persen, ceteri paribus. Pada taraf nyata 10 persen variabel harga gabah ini berpengaruh nyata terhadap perubahan tingkat permintaan pupuk Urea.
Dimana gabah merupakan hasil dari suatu usahatani yang menggunakan pupuk. Kenaikan harga pupuk yang diimbangi dengan kenaikan harga
gabah yang sesuai akan mempengaruhi petani dalam membeli pupuk. Ini disebabkan oleh pertimbangan harga input dan harga output, dimana
dalam hal ini pupuk merupakan salah satu input dan gabah merupakana output
nya
4. Luas Lahan
Nilai koefisien regresi luas lahan memiliki nilai sebesar -1,9956. Artinya setiap peningkatan luas lahan sebesar satu persen akan
menyebabkan penurunan permintaan pupuk Urea sebesar 1,9956 persen. Pada selang kepercayaan 90 persen, variabel luas lahan tidak berpengaruh
nyata terhadap tingkat permintaan pupuk Urea. Ini ditunjukkan oleh nilai P-value
nya sebesar 0,3486 pada uji t yang lebih besar dari taraf nyata 10 persen. Pengaruh yang tidak signifikan ini dipengaruhi oleh perkembangan
luas lahan yang cenderung kecil dan bahkan ada yang menurun dari tahun ke tahun selama kurun waktu 30 tahun tidak seimbang dengan kenaikan
permintaan terhadap pupuk Urea. Ini bisa juga disebabkan oleh bentuk data permintaan pupuk Urea yang digunakan, dimana data permintaan
pupuk Urea merupakan permintaan pupuk untuk sektor pertanian secara umum, sedangkan luas lahan yang digunakan merupakan luas lahan panen
padi saja, sehingga luas lahan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat permintaan pupuk.
5. Produksi Padi
Berdasarkan hasil analisis regesi yang dilakukan, terlihat bahwa nilai koefisien regresi variabel jumlah produksi padi bernilai positif
sebesar 3,0080. Artinya, setiap kenaikan produksi padi sebesar satu persen maka akan menyebabkan kenaikan permintaan pupuk Urea sebesar 3,0080
persen. Pada uji t dengan taraf nyata 10 persen, variabel produksi padi berpengaruh nyata terhadap perubahan tingkat permintaan pupuk Urea. Ini
ditunjukkan oleh nilai P-valuenya yang lebih kecil dari taraf nyata 10 persen. Jumlah produksi padi yang meningkat dianggap dapat
menyebabkan peningkatan permintaan terhadap pupuk Urea, karena sebagai pupuk sebagai salah satu faktor produksi yang digunakan untuk
meningkatkan produktivitas hasil usahatani. Pengaruh nyata variabel ini menunjukkan bahwa petani mempertimbangkan pembelian pupuk Urea
apabila jumlah produksi usahataninya dapat meningkat dengan lebih baik apabila menggunakan pupuk Urea.
6.2 Analisis Permintaan Pupuk SP-36 di Indonesia 6.2.1 Penentuan Model Permintaan Pupuk SP-36