Kesempatan untuk mengembangkan dan
menggunakan kapasitas manusia
.658
Tidak ada Heteroskedastisitas
Peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminan
.649
Tidak ada Heteroskedastisitas
Integrasi sosial dalam organisasi pekerjaan
.461
Tidak ada Heteroskedastisitas
Hak-hak karyawan
.331
Tidak ada Heteroskedastisitas Pekerja dan ruanghidup secara
keseluruhan
.383
Tidak ada Heteroskedastisitas
Tanggung jawab sosial organisasi
.734
Tidak ada Heteroskedastisitas
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi berada di atas 0.01 p0.01 yang berarti bahwa data memiliki sebaran varian yang samahomogen.
e. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam suatu model linear terdapat korelasi antar residual. Salah satu caranya adalah dengan
menggunakan run test didapat bahwa nilai p0.05 p= 0.653 yang berarti tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual.
2. Hasil Utama Penelitian a Hasil Analisis Data
Berikut ini akan dijelaskan tentang hasil pengolahan data mengenai pengaruh kualitas kehidupan bekerja terhadap organizational citizenship
behavior yang diperoleh dengan teknik analisis regresi sederhana dengan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan program SPSS versi 17.0 for windows. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 14. Hasil Ringkasan Uji Hipotesis Mayor
Variabel R
R
2
F p
B konstanta
B koef. regresi
OCBkualitas kehidupan
bekerja 0,267
0,071 9,435
0,003 36,539
0,267
Hipotesis mayor dalam penelitian ini yaitu: H
: Tidak ada pengaruh positif kualitas kehidupan bekerja terhadap organizational citizenship behavior.
H
1
: Ada pengaruh positif kualitas kehidupan bekerja terhadap organizational citizenship behavior.
Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai F = 9,435dan p = 0,003. Jika nilai p 0,05 maka H
ditolak Field, 2009. Pada penelitian ini nilai p 0,003 0,05 maka H
ditolak sedangkan H
1
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif kualitas kehidupan bekerja terhadap organizational
citizenship behavior. Hasil analisis regresi pada tabel di atas diketahui bahwa nilai koefisien
korelasi R sebesar 0,267 dan nilai koefisien determinan R
2
sebesar 0,071 atau 7,1 . Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh kualitas kehidupan bekerja
Universitas Sumatera Utara
terhadap organizational citizenship behavior sebesar 7,1 . Artinya kualitas kehidupan bekerja memberikan sumbangan efektif sebesar 7,1 dalam
meningkatkan organizational citizenship behavior pada karyawan. Persamaan garis regresi pada penelitian ini adalah Y
= 36,539+ 0,267X. Organizational citizenship behavior dilambangkan dengan Y dan kualitas
kehidupan bekerja dilambangkan dengan X. Berdasarkan persamaan garis regresi dapat dijelaskan bahwa konstanta sebesar 36,539, artinya jika kualitas
kehidupan bekerja X nilainya 0 maka organizational citizenship behavior Y nilainya positif sebesar 36,539. Koefisien regresi variabel kualitas kehidupan
bekerja X sebesar 0,267, artinya jika kualitas kehidupan bekerja mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka organizational citizenship behavior akan
mengalami peningkatan sebesar 0,267. Koefisien bernilai positif artinya ada pengaruh positif kualitas kehidupan bekerja terhadap organizational citizenship
behavior, semakin positif nilai kualitas kehidupan bekerja maka akan semakin tinggi tingkat organizational citizenship behavior.
2. Uji Hipotesis Minor Berikut ini akan dijelaskan tentang hasil uji hipotesis minor dengan
menggunakan analisis regresi berganda metode elimination backward. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 15.
Hasil Ringkasan Uji Hipotesis Minor
Aspek p
Keterangan
Kompensasi yang mencukupi dan adilOCB
- Removed
Kondisi-kondisi kerja yang aman dan sehatOCB
- Removed
Kesempatan untuk mengembangkan dan menggunakan kapasitas
manusiaOCB 0,000
H ditolak
Peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminanOCB
0,065 H
diterima Integrasi sosial dalam organisasi
pekerjaanOCB
Removed
Hak-hak karyawanOCB -
Removed Pekerja dan ruanghidup secara
keseluruhanOCB
Removed
Tanggung jawab sosial organisasiOCB
- Removed
a. Kompensasi yang mencukupi dan adil. Berdasarkan hasil analisis
dengan menggunakan metode elimination backward diketahui bahwa asas
kes kompensasi yang mencukupi dan adil telah dihilangkan sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh positif kompensasi yang mencukupi dan adil terhadap organizational citizenship behavior.
b. Kondisi-kondisi kerja yang aman dan sehat. Berdasarkan hasil analisis
dengan menggunakan metode elimination backward diketahui bahwa kondisi-kondisi kerja yang aman dan sehat telah dihilangkan sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh positif kondisi-kondisi kerja yang aman dan sehat terhadap organizational citizenship behavior..
Universitas Sumatera Utara
c. Kesempatan untuk mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia
. Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai p = 0,000. Jika nilai p 0,05 maka H
ditolak Field, 2009. Pada penelitian ini nilai p 0,000 0,05 maka H
ditolak sedangkan H
1
diterima. Jadi dapat disimpulkan
bahwa ada
pengaruh positif
kesempatan untuk
mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia terhadap organizational citizenship behavior.
d. Peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminan. Berdasarkan
hasil perhitungan didapat nilai p = 0,065. Jika nilai p 0,05 maka H ditolak Field, 2009. Pada penelitian ini nilai p 0,065 0,05 maka H
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh positif peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminan terhadap organizational
citizenship behavior.
e. Integrasi sosial dalam organisasi pekerjaan. Berdasarkan hasil analisis
dengan menggunakan metode elimination backward diketahui bahwa integrasi sosial dalam organisasi pekerjaan telah dihilangkan sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh positif integrasi sosial dalam organisasi pekerjaan terhadap organizational citizenship behavior.
f. Hak-hak karyawan. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan
metode elimination backward diketahui bahwa hak-hak karyawan telah dihilangkan sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh positif
hak-hak karyawan terhadap organizational citizenship behavior.
Universitas Sumatera Utara
g. Pekerja dan ruanghidup secara keseluruhan. Berdasarkan hasil analisis
dengan menggunakan metode elimination backward diketahui bahwa pekerja dan ruanghidup secara keseluruhan telah dihilangkan sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh positif pekerja dan ruanghidup secara keseluruhan terhadap organizational citizenship
behavior.
h. Tanggung jawab sosial organisasi. Berdasarkan hasil analisis dengan
menggunakan metode elimination backward diketahui bahwa tanggung jawab sosial organisasi telah dihilangkan sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak ada pengaruh positif tanggung jawab sosial organisasi terhadap organizational citizenship behavior.
b Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Data Penelitian
1. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Kualitas Kehidupan Bekerja Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap variabel kualitas
kehidupan bekerja adalah sebanyak 33 aitem yang diformat dengan skala Likert dalam lima alternatif pilihan jawaban. Hasil perhitungan mean empirik
dan mean hipotetik dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 16. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Kualitas Kehidupan Bekerja
Variabel Nilai Empirik
Nilai Hipotetik Min
Max Mean SD
Min Max
Mean SD
Kualitas Kehidupan Bekerja
83 138
119.22 10,748
30 165
99 22
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh mean empirik X sebesar 119.22
dengan SD empirik s sebesar 10,748, sedangkan mean hipotetik µ sebesar 99 dengan SD hipotetik
sebesar 22.
Perbandingan mean empirik X dan mean hipotetik µ dari variabel kualitas kehidupan bekerja menunjukkan X
119.22 µ
99, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata kualitas kehidupan bekerja pada subjek penelitian
lebih tinggi daripada rata-rata kualitas kehidupan bekerja pada populasi umumnya.
2. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Organizational Citizenship Behavior Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap variabel organizational
citizenship behavior sebanyak 13 aitem yang diformat dengan skala Likert dalam lima alternatif pilihan jawaban. Hasil perhitungan mean empirik dan
mean hipotetik dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 17. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Organizational Citizenship Behavior
Variabel Nilai Empirik
Nilai Hipotetik Min
Max Mean
SD Min
Max Mean
SD OCB
33 62
50,67 4,774 13
65 39
8,67
Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh mean empirik X sebesar 50,67dengan SD empirik s sebesar 4,774, sedangkan mean hipotetik µ
sebesar 39 dengan SD hipotetik sebesar 8,67.
Universitas Sumatera Utara
Perbandingan mean empirik X dan mean hipotetik µ dari variabel organizational citizenship behavior menunjukkan X
50,67 µ
39, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat organizational citizenship behavior pada
subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata tingkat organizational citizenship behavior pada populasi umumnya.
c Kategorisasi Data Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria pengkategorisasian yang didasarkan pada asumsi bahwa
skor subjek penelitian terdistribusi secara normal Azwar, 2012. Kriterianya terbagi atas tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi.
1. Kategorisasi Data Kualitas Kehidupan Bekerja Norma kategorisasi kualitas kehidupan bekerja yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Tabel 18. Norma Kategorisasi Kualitas Kehidupan Bekerja
Rentang nilai Kategori
X µ -1.0 SD Negatif
µ - 1.0SD ≤ X ≤ µ +1.0 SD
Tidak tergolongkan X ≥ µ +1.0 SDµ
Positif
Besar mean hipotetik kualitas kehidupan bekerja adalah 99 dengan standar deviasi 22 sehingga katagorisasi yang diperoleh adalah sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 19. Kategorisasi Data Hipotetik Persepsi Kehidupan Bekerja
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Persentase
Kualitas Kehidupan
Bekerja X 77
Negatif -
- 77
X 121 Tidak
tergolongkan 65
52 X
121 Positif
60 48
Total 125
100
Berdasarkan kategorisasi pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan termasuk ke dalam kategori tidak tergolongkan atau netral
52 untuk penerimaannya terhadap kualitas kehidupan bekerja, sedangkan 48 tergolong ke dalam kelompok positif dan tidak ada karyawan yang
tergolong ke dalam kelompok negatif dalam mempersepsikan kualitas kehidupan bekerja.
2. Kategorisasi Data Organizational Citizenship Behavior Norma kategorisasi organizational citizenship behavior yang digunakan
adalah sebagai berikut:
Tabel 20. Norma Kategorisasi Organizational Citizenship Behavior
Rentang nilai Kategori
X µ -1.0 SD Rendah
µ - 1.0SD ≤ X ≤ µ +1.0 SD
Sedang X ≥ µ +1.0 SDµ
Tinggi Besar mean hipotetik organizational citizenship behavior adalah 39 dengan
standar deviasi 8,67 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 21. Kategorisasi Data Hipotetik Organizational Citizenship Behavior
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Persentase
OCB X 30,33
Rendah -
- 30,33
X 47,67 Sedang
28 22,4
X 47,67
Tinggi 97
77,6
Total 125
100
Berdasarkan kategorisasi pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan termasuk ke dalam kategori tinggi 77,6 untuk tingkat
organizational citizenship behavior, sedangkan 22,4 tergolong ke dalam kelompok sedang dan tidak ada karyawan yang tergolong ke dalam kelompok
rendah. Dengan kata lain bahwa tingkat organizational citizenship behavior pada karyawan tergolong tinggi.
C. Pembahasan Hasil Penelitian