Permeabilitas Uap Air TINJAUAN PUSTAKA

perpanjangan bahan regangan yang disebut dengan kurva tegangan – regangan Wirjosentono,dkk,1995 Kekuatan tarik akhir Tegangan pada yield Kemuluran pada yield kemuluran tegangan regangan Gambar 2.6 Kurva Tegangan – Regangan Bahan Polimer

2.9 Permeabilitas Uap Air

Permeabilitas suatu film kemasan adalah kemampuan melewatkan partikel gas dan uap air pada suatu unit luas bahan pada suatu kondisi tertentu.. Nilai permeabilitas sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sifat kimia polimer, struktur dasar polimer,. Umumnya nilai permeabilitas film kemasan berguna untuk memperkirakan daya simpan produk yang dikemas. Komponen kimia alamiah berperan penting dalam permeabilitas. Polimer dengan polaritas tinggi polisakarida dan protein umumnya menghasilkan nilai permeabilitas uap air yang tinggi dan permeabilitas terhadap oksigen rendah. Hal ini disebabkan polimer mempunyai ikatan hidrogen yang besar. Sebaliknya, polimer kimia yang bersifat Universitas Sumatera Utara non polar lipida yang banyak mengandung gugus hidroksil mempunyai nilai permeabilitas uap air rendah dan permeabilitas oksigen yang tinggi, sehingga menjadi penahan air yang baik tetapi tidak efektif menahan gas. Permeabilitas uap air merupakan suatu ukuran kerentanan suatu bahan untuk terjadinya proses penetrasi air. Permeabilitas uap air dari suatu film kemasan adalah laju kecepatan atau transmisi uap air melalui suatu unit luasan bahan yang permukaannya rata dengan ketebalan tertentu, sebagai akibat dari suatu perbedaan unit tekanan uap antara dua permukaan pada kondisi suhu dan kelembaban tertentu Yamada,K ,et al , 1995. Gambar 2.7 Penentuan Permeabilitas Uap air Keterangan : = Film Pelapis = CaCl 2 anhidrat = Air Universitas Sumatera Utara

BAB III BAHAN DAN METODE

3.1 Bahan dan Alat

Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini adalah kitosan, natrium alginat, asam asetat, natrium hidroksida, kalsium klorida, gliserol, aquadest. Demikian juga bahan – bahan untuk pengujian aktivitas air a w seperti kalium dikromat, kalium sulfat dan silika gel yang semuanya berasal dari bahan p.a. Peralatan yang digunakan adalah alat – alat gelas seperti desikator, plat kaca, gelas Erlenmeyer, Beaker glass, dan instrumen seperti magnetik stirerr, Scanning Electron Microscope SEM, Universal Tensile Machine. Dan juga seperti alat pH indikator, mikrometer, hot plate dan mixer. 3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Pembuatan Film Pelapis Ca – Alginat Kitosan. Ditimbang sebanyak 2 g kitosan, kemudian didispersikan kedalam 50 ml air suling dan ditambahkan 3 ml asam asetat glasial sambil diaduk dengan magnetik stirrer untuk menghasilkan campuran homogen. Selanjutnya ditimbang sebanyak 2 g natrium alginat dan dilarutkan dalam 50 ml air suling. Larutan kitosan dan larutan natrium alginat dibiarkan secara terpisah selama satu malam. Kemudian kedua larutan polimer tersebut dicampurkan dan ditambah larutan NaOH 2M sampai diperoleh pH 5-6 sambil diaduk . Gel yang terbentuk dicetak diatas plat kaca dan disimpan di desikator. Lapisan tipis yang diperoleh dicelupkan dalam kalsium klorida 0,1 M dan dibiarkan selama satu malam. Dihasilkan lapisan 37 Universitas Sumatera Utara