b.Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali
untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2007. Uji reliabilitas akan menunjukkan konsistensi dari pertanyaan jawaban
responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah validitas yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Uji reabilitas ini menggunakan uji
Cronbach Alpha. Kriteria dalam menentukan reabilitas kuesioner adalah sebagai berikut :
1 Jika r
alpha
positif dan lebih besar dari �
�����
maka pertanyaan tersebut reliabel.
2 Jika r
alpha
negatif dan lebih kecil dari �
�����
maka pertanyaan tersebut tidak reliabel.
Menurut Ghozali dan Kuncoro Situmorang, dkk, 2008 butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan
criteria sebagai berikut : 1 Menurut Ghozali nilai Cronbach’s Alpha 0.60
2 Menurut Kuncoro nilai Cronbach’s Alpha 0.80
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
Cronbach’s Alpha Jumlah Pernyataan
.914 18
Sumber: Hasil pengelolaan SPSS 16, 20 Juli 2013
Berdasarkan tabel diketahui bahwa koefisien alpha dengan tingkat signifikan 5 adalah 0,914. Ini berarti 0,9140,60 dan 0,9140,80 sehingga dapat
dinyatakan bahwa kuesioner tersebut reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dapat dijadikan sebagai instrument penelitian ini.
Uji validitas dan reabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan program software SPSS Statistic Product and Service Solution versi
16.00 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah.
3.10 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regrasi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan pendekatan Kolmogrov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5
artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang, 2008.
2. Uji Heteroskedastisitas
Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Park dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan
secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5
dapat disimpulkan model regrasi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinearitas
Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regrasi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui
ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihatdari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflasion Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur
variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance1 atau nilai
VIF5, maka tidak terjadi multikolenearitas.
3.11 Teknik Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Metode Analisis Deskriptif
Ginting dan Situmorang 2008 menyatakan penelitian deskriptif bertujuan membuat lukisandeskripsi mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat suatu populasi
atau daerah tertentu secara sistematik, faktual dan teliti. Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengumpulkan data dan menganalisa
data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan mahasiswa Manajemen Ekstensi
pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
b. Metode Analisis Statistik