PERMASALAHAN MAKSUD DAN TUJUAN

lagi. Untuk memperpanjang masa pelayanan jalan beton tersebut, dapat dilakukan penambahan lapis tambah diatas perkerasan beton yang sudah ada, dimana salah satunya bahan penambahan tersebut adalah lapisan beraspal AC. Pelapisan tambahan bertujuan untuk mengembalikan kekuatan perkerasan sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat pengguna jalan stake holders. Penurunan fungsional dapat terjadi dari beberapa kondisi yang dapat merugikan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna jalan seperti : • Rendahnya kekesatan jalan • Tekstur permukaan jalan yang sudah bergelombang • Distorsi permukaan yang berlebihan • Kondisi drainase perkerasan hydroplaning Sedangkan penurunan struktural dapat diakibatkan oleh kapasitas beban yang berlebih overload pada struktur perkerasan. Ini diperlihatkan pada kondisi perkerasan eksisting seperti terjadinya retak-retak refleksi cracking, kerusakan pada sambungan, amblas, defleksi penurunan, alur, gelombang serta kerusakan lainnya.

I.2. PERMASALAHAN

Menurut data Dirjen Bina Marga 2006, sebagian kondisi jalan di Indonesia berada dalam kondisi kurangtidak mantap dan bahkan dalam kondisi kritis lihat gambar 1.1, sehingga upaya untuk meningkatkan kondisi jalan tersebut menjadi kondisi mantapbaik memerlukan biaya cost yang cukup besar. Hal ini terjadi, karena tidak adanya perawatan dan pemiliharaan rutin ataupun berkala dari pengelolainstansi terkait. Universitas Sumatera Utara Gambar 1.1. Persentase Kondisi Jalan di Indonesia Untuk mempertahankan kondisi perkerasan jalan pada kondisi track yang benar penanganan perkerasan yang diutamakan adalah pemeliharaan, baik rutin maupun berkala. Apabila kondisi perkerasan telah mencapai kondisi kritis bahkan runtuh failure, maka jenis penanganan yang harus dilakukan adalah peningkatan betterment. Indonesia sebagai negara berkembang, pada umumnya mempertimbangkan konstruksi lapis tambah overlay. Salah satu faktor pemilihannya adalah karena tidak memerlukan cost yang cukup besar. Tujuan perencanaan overlay adalah mengembalikan kekuatan perkerasan sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada pemakai jalan. Perkerasan yang baik diharapkan dapat menjamin pergerakan manusia danatau barang secara lancar, aman, cepat, murah dan nyaman. Permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini tidak meliputi semua metoda yang digunakan untuk perencanaan tebal lapis tambah, tetapi hanya beberapa metoda perencanaan perkerasan yang paling umum digunakan yaitu Universitas Sumatera Utara metoda AUSTROADS, AASHTO dan Asphalt Institute dengan memakai analisa lendutan load transfer atau nilai CBR. Akan tetapi tidak semua metoda yang ada ekonomis dan layak digunakan untuk setiap kondisi, karena itu perlu dilakukan kajian yang seksama mengenai kelebihan dan kekurangan atau akurasi dari masing-masing metoda tersebut sesuai dengan kondisi di lapangan.

I.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Penulisan Tugas Akhir ini dilakukan dengan maksud untuk menganalisa dan membandingkan beberapa prosedur desain dalam menentukan tebal lapis tambah pada suatu perkerasan beton dengan menggunakan metoda AUSTROADS, AASHTO dan Asphalt Institute. Kemudian tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah mendapatkan gambaran hasil perencanaan tebal lapis tambah, sehingga dapat melakukan suatu evaluasi tebal lapis tambah yang sesuai kebutuhan. Hasil akhir yang diperoleh diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi aplikasi ketiga prosedur desain tersebut untuk digunakan sesuai dengan kondisi lapangan.

I.4. PEMBATASAN MASALAH