beberapa sumber termasuk buku. Setelah beberapa waktu berdiskusi, R meminta Ss untuk mempresentasikan hasil diskusi. Ss kemudian mempresentasikan hasil
diskusi didepan kelas. Setelah presentasi, R kemudian membahas bersama dengan Ss tentang pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan materi. Setelah itu R
memberikan beberapa latihan mengenai possesive pronoun. Dalam perkenalan, unsur kebahasaannya adalah possesive pronoun. Setelah R memeberikan latihan
Ss mulai mengerjakan. Saat proses mengerjakan, R berkeliling sambil melihat Ss apakah menemui kesulitan atau tidak. Beberapa Ss sudah benar dalam
mengerjakan karena materi possesive pronoun telah dibahas bersama sebelumnya. Bel pun berbunyi menandakan jam pelajaran telah selesai. R kemudian menutup
pelajaran dan meminta Ss untuk mempersiapkan diri untuk perform speaking pada pertemuan selanjutnya.
Field Note 4 Friday, 3
rd
of October 2014 at 08.30 am ET: English Teacher
R: Researcher Ss: Students
R datang ke ruang guru untuk menemui ET. R dan ET kemudian menuju ruang kelas. R kemudian membuka pelajaran dan mulai mengabsen Ss. Setelah selesai,
R kemudian membagikan handout yang berisi dialog-dialog mengenai pemaparan jati diri. Ss membaca handout tersebut dan ada yang bertanya kenapa dialognya
cukup banyak. R kemudian menjawab karena lebih banyak contoh untuk diamati atau dipraktikkan akan lebih membantu proses belajar siswa. R kemudian
meminta Ss untuk berpasangan. Setelah itu Ss diminta untuk mempraktikkan dialog-dialog tersebut secara bergantian di depan kelas. Mereka satu persatu mulai
berdialog dengan menggunakan teks yang telah disediakan. Beberapa dari mereka terlihat kurang maksimal dalam performa, ada yang pengucapannya kurang benar
dan ada yang intonasinya datar. Tetapi mereka punya nilai plus karena aktif dan dengan tanpa rasa malu ataupun minder untuk tampil didepan kelas. Setelah tiap-
tiap pasangan selesai tampil, R meminta Ss untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 3 orang dan melakukan perkenalan satu sama lain. Ss kemudian
membentuk kelompok dan mulai melakukan persiapan. Beberapa dari mereka terlihat antusias dan ada juga yang masih bingung. Ss kemudian tampil satu
persatu, ada dari mereka yang sudah lumayan mahir dalam percakapan bahasa Inggris. Setelah itu R kemudian meminta Ss untuk tampil secara individu didepan
kelas dan mulai menceritakan segala sesuatu tentang diri mereka, Ss kemudian melakukan persiapan dengan mulai membuat catatan kecil yang berisi hal-hal
yang akan diceritakan. Kemudian Ss mulai maju satu persatu. Beberapa siswa mulai terbiasa dengan speaking performance didepan kelas.
Setelah itu, R kemudian memberikan masukan atas penampilan Ss tadi dan menutup pelajaran.
Field Note 5 Wednesday, 8
th
of October 2014 at 08.30 am ET: English Teacher
R: Researcher Ss: Students
R datang ke ruang guru untuk menemui ET. R dan ET kemudian menuju ruang kelas. R kemudian membuka pelajaran dan mulai mengabsen Ss. R kemudian
meminta Ss untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 3 orang atau lebih. Kemudian R membagikan handout yang berisi kolom-kolom yang harus diisi
dengan biodata siswa lain. R meminta Ss untuk saling berkenalan satu sama lain dalam satu kelompok kemudian saling menuliskan biodata anggotanya. Setiap
kelompok harus tampil didepan kelas satu persatu. Di sini terlihat bahwa siswa yang pandai akan membentuk kelompok dengan siswa lain yang dianggapnya
mampu. Dan siswa yang biasa-biasa saja berkelompok dengan mereka yang biasa- biasa saja atau bahkan kurang pandai. R melihat kelompok yang dihuni Ss yang
biasa-biasa saja berdiskusi dan mempersiapkan penampilannya. Dari kelompok itu mereka bukan kurang pandai, tetapi lebih ke kurang percaya diri untuk hal-hal
yang berhubungan dengan tampil didepan umum. Dengan sedikit motivasi dan masukan dari R, mereka mulai percaya diri. Masing-masing kelompok tampil
dengan sangat rileks dan lepas, seakan tanpa ada beban dan rasa canggung lagi. Mereka sepertinya sudah mulai terbiasa. Setelah selesai R meminta Ss untuk
tampil secara individu didepan kelas dan menceritakan secara detil hal-hal yang bersifat pribadi kepada teman-temannya seperti hobi dan kesukaan maupun
ketidaksukaan. Satu persatu Ss tampil, mereka terlihat lebih baik dari penampilan mereka sebelum-sebelumnya. Mereka bahkan sudah bisa tampil sambil senyum-
senyum. Raut muka tegang saat pertemuan pertama sepertinya mulai hilang saat mereka tampil kali ini. Setelah semua Ss telah tampil, R kemudian bertanya
kepada Ss:
R: How do you feel after performing in front of the class? apa yang kalian rasakan setelah tampil didepan kelas?
Ss: Nervous and happy. grogi dan senang. R: Do you think your speaking performance is better than before or not? menurut
kalian apakah penampilan kalian tadi sudah lebih baik daripada sebelumnya atau tidak?
Ss: Yes.. ya. Bel pun berbunyi, R kemudian mengakhiri pelajaran. Dalam perjalanan menuju
ruang guru R berbincang dengan ET mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukan.
R : Bagaimana menurut bapak dengan proses pembelajaran yang telah saya lakukan bersama murid-murid tadi?
ET: Sudah bagus mas, siswa jadi lebih percaya diri saat speaking. Sebelumnya mereka tampil didepan kelas dengan raut muka yang tegang dan bahkan ada
yang suaranya tidak terdengar. R : Oh sampai segitunya ya pak? Menurut saya mereka cuma butuh dorongan
yang bisa memotivasi mereka pak. ET: Iya benar, saran saya sebaiknya proses pembelajaran yang berikutnya lebih
ditingkatkan lagi terutama saat proses diskusi yang menurut saya kurang berjalan dengan baik.
R : Baik pak, akan lebih saya perhatikan lagi saat mereka berdiskusi. Menurut ET, Ss jadi lebih rileks dan lebih bisa mengikuti saat proses
pembelajaran berlangsung. Sehingga mereka menjadi lebih mudah menyerap
materi dan bisa tampil dengan maksimal. Tetapi saat diskusi harus lebih diperhatikan apakah siswa benar-benar berdiskusi.
Field Note 6 Friday, 10
th
of October 2014 at 08.30 am ET: English Teacher
R: Researcher Ss: Students