Uji F Uji t

Statistik uji di atas mengikuti t dengan dk = n k - 1. Dimana t tabel diperoleh dari Kriteria uji adalah sebagai berikut : Tolak H jika t hitung t tabel db = n k - 1 Tolak H jika t hitung t tabel db = n k - 1 Apabila H ditolak berarti diagram jalur tidak mengalami perubahan, tetapi apabila H diterima, maka perlu diadakan perhitungan baru mengenai koefisien jalur dengan menghilangkan jalur yang tidak mempunyai arti. Pengujian hipotesis maupun perhitungan-perhitungan dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 17.0.

M. Uji Kesesuaian Model

Uji kesesuaian model dimaksudkan untuk menguji apakah model yang diusulkan memiliki kesesuaian dengan data atau tidak. Shumacker dan Lomax 1996:43 dan Kusnendi 2005: 19 dalam Kuncoro 2007: 146 mengatakan bahwa dalam analisis jalur untuk suatu model yang di usulkan dikatakan fit dengan data apabila matriks korelasi atau korelasi yang diharapkan. Oleh karena itu, menurut Bacrudin dan Tobing 2003: 37 dalam Kuncoro 2007: 146 rumusan hipotesis statistik kesesuaian model analisis jalur dirumuskan seperti berikut: Uji statistik kesesuaian model koefisien Q dengan rumus = Dimana Q = Koefisien Q = 1-1-R 1 ².1- R 3 ² M = R m ² Apabila Q=1 mengindikasikan model fit sempurna. Jika Q1, untuk menentukan fit tidaknya model maka statistik koefisien Q perlu di uji dengan statistik W yang dihitung dengan rumus : W hitung = -N-dInQ Keterangan: N : Menunjukkan ukuran sampel d : Banyaknya koefisien jalur yang tidak signifikan R m ² : Koefisien determinasi multipel untuk model yang diusulkan M : Menunjukkan koefisien determinan multipel R m ² setelah koefisien jalur yang tida V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai model penerimaan teknologi dalam penggunaan Facebook sebagai media promosi maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Persepsi manfaat Facebook berpengaruh signifikan terhadap penggunaan Facebook sebagai media promosi, sedangkan persepsi kemudahan tidak berpengaruh signifikan terhadap penggunaan Facebook sebagai media promosi secara parsial. 2. Persepsi manfaat dan persepsi kemudahan Facebook berpengaruh signifikan terhadap penggunaan facebook sebagai media promosi secara bersama-sama. 3. Persepsi manfaat, persepsi kemudahan, dan penggunaan Facebook sebagai media promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap menggunakan Facebook. 4. Persepsi manfaat dan persepsi kemudahan tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap menggunakan Facebook melalui penggunaan Facebook sebagai media promosi 5. Persepsi manfaat, persepsi kemudahan, dan penggunaan Facebook sebagai media promosi berpengaruh signifikan terhadap perilaku dan sikap menggunakan Facebook secara bersama-sama. Dari hasil diatas dapat di simpulkan bahwa terjadi perubahan model penelitian yang sebelumnya mengadopsi Model Penerimaan Teknologi, hal ini di sebabkan adanya perbedaan dalam pengambilan sampel dimana dalam penelitian terdahulu sampel yang di gunakan merupakan responden yang belum menggunakan teknologi sedangkan dalam penelitian ini menggunakan sampel dimana responden nya merupakan pemasar yang sudah menggunakan teknologi internet pada umumnya dan Facebook khusunya, sehingga terjadi lompatan dalam model akhir dimana