Analisis Sensitivitas Decision Support System DSS Berdasarkan Model Optimasi dan

18 19 III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Penelitian

Metodologi dalam penelitian ini mengikuti langkah-langkah kerangka pemikiran pada Gambar 6. Gambar 6 Langkah-langkah penelitian. Identifikasi masalah Perumusan Tujuan Studi literatur Pengumpulan Data Mulai Penetapan variabel-variabel keputusan Penetapan fungsi-fungsi tujuan model Penetapan bentuk-bentuk kendala Membentuk model-model LP Membentuk model FGP Mencari solusi optimal model dan derajat keanggotaan fuzzy-nya Mencari solusi optimal masing-masing model Menyatakan solusi dalam keanggotan fuzzy Analisis Sensitivitas terhadap solusi optimal Selesai Pembentukan dan Analisis Model Mendokumentasi solusi optimal tiap model LP Mendokumentasi solusi optimal model FGP 20 Penelitian ini dilakukan dalam beberapa langkah yaitu: identifikasi masalah, perumusan tujuan, studi literatur dan pengumpulan data yang menunjang tercapainya tujuan, pembentukan dan analisis model dengan metode yang akan digunakan. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dilakukan untuk melihat masalah dalam manajemen produksi untuk diterapkan suatu metode yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam optimalisasi. Perumusan Tujuan Setelah masalah teridentifikasi, selanjutnya dirumuskan tujuan penelitian dalam mencari kombinasi produk yang optimal yang mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya dalam proses produksi yang mengandung ketidakpastian dan solusi masing-masing fungsi tujuan multi objective yang akan dinyatakan dalam fungsi keanggotaan fuzzy. Solusi masing-masing fungsi tujuan ini akan saling mempertimbangkan optimalitasnya satu dengan yang lain. Studi Literatur Studi literatur dilakukan untuk memahami lingkup penelitian yang akan dilakukan dengan mempelajari teori-teori yang mendasari metode yang akan digunakan dan penelitian-penelitian terkait yang telah dilakukan orang lain sebelumnya. Pengumpulan Data Selanjutnya dilakukan pencarian data dan informasi pada pihak perusahaan minuman ringan PT. BWBC yang akan dijadikan studi kasus, berhubungan dengan manajemen produksi di perusahaan tersebut. Data-data yang diperlukan adalah jenis-jenis produk yang dihasilkan, harga tiap produk, bahan baku yang diperlukan, ketersediaan bahan baku, jumlah tiap bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi satu buah produk, tenaga kerja yang diperlukan, ketersediaan tenaga kerja, mesin produksi yang digunakan dan lain-lain yang berhubungan dengan perencanaan produksi. 21 Pembentukan dan Analisis Model Tahap pembentukan dan analisis model dilakukan dalam tahapan:  Menetapkan variabel-variabel keputusan Variabel-variabel keputusan adalah jenis-jenis produk yang dihasilkan perusahaan, dalam hal ini jenis minuman ringan yang diproduksi.  Menetapkan fungsi-fungsi tujuan model Fungsi tujuan yang akan dianalisa adalah maksimisasi pendapatan, minimisasi penggunaan tenaga kerja, minimisasi biaya transportasi.  Menetapkan bentuk-bentuk kendala. Bentuk-bentuk kendala berhubungan dengan bahan baku yang diperlukan untuk setiap satuan produk yang akan diproduksi dan batasan ketersediaan bahan baku. Dari sisi tenaga kerja adalah jumlah jam kerja yang diperlukan untuk memproduksi satu satuan produk. Dari biaya transportasi adalah besar biaya per satuan produk.  Membentuk model-model LP berdasarkan fungsi tujuan dan kendala masing- masing Berdasaarkan fungsi tujuan masing-masing dibentuk model LP yang memenuhi kendala masing-masing yang ada.  Mencari solusi optimal masing-masing model Solusi optimal dicari dengan metode simpleks menggunakan program POMQM Win. Solusi optimal ini didokumentasi sebagai dasar untuk membentuk fungsi keanggotaan fuzzy masing-masing fungsi tujuan.  Membentuk fungsi keanggotaan dari solusi optimalnya menurut fungsi keanggotan fuzzy. Fungsi keanggotaan fuzzy ini berdasarkan preferensi pengambil keputusan. Fungsi keanggotaan ini bisa terhadap semua tujuan atau sebagian tergantung pengambil keputusan.  Membentuk model FGP Setelah ditentukan solusi dari tujuan mana saja yang dinyatakan dalam fungsi keanggotaan fuzzy, maka dibuat model FGP. Model ini akan menjadi model dengan satu fungsi tujuan yang dapat dianalisa seperti model LP.