dekomposisi  bahan  organik  tersebut  Sarminah  2003.  Berdasarkan  Peraturan Pemerintah  Nomor  82  tahun  2001  dengan  kriteria  mutu  air  kelas  I,  yaitu  perairan
tawar  yang  diperuntukkan  sebagai  air  baku  air  minum  dan  kelas  III,  yaitu  perairan tawar yang diperuntukkan bagi kepentingan perikanan, peternakan, dan pertanaman
harus memiliki nilai BOD dibawah 2 mgl dan 6 mgl.
2.4.3. Oksigen terlarut DissolvedOxygen - DO
Oksigen terlarut adalah konsentrasi oksigen yang terlarut dalam air. Tingkat kelarutan oksigen di perairan alami dan limbah berasal dr aktivitas fisika, kimia, dan
biokimia  di  badan  perairan  APHA  2005.  Menurut  Effendi  2003  kadar  oksigen terlarut  di  perairan  alami  bervariasi  tergantung  pada  suhu,  salinitas,  turbulensi  air,
dan tekanan atmosfer. Sedangkan menurut Reid 1961 terdapat tiga sumber utama oksigen,  kontribusi  masing-masing  yang  sama  dan  memang  bervariasi  dari  waktu
dalam sehari, cuaca, velocity dan morfologi sungai, suhu, dan karakteristik biologi. Kelarutan oksigen di air sangat dipengaruhi oleh suhu, salinitas, tekanan parsial gas-
gas  yang  ada  di  udara  atau  di  air  serta  keberadaan  unsur-unsur  atau  senyawa  yang mudah  teroksidasi  yang  terdapat  di  air  Wardoyo  1975.  Prinsip  dari  kelarutan
oksigen  adalah  1  berasal  langsung  dari  atmosfer  yang  terdifusi  di  permukaan perairan, 2 berasal dari hasil fotosintesis tumbuhan berklorofil. Penurunan oksigen
diperairan  dapat  berasal  dari  aktivitas  respirasi  hewan  dan  tanaman,  dekomposisi bahan  organik,  reduksi  gas,  pengurangan  oksigen  secara  otomatis  pada  lapisan
epilimnion,  inflow,  dan  aktivitas  panas  Welch  1952.  Hilangnya  oksigen  di perairan, selain akibat respirasi hewan dan tumbuhan, disebabkan juga oleh mikroba
yang menggunakan oksigen untuk oksidasi bahan organik Boyd 1988. Menurut  Buchari  et  al.  2001  bila  bahan-bahan  organik  yang  mencemari
badan air cukup banyak maka jumlah oksigen yang dikonsumsi untuk menguraikan bahan-bahan  tersebut  semakin  banyak  pula  sehingga  kandungan  oksigen  terlarut
dalam  air  turun    sampai  sedemikian  rendah.  Brown  1987  menyatakan  dengan bertambahnya ketinggian, akan menyebabkan tekanan udara dan suhu perairan akan
menjadi  lebih  rendah.  Hal  tersebut  dapat  mempengaruhi  kelarutan  oksigen  dalam perairan.  Berdasarkan  Peraturan  Pemerintah  Nomor  82  tahun  2001  dengan  kriteria
mutu  air  kelas  I,  yaitu  perairan  tawar  yang  diperuntukkan  sebagai  air  baku  air
minum  dan  kelas  III,  yaitu  perairan  tawar  yang  diperuntukkan  bagi  kepentingan perikanan, peternakan, dan pertanaman harus memiliki nilai oksigen terlarut diatas 6
mgl dan  4 mgl.
2.4.4. Nitrogen Nitrat-Nitrogen, Nitrit-Nitrogen, dan Amonia-Nitrogen