Pengertian al-Balad secara umum
A. Pengertian al-Balad secara umum
Sebelum membahas lebih jauh mengenai al-Balad menurut perspektif al- Qur'an, maka esensi al-Balad sebagai tema sentral dalam kajian ini perlu
diungkapkan lebih dahulu. Hal ini penting, mengingat bahwa pemahaman terhadap esensi al-Balad akan membantu memahami pembahasan selanjutnya.
Dalam Lisân al-Arab makna balad dijelaskan dengan : al-Baldah dan al- Balad maknanya adalah setiap tempat atau bagian yang terhampar, ramai penghuninya atau pun tidak. Menurut al-Azhari 1 : al-Balad adalah setiap tempat yang terhampar di bumi, ramai penghuninya maupun tidak, kosong maupun berisi, ini makna Balad , dan bagian darinya disebut Baldah . Dalam
sebuah hadis disebutkan : 2 ﺪﻠﺒﻟﺍ ﲎﻛﺎﺳ ﻦﻣ ﻚﺑﺫﻮﻋﺃ . Al-Balad adalah bagian dari bumi,
1 . Beliau adalah Muhammad bin Ahmad bin al-Azharî bin Thalhah bin Nûh bin al-Azhar bin Nûh bin Hâtim al-Azharî, ahli dalam tata bahasa dan bahasa. Lahir di Hirrah- Khurasan tahun 282 H
dan wafat di Bahrah bulan Rabî al-Akhîr tahun 370 H. Karya-karyanya : Tahzhîb al-Lughah, al-Zâhir fî Gharâib al-Alfâzh. Umar Ridha Kahhâlah, Mu’jam al-Muallifîn, Beirut-Libanon : Dâr Ihya al-Turats al-Arabi, ttp., juz 8, hal 230.
2 . Hadits ini berasal dari ‘Abdullah bin ‘Umar yang diriwayatkan oleh Sunan Abi Dâwud. Hadits ini tidak diriwayatkan selain darinya. Hadits ini dalam Sunan Abi Dâwud disebutkan dalam
Bab Mâ yaqûlu al-Rajul izhâ Najal al-Munjil. Abi Dâwud, Sunan Abî Dâwud, Indonesia : Maktabah Dahlan, ttp. Juz 3, hal 35. hadits ini tercantum dalam kitab al-Nihâyah fî Gharîb al-hadits wa al-Atsar, karena itu hadits ini termasuk hadits Gharib (Aneh). Lihat Imam Mujid al-Dîn al-Mubârak bin Bab Mâ yaqûlu al-Rajul izhâ Najal al-Munjil. Abi Dâwud, Sunan Abî Dâwud, Indonesia : Maktabah Dahlan, ttp. Juz 3, hal 35. hadits ini tercantum dalam kitab al-Nihâyah fî Gharîb al-hadits wa al-Atsar, karena itu hadits ini termasuk hadits Gharib (Aneh). Lihat Imam Mujid al-Dîn al-Mubârak bin
darinya seperti Bashrah dan Damaskus. 3
Kata al-Baldah yang jamaknya Bilâd dan Buldân mengandung makna setiap tempat di bumi yang dihuni maupun tidak, bagian dari satu negeri
seperti Damaskus bagian dari Syam, dan Bashrah bagian dari Irak. Di antaranya ditetapkan untuk tempat para rasul seperti ﺓﺪـﻠﺒﻟﺍ ﰲ artinya di kota
yang kamu tinggal di sana, yaitu di tengah kota yang sangat luas. Kata al-Bilâd dengan mufradnya balad dan Baldah digunakan dengan makna daerah atau negeri yang satu. Maka dikatakan ﱂﺎﻌﻟﺍ ﺩﻼﺑ artinya semua negeri dengan masing-
masing bagiannya. ﺩﻼﺒﻟﺍ ﻦﻋ ﻉﺎﻓﺪﻟﺍ (bela negara), ﺩﻼﺒﻟﺍ ﱀﺎﺼﻣ (kemaslahatan negeri), ﺎـﻳ
ﻱﺩﻼﺑ atau ﲏـﻃﻭ ﺎﻳ (wahai negeriku). Kata al-Buldân dengan mufradnya balad dan baldah digunakan dengan makna kumpulan daerah atau negeri-negeri. 4
Al-Balad juga bermakna Makkah yang merupakan kemulian baginya seperti satu bintang untuk gugusannya. Al-Balad dan al-Baldah artinya tanah. Dan al-Balad adalah tanah yang belum digali dari bumi dan belum dijadikan
Muhammad al-Jazarî Ibn al-Atsîr, Al-Nihâyah fî Gharîb al-Hadits wa al-Atsar, Dâr al-Fikr: Beirut- Libanon, tt., juz 1, hal 151.
3 . Ibn Manzhur, Lisân al-Arab, Beirut : Dâr Shâdr, 1990 Cet-1, vol 3 hal 94. 4 . Ibid, Hal 40.
tempat menyalakan api. Al-Baldah artinya ﺽﺭﻻﺍ (bumi), seperti dikatakan ﺎﻨﺗﺪﻠﺑ ﻩﺬﻫ
(ini bumi atau negeri kami) seperti dikatakan ﺎﻨﺗﺮﲝ (ini laut kami). Al-Balad juga
berarti al-Dâr (Rumah) dengan harapan-harapannya. 5
Secara etimologi kata al-Balad berasal dari kata kerja ( ﺍﺩﻮـﹸﻠﺑ - ﺪـﹸﻠﺒﻳ - ﺪﹶﻠﺑ ) yang terdiri atas huruf-huruf Ba'-Lam-Dal ( ﺩ - ﻝ - ﺏ ), yang memiliki arti diam pada
suatu negeri. Kata Baladun adalah kata benda dengan bentuk jamaknya al-Bilad dan Buldan memiliki makna negeri. Kata baldatun dengan tambahan ta
Marbuthah juga memiliki makna kota atau negeri. 6
- ﻝ - ﺏ ) diterangkan sebagai berikut : ﻥﺎـﻜﳌﺎﺑ ﺍﺩﻮـﹸﻠﺑ - ﺪـﹶﻠﺑ artinya ﻪـﺑ ﻡﺎـﻗﺍ (Tinggal diam pada suatu tempat) atau Ittakhadahu baladan maka makna Bâlid adalah orang yang diam di satu tempat.
Dalam kamus Munjid huruf ba'-lam-dal (