1. Penghentian Sementara Dalam Kegiatan SKNBI
Perhitungan kliring akan menghasilkan kompilasi besarnya pembayaran yang akan diterima dan besarnya tagihan yang harus dibayar oleh setiap bank peserta
kliring. Untuk mengantisipasi kemungkinan kegagalan bank peserta kliring dalam memenuhi kewajibannya dalam penyelesaian akhir, sesuai ketentuan setiap bank
peserta kliring harus menyediakan pendanaan awal prefund pada setiap awal hari sebelum kliring debet dan kliring kredit dimulai. Apabila bank tidak mampu
menyediakan prefund, baik pada salah satu atau kedua penyelenggaraan kliring tersebut, maka seluruh kantor bank tersebut yang menjadi peserta tidak dapat
mengikuti kegiatan kliring debet dan kliring kredit pada hari tersebut, dan untuk sementara diberhentikan dari kegiatan kliring.
Prefund dapat berupa dana tunai cash prefund dan atau agunan collateral prefund
, yang dapat berupa; SBI, SUN atau surat berharga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Besarnya jumlah prefund paling sedikit sebesar nilai nominal yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dana tunai cash prefund ditatausahakan oleh Bank Indonesia dalam rekening tersendiri pada Sistem BI-RTGS, sedangkan agunan
collateral prefund ditatausahakan oleh Bank Indonesia dalam rekening agunan Fasilitas Likuiditas Intrahari untuk penyelesaian kliring FLI-Kliring pada BI-SSSS
Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System. Sebelum dilakukan penyelesaian akhir kliring, Bank Indonesia penyelenggara kliring nasionalPKN
menyediakan informasi mengenai hasil perhitungan kliring secara nasional untuk
Universitas Sumatera Utara
masing-masing bank yang menunjukkan net kredit atau net debet. Jika terjadi nilai net debet lebih besar daripada total prefund bank, maka bank harus menambah
kekurangan prefund dalam bentuk dana tunai cash prefund dan atau agunan collateral prefund sampai dengan batas waktu yang ditetapkan Bank Indonesia.
Kewajiban bank dalam penyelesaian akhir kliring debet secara nasional, sesuai aturan dalam pasal 24 ayat 2 PBI No. 718PBI2005 dipenuhi dari sumber dana
dengan prioritas penggunaan sebagai berikut : a. Dana tunai cash prefund yang disediakan oleh bank sampai dengan
berakhirnya batas waktu penambahan pendanaan awal prefund; b. Dana yang tersedia pada rekening giro bank di Bank Indonesia;
c. Agunan collateral prefund yang tersedia pada rekening agunan FLI-Kliring yang disediakan oleh bank sampai dengan berakhirnya batas waktu
penambahan pendanaan awal prefund; d. Agunan yang tersedia pada rekening agunan FLI-RTGS;
Untuk memenuhi kekurangan prefund dalam penyelesaian akhir kliring, sebelum bank mengajukan permintaan fasilitas likuiditas intrahari FLI kepada Bank
Indonesia, bank terlebih dahulu harus mencari dana tunai melalui pinjaman antar bank PUAB. Pasar uang antar bank interbank call money market merupakan
sumber utama untuk mengatasi kekurangan likuiditas. Bank yang mengalami kekurangan likuiditas dapat meminjam dari bank lain yang kelebihan dana atau over
liquid melalui instrumen yang tersedia di pasar uang. Dalam kaitannya dengan
Universitas Sumatera Utara
pinjaman antar bank ini, biasanya masing-masing bank mempunyai credit line dengan bank lainnya. Credit line ini disediakan berdasarkan hasil analisis tertentu dan
pemanfaatannya tergantung tersedia tidaknya dana. Pada saat bank mengalami kekurangan likuiditas, bank tersebut dapat memanfaatkan credit line yang diberikan
oleh bank lain sejauh dananya tersedia dari pemberi credit line. Pinjaman yang diterima dari bank lain dapat dipakai untuk menutup kekurangan likuiditas sehingga
krisis likuiditas yang nyaris terjadi dapat dihindarkan.
2. Saldo Negatif