BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan
tindakan substantif yaitu suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil
terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan Hopkins, 1993:44. Penelitian ini merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang
memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan, kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Penelitian ini dimaksudkan
untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk meningkatkan keaktifan siswa. Sehingga penelitian ini difokuskan pada
tindakan-tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan prestasi siswa dalam belajar.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, Jalan Sabirin No.1 Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan bulan Januari-Mei 2010. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian
Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Stella Duce I Yogyakarta.
2. Obyek penelitian
Obyek penelitiannya adalah peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi melalui penerapan metode pembelajaran
kooperatif tipe TGT .
D. Prosedur Penelitian
1. Kegiatan Pra Penelitian
Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengawali dengan kegiatan pra-penelitian. Kegiatan ini dilakukan
terhadap pembelajaran di kelas sebelum menggunakan metode TGT. Kegiatan yang dilakukan yaitu mengadakan observasi terhadap situasi
awal di dalam kelas yang mencakup observasi kegiatan guru, observasi kelas, dan observasi terhadap siswa. Selain dengan
observasi, guna mendukung data yang diperoleh peneliti juga mengadakan wawancara terhadap guru dan siswa. Setelah
mengadakan kegiatan pra-penelitian, peneliti mengadakan penelitian di dalam kelas setelah menggunakan metode TGT.
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat langkah.
a. Siklus pertama
Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau tatap muka di kelas meliputi sebagai berikut:
1 Perencanaan
Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan pembelajaran kooperatif tipe TGT, yang meliputi
sebagai berikut: a
Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk memetakan para siswa berdasarkan kemampuannya
dan membagi siswa secara heterogen menjadi kelompok- kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Beberapa
perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah: rencana pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT, materi presentasi, soal-soal latihan, lembar jawab
siswa dan lembar observasi. b
Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi : 1
Lembar observasi kegiatan guru 2
Lembar observasi kegiatan siswa 3
Lembar observasi kegiatan kelas 4
Instrumen refleksi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Tindakan Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi pembelajaran
kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a Penyajian Kelas
Sebelum melakukan
games , dalam awal pembelajaran akan
diawali guru menjelaskan materi. Penjelasan materi ini dapat dilakukan dengan metode ceramah, diskusi atau
metode yang lainnya. Yang harus ditekankan dalam penyajian kelas ini adalah siswa harus benar–benar
memahami materi yang disampaikan oleh guru. Penguasaan materi ini akan membantu siswa untuk bekerja dalam
kelompok nantinya. b
Kelompok team Di dalam kegiatan kelompok masing-masing anggota
kelompok bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru pada lembar latihan dan
membantu teman satu kelompok menguasai materi pembelajaran tersebut. Sebelum kegiatan belajar kelompok
dimulai, guru terlebih dahulu menjelaskan beberapa sikap yang harus diperhatikan siswa agar kerjasama dalam
kelompok berjalan dengan lancar. Pada saat diskusi berlangsung, seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan
suara yang pelan, tidak boleh meninggalkan tugas selama bekerja dalam kelompok, mendiskusikan tugas secara
bersama-sama, jika ada suatu pertanyaan di dalam kelompok tersebut, sebaiknya jangan ditanyakan dahulu
kepada guru karena mungkin dari salah satu teman kelompok ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Setelah itu, jika pertanyaan tidak bisa terjawabkan oleh salah satu teman kelompok, baru bisa meminta penjelasan
dari guru. Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi, jenis
kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan
lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game atau
tournament .
c Permainan
Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman siswa setelah mengikuti presentasi kelas dan belajar
kelompok. Game dapat berisi pertanyaan–pertanyaan bernomor yang dirancang oleh guru untuk mengetahui
sejauh mana penguasaan materi oleh siswa sesuai dengan materi yang diajarkan. Siswa dapat mengambil salah satu
pertanyaan bernomor dan menjawabnya sesuai dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kemapuan masing-masing dan teman di dalam kelompoknya tidak diperkenankan untuk membantu
anggota kelompok yang sedang mengerjakan. Jawaban siswa yang benar akan dikumpulkan untuk tournament
mingguan. d Turnamen Tournament
Turnamen biasanya dilakukan pada akhir materi pembelajaran yang sedang dibahas dan setelah siswa
melakukan belajar dalam kelompok. Turnamen ini berfungsi untuk mengetahui kelompok mana yang bisa
mendapatkan nilai yang terbaik. Turnamen disini merupakan suatu pertandingan antar
anggota-anggota yang berbeda. Pada awal turnamen, guru menugaskan siswa untuk pindah pada suatu meja turnamen
yang sudah ditentukan sebelumnya, penentuan meja turnamen dalam penelitian ini didasarkan pada pengamatan
oleh guru kelas dan hasil dari tes sebelumnya. Kegiatan ini berlangsung sebagai berikut: para siswa yang berada di
meja turnamen secara bergantian mengambil nomor kartu pengambilan nomor kartu berdasarkan urutan yang telah
disepakati bersama dan menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor kartu yaitu pertanyaan-pertanyaan yang
sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Apabila ada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa yang mengambil nomor kartu tidak bisa menjawab pertanyaan, maka pertanyaan bisa dilempar ke teman yang
lain dalam satu meja turnamen sesuai dengan urutan yang telah disepakati, dan yang menjawab dengan benar berhak
menyimpan kartu tersebut. Kartu yang telah didapat nantinya yang akan dijadikan skor untuk penghargaan
kelompok. e
Penghargaan kelompok Guru akan mengumumkan kelompok yang menang dalam
turnamen, dan masing–masing team akan mendapatkan sertifikat atau skor apabila memenuhi standar yang
ditentukan. Pemberian penghargaan tiap kelompok dapat ditentukan berdasarkan skor kelompok yang didapat dengan
menjumlahkan poin yang didapat pada skor lembar permainan setiap anggotanya, dan kemudian dicari skor
rata-ratanya. Yang harus ditekankan dalam pemberian penghargaan di sini bukan mendorong siswa untuk bersaing
secara tidak sehat, akan tetapi pemberian penghargaan tersebut adalah untuk memotivasi belajar siswa agar
prestasi belajarnya dapat meningkat. Guru juga melakukan pre-test sebelum
diterapkannya metode TGT dan melakukan post-test setelah diterapkannya metode TGT di dalam pembelajaran, untuk
mengetahui adanya tingkat perubahan atau kenaikan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya
metode TGT dalam pembelajaran ekonomi di dalam kelas. 3 Observasi
Tahap ini, dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Di dalam tahap ini peneliti mengadakan pengamatan atas dampak
dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi bagaimana proses pembelajaran itu berlangsung, keterlibatan dan
interaksi siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan bagaimana kondisi kelas. Untuk dapat mengetahui adanya peningkatan
prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil pekerjaan siswa setelah TGT selesai di terapkan. Pengamatan juga direkam
dengan menggunakan video camcorder. 4 Refleksi
Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi terhadap hasil prestasi belajar
siswa. Refleksi dilakukan sebanyak dua kali. Refleksi yang pertama dilakukan segera setelah suatu pertemuan berakhir,
digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan
dalam pertemuan berikutnya. Refleksi yang kedua dilaksanakan pada akhir siklus pertama, digunakan untuk
mengetahui apakah target yang ditetapkan sesuia dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
indikator keberhasilan tindakan telah tercapai. Secara teknis, peneliti melakukan self-reflection dahulu terkait dengan
keterampilan kooperatif siswa dalam kegiatan masing-masing fase, kemudian dilakukan refleksi dan diskusi bersama guru
untuk penyempurnaan tindakan pada pertemuan berikutnya.
b. Siklus kedua
Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya yang membedakan
adalah tindakannya. Pada siklus kedua ini tindakan ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
E. Instrumen Penelitian