamanan terhadap penyediaan air.
4. Pengelolaan pembuangan air limbah dan kotoran. 5. Perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama proses pengolahan,
penyajian dan penyimpanan. 6. Pencucian, kebersihan dan penyimpanan alat-alat perlengkapan.
2.1.3 Pengertian Makanan
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang menurut Maslow menduduki peringkat pertama dari sederet kebutuhan lain. Setiap individu
membutuhkan sejumlah makanan untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Oleh
Universitas Sumatera Utara
ekonom, makanan dijadikan indikator tingkat kesejahteraan masyarakat. Makanan merupakan bagian budaya yang sangat penting Khomsan, 2003.
Menurut Kepmenkes RI No.942MenkesSKVII2003, makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh penjamah makanan di
tempat penjualan dan disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum. Makanan jajanan tidak termasuk makanan yang disajikan jasa boga, rumah
makanrestaurant, dan hotel. Makanan ringan atau dikenal dengan sebutan snack food adalah makanan
yang dikonsumsi selain atau antara waktu makanan utama dalam sehari. Oleh karena itu, makanan ini biasa disebut snack yang berarti sesuatu yang dapat
mengobati rasa lapar dan memberikan suplai energi yang cukup untuk tubuh Anonim, 2007.
Makanan ringan yang dimaksudkan adalah sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya. Produk yang termasuk dalam kategori makanan ringan
menurut Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK00.05.52.4040 Tanggal 9 Oktober 2006 tentang kategori pangan
adalah semua makanan ringan yang berbahan dasar kentang, umbi, serealia, tepung atau pati 9dari umbi dan kacangdalm bentuk keripik, kerupuk, jipang.
Selain itu pangan olahan yang berbasis ikan dalam bentuk kerupuk atau keripik juga masuk ke dalam kategori makanan ringan Putri, 2011.
Menurut Notoatmodjo 2007 ada empat fungsi pokok makanan bagi kehidupan manusia, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhanperkembangan serta mengganti
jaringan tubuh yang rusak. 2. Memperoleh energi guna melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan
cairan tubuh yang lain. 4. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit.
Menurut Soemirat 2009, makanan dapat terkontaminasi mikroba karena beberapa hal:
1. Mengolah makanan atau makan dengan tangan kotor. 2. Memasak sambil bermain dengan hewan peliharaan.
3. Menggunakan lap kotor untuk membersihkan meja, perabotan bersih dan lain-lainnya.
4. Dapur, alat masak dan makanan yang kotor. 5. Makanan yang sudah jatuh ke tanah masih dimakan.
6. Makanan disimpan tanpa tutup sehingga serangga dan tikus dapat menjangkaunya.
7. Makan mentah dan matang disimpan bersama-sama. 8. Makanan dicuci dengan air kotor.
9. Makanan terkontaminasi kotoran akibat hewan yang berkeliaran disekitarnya. 10. Sayuran dan buah-buahan yang ditanam pada tanah yang terkontaminasi.
11. Memakan sayuran dan buah-buahan yang terkontaminasi. 12. Penjamah makanan yang sakit atau carrier penyakit.
13. Pasar yang kotor, banyak insekta dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Pengertian Sanitasi Makanan
Sanitasi makanan adalah salah satu upaya pencegahan yang
menitikberatkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu kesehatan, mulai dari
sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana makanan dan minuman tersebut siap
untuk dikonsumsikan kepada masyarakat atau konsumen. Sanitasi makanan ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kemurnian makanan, mencegah
konsumen dari penyakit, mencegah penjualan makanan yang akan merugikan pembeli, mengurangi kerusakan atau pemborosan makanan Sumantri, 2010.
Sanitasi makanan merupakan upaya-upaya yang ditujukan untuk kebersihan dan keamanan makanan agar tidak menimbulkan bahaya keracunan
dan penyakit pada manusia Chandra, 2007. Sedangkan menurut Oginawati 2008, sanitasi makanan adalah upaya pencegahan terhadap kemungkinan
tumbuh dan berkembangbiaknya jasad renik pembusuk dan patogen dalam makanan yang dapat merusak makanan dan membahayakan kesehatan manusia.
Menurut Chandra 2007 dan Oginawati 2008, terdapat 6 tahapan yang harus diperhatikan di dalam upaya sanitasi makanan, yaitu:
1. Keamanan dan kebersihan produk makanan yang diproduksi. 2. Kebersihan individu dalam pengolahan produk makanan.
3. Keamanan terhadap penyediaan air bersih. 4. Pengelolaan pembuangan air limbah dan kotoran.
Universitas Sumatera Utara
5. Perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama proses pengolahan, penyajian dan penyimpanan.
6. Pencucian, pembersihan, dan penyimpanan alat-alat atau perlengkapan. Menurut Mulia 2005, sanitasi makanan yang buruk dapat disebabkan
oleh 3 faktor yaitu faktor fisik, faktor kimia, dan faktor mikrobiologi. Faktor fisik terkait dengan kondisi ruangan yang tidak mendukung pengamanan makanan
seperti sirkulasi udara yang kurang baik, temperatur ruangan yang panas dan lembab, dan sebagainya. Untuk menghindari kerusakan makanan yang disebabkan
oleh faktor fisik, maka perlu diperhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan. Faktor kimia disebabkan oleh adanya zat-zat
kimia yang digunakan untuk mempertahankan kesegaran bahan makanan, obat- obat penyemprot hama, penggunaan wadah bekas obat-obatan pertanian untuk
kemasan makanan, dan lain-lain. Faktor mikrobiologi karena adanya kontaminasi oleh bakteri, virus, jamur, dan parasit.
2.1.5 Tujuan Higiene dan Sanitasi Makanan
Sanitasi makanan bertujuan untuk menjamin keamanan dan kemurnian makanan, mencegah konsumen dari penyakit, mencegah penjualan makanan yang
akan merugikan pembeli, mengurangi kerusakanpemborosan makanan. Higiene dan sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, tempat
dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan Prabu, 2008.
Menurut Depkes RI 2007, tujuan higinene dan sanitasi makanan dan minuman adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Tersedianya makanan yang berkualitas baik dan aman bagi kesehtan konsumen.
b. Menurunnya kejadian risiko penularan penyakit atau gangguan kesehatan melalui makanan.
c. Terwujudnya perilaku kerja yang sehat dan benar dalam penanganan makanan di institusi.
Selain itu menurut Chandra 2007 dan Oginawati 2008, tujuan dari higiene dan sanitasi makanan antara lain;
a. Menjamin keamanan dan kebersihan makanan. b. Mencegah penularan wabah penyakit.
c. Mencegah beredarnya produk makanan yang merugikan masyarakat. d. Mengurangi tingkat kerusakan atau pembusukan pada makanan.
e. Melindungi konsumen dari kemungkinan terkena penyakit yang disebarkan