KESIMPULAN DAN SARAN Sintesis Senyawa Alkanolamida Dan Alkanolamida Fosfat Dari Asam Lemak Bebas Hasil Pengolahan Minyak Goreng Dari CPO

4.2.5 Penentuan Tegangan Permukaan γ 56 4.2.6 Uji titik lebur 58

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 59 5.2. Saran 59 DAFTAR PUSTAKA 60 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Diagram alir proses pemurnian minyak sawit 7 Gambar 2.2 Skematis yang Gambar suatu molekul surfaktan 20 Gambar 2.3 Pembentukan Miesel 21 Gambar 2.4 Model Pembentukan Misel Berbentuk Bola pada Senyawa Natrium Dodesyl Sulfat NaDS 21 Gambar 2.5 Grafik Tegangan Permukaan Vs Log [C] 23 Gambar 4.1 Kromatogram Metil Asam Lemak Bebas 37 Gambar 4.2 Kromatogram Metil Palmitat Campuran Residu 38 Gambar 4.3 Kromatogram Metil Oleat Campuran Filtrat 38 Gambar 4.4 spektrum FT-IR Metil Palmitat campuran 40 Gambar 4.5 spektrum FT-IR etanolamida campuran 41 Gambar 4.6 spektrum FT-IR dietanolamida campuran 42 Gambar 4.7. spektrum FT-IR etanolamida fosfat campuran 43 Gambar 4.8 spektrum FT-IR dietanolamida fosfat campuran 44 Gambar 4.9. Mekanisme reaksi pembentukan metil ester asam lemak 48 Gambar 4.10. Mekanisme reaksi pembentukan etanolamida 50 Gambar 4.11. Mekanisme reaksi pembuatan senyawa dietanolamida 52 Gambar 4.12. Mekanisme Reaksi Pembentukan Etanolamida Fosfat 53 Gambar 4.13. Mekanisme Reaksi Pembuatan Dietanolamida Fosfat 55 Gambar 4.14. Grafik Nilai Tegangan Permukaan Vs Konsentrasi Etanolamida dan Dietanolamida 57 Gambar.4.15.Grafik Nilai Tegangan Permukaan Vs Konsentrasi Etanolamida Fosfat dan Dietanolamida Fosfat 58 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Beda Tebal dari Berbagai Tipe Kelapa Sawit 5 Tabel 2.2. Nilai Sifat Fisika-Kimia Minyak Sawit dan Minyak Inti Sawit 6 Tabel 2.3. Komposisi Asam Lemak Minyak Sawit 6 Tabel 2.4 Range Nilai HLB dan Aplikasinya 18 Tabel 2.5. Nilai HLB dan Gugus Fungsi 19 Tabel 4.1 Kandungan asam lemak sebelum dan sesudah dilakukan fraksinasi 39 Tabel 4.2 Data Hasil Penentuan Tegangan Permukaan γ Etanolamida 45 Tabel 4.3 Data Hasil Penentuan Tegangan Permukaan γ Dietanolamida 45 Tabel 4.4. Data Hasil Penentuan Tegangan Permukaan γ Etanolamida Fosfat 46 Tabel 4.5 Data Hasil Penentuan Tegangan Permukaan γ Dietanolamida Fosfat 46 Tabel 4.6 Data Hasil Uji Titik Lebur Etanolamida, dietanolamida, etanolamida fosfat, dan dietanolamida fosfat 47 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ABSTRAK Sintesis alkanolamida yaitu etanolamida dan dietanolamida dapat dihasilkan melalui amidasi metil palmitat campuran dengan etanolamin dan dietanolamin dengan menggunakan katalis Natrium Metoksida dalam pelarut metanol pada suhu 80-90 C dengan rendemen masing-masing 64,21 dan 62,96. Esterifikasi asam palmitat campuran dengan metanol menggunakan katalis asam sulfat pekat dalam pelarut benzena menghasilkan metil palmitat campuran dengan rendemen 94,88. Sintesis alkanolamida fosfat yaitu etanolamida fosfat dan dietanolamida fosfat dapat dihasilkan melalui esterifikasi alkanolamida dengan asam fosfat pada suhu 55-65 C dengan rendemen masing-masing 63,19 dan 68,41. Senyawa alkanolamida dan alkanolamida fosfat diuji titik lebur, ditentukan nilai konsentrasi miesel kritis CMC, dan dilakukan analisis spektroskopi FT-IR. Titik lebur etanolamida, dietanolamida, etanolamida fosfat, dietanolamida fosfat masing-masing adalah 84–86 C, 90–94 C, 92–96 C, dan 94–98 C, nilai tegangan permukaan masing-masing 36,5682 dynecm, 34,2956 dynecm, 33,4692 dynecm dan 41,1134 dynecm, analisis FT-IR untuk spektrum khas untuk etanolamida adalah 3294,9 cm -1 , 1642,26 cm -1 , 1556,40 cm -1 , untuk dietanolamida adalah 3375,26 cm -1 , 1621,25 cm -1 , untuk etanolamida fosfat 3293,4 cm -1 , 1640,3 cm -1 , 1553,7 cm -1 , 1066,5 cm -1 , 936,7 cm -1 , dan dietanolamida fosfat 3419,17 cm -1 , 1634,26 cm -1 , 1067,24 cm -1 , 932,24 cm -1 . UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN