Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia

2.5 Pendapatan

2.5.1 Analisis Pendapatan Penerimaan-Biaya

Salah satu cara untuk mengukur manfaat pola kemitraan dibandingkan dengan pola mandiri pada usaha tempe adalah dengan melihat perbedaan pendapatan yang di hasilakan dari penjualan tempe per kilo gram bahan baku kedelai. Pendapatan merupakan selisih dari nilai penerimaan terhadap nilai pengeluaran biaya. Terdapat dua tujuan utama dari analisa pendapatan, yaitu menggambarkan keadaan sekarang dan menggambarkan keadaan yang akan datang dari perencanaan atau tindakan suatu unit usaha. Analisa pendapatan memberikan bantuan untuk mengukur kegiatan usaha pada saat ini berhasil atau tidak. Penerimaan perusahaan bersumber dari pemasaran atau penjualan hasil usaha, seperti panen tanaman dan barang olahannya serta panen dari peternakan dan barang olahannya. Penerimaan bisa juga bersumber dari pembayaran- pembayaran tagihan, bunga, dividen, pembayara dari pemerintah dan semua sumber lainnya yang menambah aset perusahaan. Semua hasil agribisnis yang dipakai untuk dikonsumsi keluarga pun harus dihitung dan dimasukkan sebagai penerimaan perusahaan walaupun akhirnya dipakai pemeilik perusahaan secara pribadi Kadarsan, 1995. Hanafie 2010 menerangkan bahwa pendapatan terbagi menjadi dua yaitu pendapatan tunai dan pendapatan non tunai. Pendapatan tunai adalah pendapatan yang terhitung dari hasil perusahaan secara tunai. Contohnya adalah hasil penjualan tempe dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksinya. Pendapatan non tunai adalah pendapatan yang tidak terhitung dari hasil perusahaan tidak tunai tetapi termasuk pendapatan. Contohnya adalah tempe hasil produksi yang dikonsumsi sendiri. Kadarsan 1995 menjelaskan bahwa Pendapatan adalah selisih antara penerimaan total perusahaan dengan pengeluaran. Untuk menganalisis pendapatan diperlukan dua keterangan pokok, yaitu keadaan pengeluaran dan penerimaan dalam jangka waktu tertentu.

2.5.2 Pendapatan Usaha

Pendapatan adalah selisih antara penerimaan total perusahaan dengan pengeluaran. Penerimaan tersebut bersumber dari hasil pemasaran atau penjualan hasil usaha, sedangkan pengeluaran merupakan total biaya yang digunakan selama proses produksi Kadarsan, 1995. Usaha tani adalah suatu kegiatan ekonomi yang ditujukan untuk menghasilkan output penerimaan dengan input fisik, tenaga kerja, dan modal dalam proses produksinya. Penerimaan total usahatani merupakan hasil produksi dikalikan dengan harga per satuan produksi tersebut, sedangkan pengeluaran total usahatani merupakan semua nilai yang dikeluarkan dalam melakukan proses produksi. Perbedaan antara penerimaan dan pengeluaran inilah yang disebut dengan pendapatan Nicholson, 1995. Formulasi pendapatan usahatani yang lebih jelas, dapat dilihat sebagai berikut : π = TR – TC π = P y · Y – P x · X ...................................................................... 2.1 Keterangan: π : Tingkat pendapatan usaha tempe Rp TR : Total penerimaan usaha tempe Rp TC : Total pengeluaran usaha tempe Rp P y : Harga output tempe Rp Y : Jumlah output tempe ton P x : Harga input tempe Rp X : Jumlah input kg,liter, liter, HOK

2.6 Struktur Biaya

Biaya produksi dibagi menjadi dua yaitu biaya-biaya yang berupa tunai, yaitu biaya yang digunakan untuk upah pekerja, pembelian bahan baku kedelai, ragi, gas, air, plastik, dan tenaga kerja. Selain itu ada juga biaya-biaya yang dibayarkan dalam bentuk in-natura, yaitu biaya-biaya penjualan, bagi hasil, sumbangan-sumbangan dan pajak.