Insentif Bagi Pengguna Sampah Insentif Bagi Investasi Bidang Persampahan

lxxx kawasan mereka. Menurut Kepala UPT PK dan PBK, apabila pengelolaan sampah dilaksanakan dengan paradigma modern dengan sistem IKDU, maka salah satu pihak yang diuntungkan adalah UPT PK dan PBK karena akan menekan biaya operasional dengan adanya keterlibatan kelompok masyarakat untuk mengelola sampah skala kawasan, khususnya kawasan pemukiman, perkantoran dan kawasan sekolah.

E. Insentif Bagi Pengguna Sampah

Aktor-aktor yang telah lebih dahulu mengetahui ‘nilai jual’ sampah adalah para pemulung dan para pengusaha barang bekas. Keberadaan mereka mereka sedikit banyak membantu meringankan tugas pengelola persampahan. Dengan adanya pemulung dan pengusaha barang bekas tersebut, volume sampah dapat berkurang karena mereka memanfaatkan sampah- sampah yang masih memiliki nilai jual dan dapat didaur ulang seperti kertas, plastik, botol-botol baik plastik maupun kaca, logam dan sebagainya. “Belum ada, kemarin saya mengajukan bantuan berupa tong sampah saja sampai sekarang tidak dikabulkan. Padahal sebelumnya saya sudah dijanjikan oleh orang Bappeda tapi tidak ada kenyataannya.” [TM-0111-1] “Wah itu sangat mengganggu keamanan mas, mereka itu keluar masuk pekarangan orang seenaknya. Barang-barang yang diluar rumah yang masih dipakai kalau yang punya rumah nggak ada diambil sama mereka...” [TM- 034-1] “Untuk saat ini kami baru bisa memfasilitasi pemulung berupa tempat untuk memilah sampah, belum bisa memberikan yang lain. Karena ya kepedulian yang belum ada tadi..” [IP-0311-1] Kondisi ini akan menghambat pengelolaan sampah nonkonvensional karena pemerintah kabupaten belum bisa menghargai keberadaan pemulung yang dalam pengelolaan sampah nonkonvensional mempunyai peran yang cukup strategis, khususnya ikut berperan dalam pengurangan volume sampah. Menurut Satori 2006: 4 skenario manajemen pengelolaan sampah modern dengan organisasi Kopaga IKDU harus mencerminkan pola manajemen yang profesional dengan mengutamakan kemampuan skill and attitude dalam merekrut dan menempatkan personal dan untuk level operasional sebaiknya melibatkan para pemulung.

F. Insentif Bagi Investasi Bidang Persampahan

lxxxi Pemerintah kabupaten hingga saat ini belum menerapkan insentif bagi investor bidang persampahan. “Belum ada mekanisme insentif bagi investor persampahan di Gunungkidul. Memang Tahun lalu pernah ada investor yang melakukan penjajagan kepada Pak Asek II tentang kemungkinan melakukan kerjasama dalam pengelolaan sampah. Namun sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya.” [IP-013-1] Kondisi ini menjadi faktor penghambat dalam pengelolaan sampah nonkonvensional, pihak investor sebagai mitra dalam pengelolaan sampah dengan paradigma nonkonvensional akan enggan untuk berinvestasi di Kabupaten Gunungkidul karena tidak mendapatkan kemudahan dalam berinvestasi di bidang persampahan.

G. Biaya Untuk Kampanye Minimisasi Sampah