Kesesuaian Kualifikasi Pegawai Kapasitas kelembagaan dan kompetensi SDM aparat pemerintah daerah

4.2. Kesesuaian Kualifikasi Pegawai Kapasitas kelembagaan dan kompetensi SDM aparat pemerintah daerah

terkait dengan aktifitas pertambangan masih sangat terbatas. Bahkan pada Dinas ESDM/Pertambangan sekalipun, pimpinan dan staf yang memiliki kualifikasi keilmuan pertambangan ataupun geologi masih sangat terbatas, baik level sarjana/pasca-sarjana maupun tingkat kejuruan. Tenaga fungsional Inspektur Tambang juga masih sangat terbatas, bahkan sebagian besar Kepala Dinas ESDM/Pertambangan tidak berlatar-belakang disiplin ilmu pertambangan, padahal mereka secara ex-officio sebagai Kepala Inspektur Tambang di daerahnya masing-masing. Keterbatasan kompetensi aparat tersebut, menyebabkan lemahnya kemampuan pemerintah daerah dalam melakukan pengawasan terhadap operasionalisasi tambang, apalagi pada daerah dengan potensi tambang yang besar sehingga kegiatan pertambangan ilegal sulit untuk dikendalikan. Informasi dan pemetaan potensi tambang yang akurat sebagian besar daerah tidak memilikinya, kalaupun ada informasi tentang potensi tambang tersebut justeru diperoleh dari pihak perusahaan tambang, sehingga posisi tawar pemerintah daerah menjadi lemah. Kondisi ini juga disebabkan salah satunya oleh keterbatasan peralatan teknologi pertambangan yang dimiliki oleh pemerintah daerah.

Pemerintah daerah belum merasa perlu untuk memberikan perhatian khusus pada pengembangan SDM aparat bidang pertambangan, meskipun

potensi bahan tambang yang dimilikinya tergolong besar. Sejumlah SKPD yang secara fungsional memiliki kaitan tugas dengan bidang pertambangan, baik berupa perencanaan, pembinaan dan pengawasan maupun terkait dengan administrasi pertambangan, tidak memiliki aparat yang secara khusus memiliki keahlian di bidang teknis pertambangan. Disnakertrans Kabupaten Banggai misalnya, memiliki 20 orang staf yang bertugas pada Bidang Bimbingan dan Pengawasan (Binawas) dan Bidang Penempatan Tenaga Kerja (Penta) yang salah satu tupoksinya terkait dengan perusahaan pertambangan, namun tidak satupun dari mereka yang memiliki keahlian di bidang teknis pertambangan. Padahal pekerjaan bidang pertambangan merupakan keahlian khusus, dan karena itu, pembinaan dan bimbingan yang diberikan juga seharusnya bersifat khusus. Artinya, kecuali pada Dinas ESDM/Pertambangan, SKPD lainnya yang memiliki keterkaitan tupoksi dengan bidang pertambangan, rata-rata tidak memiliki pegawai yang secara potensi bahan tambang yang dimilikinya tergolong besar. Sejumlah SKPD yang secara fungsional memiliki kaitan tugas dengan bidang pertambangan, baik berupa perencanaan, pembinaan dan pengawasan maupun terkait dengan administrasi pertambangan, tidak memiliki aparat yang secara khusus memiliki keahlian di bidang teknis pertambangan. Disnakertrans Kabupaten Banggai misalnya, memiliki 20 orang staf yang bertugas pada Bidang Bimbingan dan Pengawasan (Binawas) dan Bidang Penempatan Tenaga Kerja (Penta) yang salah satu tupoksinya terkait dengan perusahaan pertambangan, namun tidak satupun dari mereka yang memiliki keahlian di bidang teknis pertambangan. Padahal pekerjaan bidang pertambangan merupakan keahlian khusus, dan karena itu, pembinaan dan bimbingan yang diberikan juga seharusnya bersifat khusus. Artinya, kecuali pada Dinas ESDM/Pertambangan, SKPD lainnya yang memiliki keterkaitan tupoksi dengan bidang pertambangan, rata-rata tidak memiliki pegawai yang secara

Tabel 5.8: Jumlah aparat pemerintah daerah terkait dengan usaha pertambangan di masing-masing kabupaten sampel

Provinsi/Kabupaten Aparat Pemerintah Daerah Terkait Usaha Pertambangan *) Dinas ESDM

Disnakertrans

BPLH DPPKAD Bappeda

Provinsi Sulawesi Selatan

**) **) **) Kabupaten Luwu Timur

**) **) **) Kabupaten Wajo

3 orang

**) **) **) Provinsi Sulawesi Tenggara

2 orang

**) **) **) Kabupaten Kolaka

1 orang **) **) Kabupaten Bombana

3 orang

1 orang

**) **) **) Provinsi Sulawesi Tengah

**) **) **) Kabupaten Banggai

2 orang 7 orang Kabupaten Morowali

6 orang

20 orang ***)

**) **) **) Provinsi Sulawesi Utara

8 orang **) **) Kabupaten Minahasa Utara

4 orang

7 orang

**) **) **) Kabupaten Bolaang

5 orang

**) **) **) Mangondow Timur Sumber: Pemerintah Daerah/SKPD terkait perusahaan pertambangan (2013)

3 orang

2 orang

Keterangan: *) Memiliki latar belakang pendidikan dan atau pelatihan bidang pertambangan;

**) tidak ada informasi yang diperoleh dari SKPD bersangkutan; ***) SKPD bersangkutan bersikeras bahwa aparat pada dua bidang tersebut

semuanya terkait dengan urusan pertambangan, meskipun tidak memiliki latar belakang pendidikan/pelatihan bidang pertambangan;

****) tidak ada data yang masuk.