Genera Labora, aquabidest Laboratorium Kimia Analisis Instrumental, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, kertas saring, sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah hasil hidrolisis ekstrak air seduhan biji kopi hitam arabika Coffea arabica L..
E. Alat Penelitian
Alat penelitian yang digunakan antara lain neraca analitik OHAUS, Pioneer, PA214, max 210 g; min 0.0001 g, densitometer CAMAG TLC Scanner 3
CAT. No. 027.6485 SER. No. 160602, autosampler Linomat 5 CAT. No. 022.7808 SER. No. 170610, perangkat lunak WinCats V.1.4.4, makropipet
Acura
®
manual 835, bejana kromatografi, Coffee grinder cyprus Barwell KH, GR-0063, Coffee Syphon Akebonno, TCA-3H, pH meter Checker
®
HI 1270, kompor listrik, pengaduk magnetik, kertas saring, pompa vakum, corong Buchner
dan alat-alat gelas yang lazim digunakan dalam analisis Pyrex.
F. Tata Cara Penelitian
1. Pembuatan larutan NaOH 1 N
NaOH sebanyak 2 g ditimbang seksama dan dimasukkan ke dalam gelas Beaker kemudian dilarutkan dengan aquabidest. Larutan NaOH tersebut
dimasukkan ke dalam labu ukur 50,0 mL dan dilarutkan dengan aquabidest sampai batas tanda, sehingga diperoleh larutan NaOH dengan konsentrasi 1 N.
2. Pembuatan larutan baku asam kafeat
a. Pembuatan larutan stok asam kafeat 1 mgmL
Asam kafeat lebih kurang 25,0 mg ditimbang seksama dan dimasukkan ke dalam gelas Beaker, kemudian dilarutkan dengan aquabidest panas bersuhu ± 80
C di atas kompor listrik. Larutan berisi baku dimasukkan ke dalam labu ukur 25,0 mL
dan di add dengan aquabidest sampai batas tanda, sehingga diperoleh larutan baku asam kafeat dengan konsentrasi 1 mgmL.
b. Pembuatan seri larutan baku
Diambil 0,8; 1,3; 1,8; 2,3; 2,8; 3,3 mL larutan stok asam kafeat 1 mgmL a dengan menggunakan makropipet dan masing-masing dimasukkan ke dalam
labu ukur 10 mL kemudian diencerkan dengan aquabidest sampai batas tanda. Maka didapatkan larutan dengan konsentrasi asam kafeat masing-masing 0,08;
0,13; 0,18; 0,23; 0,28; dan 0,33 mgmL.
3. Preparasi sampel
Sejumlah biji kopi diambil dari dalam wadah kaca yang telah digojog sebelumnya untuk menghomogenkan biji kopi yang ada di dalam stoples. Biji kopi
diambil dari dalam stoples untuk digiling menggunakan coffee grinder hingga menjadi serbuk dan diayak dengan ayakan mesh 50 agar mendapatkan serbuk yang
lebih halus. Hasil ayakan diambil dan ditimbang sejumlah yang diinginkan. a.
Metode ekstraksi I ekstraksi serbuk biji kopi arabika dengan metode infusion
Serbuk yang telah didapat dari proses pemisahan sebelumnya ditimbang dengan seksama sebanyak 6 g dan diekstraksi dengan 250 mL aquabidest panas
menggunakan syphon. Aquabidest yang telah dipanaskan terlebih dahulu dengan menggunakan kompor listrik hingga mencapai suhu ± 90
C dimasukkan ke labu
alas bulat di bagian bawah syphon. Lampu spiritus yang terdapat pada bagian bawah syphon
dinyalakan untuk mendidihkan aquabidest panas pada bagian bawah syphon hingga menjadi uap air dan naik ke tabung di bagian atas syphon.
Aquabidest panas yang naik ke bagian atas syphon diukur suhunya sampai ± 95
C kemudian serbuk kopi yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam tabung pada bagian atas syphon yang telah berisi aquabidest panas yang naik dari bagian
bawah syphon dan ditunggu sampai 1 menit, kemudian air beserta serbuk kopi diaduk dan lampu spiritus dimatikan. Ekstrak air seduhan serbuk kopi yang berada
pada bagian atas tabung syphon ditunggu sampai turun kembali ke labu alas bulat pada bagian bawah syphon melalui saringan yang berada di tengah-tengah antara
tabung dan labu alas bulat untuk memisahkan endapan serbuk kopi dari cairan hasil ekstraksi. Ekstrak air seduhan yang didapat diambil untuk dilanjutkan dengan
proses hidrolisis sebelum dilakukan penotolan diatas lempeng KLTKT. b.
Metode ekstraksi II ekstraksi serbuk biji kopi arabika dengan metode decoction
Serbuk biji kopi yang telah didapat dari proses pemisahan sebelumnya ditimbang dengan seksama sebanyak 6 g kemudian diekstraksi dengan 250 mL
aquabidest pada suhu ± 95 C di atas kompor listrik dengan bantuan magnetic stirrer
5000 rpm selama 30 menit. Hasil ekstraksi kemudian disaring degan menggunakan kertas saring dengan bantuan corong Buchner dan pompa vakum.
Hasil ekstraksi yang telah disaring kemudian dimasukkan ke dalam gelas Beaker untuk kemudian dilanjutkan dengan proses hidrolisis sebelum digunakan untuk
penotolan diatas lempeng KLTKT.
4. Hidrolisis sampel