TUGAS : FILSAFAT PENDIDIKAN
PARM IN w w w .abum aim unah.wor dpress.com BK
BAB IV HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, M ANUSIA DAN PENDIDIKAN
A. Teori Kebenaran menurut Pandangan Filsafat dalam bidang Ontologi,
Epistemologi, dan Aksiologi
Ada beberapa t eori kebenaran menurut pandangan filsafat dalam bidang ont ologi, epist emologi, dan aksiologi.
1. Ontologi
Ontologi sering diidenfikasi dengan met afisika, yang juga disebut dengan proto filsafat at au filsafat yang pert am a, at au filsafat
ket uhanan yang bahasannya adalah hakikat sesuat u, keesaan, persekut uan, sebab dan akibat , realit a, prima at au Tuhan dengan
segala sifat nya, m alaikat , relasi at au segala sesuat u yang ada dibum i dengan t enaga-t enaga yang dilangit , w ahyu, akhirat, dosa, neraka,
pahala dan surga.
Di dalam pendidikan, pandangan ont ologi secara prakt is akan m enjadi masalah yang ut ama. Sebab anak bergaul dengan
lingkungannya dan mempunyai dorongan yang kuat unt uk mengert i sesuat u. Anak-anak, baik di m asyarakat maupun sekolah, selalu
dihadapkan pada realit a, objek pengalam an, benda mat i, benda hidup dan sebagainya. M embimbing anak untuk m em ahami realit a dunia
dan m em bina kesadaran t ent ang kebenaran yang berpangkal pada realit a itu m erupakan t ahap pert am a sebagai st imulus untuk
m enyelami kebenaran itu. Dengan sendirinya, pot ensi berpikir krit is anak-anak untuk m engert i kebenaran itu t elah dibina. Di sini
kew ajiban pendidik ialah m em bina daya pikir yang t inggi dan krit is.
TUGAS : FILSAFAT PENDIDIKAN
PARM IN w w w .abum aim unah.wor dpress.com BK
2. Epistemologi
Epist em ologi didefenisikan
sebagai cabang
filsafat yang
bersangkut an dengan filsafat dasar dari ruang lingkup penget ahuan pra-pra anggapan dan dasar-dasarnya sert a realit as umum dari
t untunan penget ahuan sebenarnya. Epist em ologi ini adalah nam a lain dari logika m at erial at au logika m ayor yang membahas isi pikiran
m anusia, yakni penget ahuan Dardini, 1986:18. Epist em ologi adalah studi t ent ang penget ahuan, bagaim ana kit a
m enget ahui benda-benda. Untuk lebih jelasnya ada beberapa contoh pert anyaan yang m enggunakan kat a “ t ahu” dan mengandung
pengert ian yang berbeda-beda baik sumbernya maupun validit asnya. a.
Tent u saja saya t ahu ia sakit , karena saya m elihatnya; b.
Percayalah, saya t ahu apa yang saya bicarakan; c.
Kami t ahu mobilnya baru, karena baru kem arin kami menaikinya Ali, 1993:50.
3. Aksiologi