Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Sikap

25 disekitar individu tersebut, baik faktor lingkungan, faktor kepribadian, dan lain sebagainya yang dapat diamati oleh orang lain secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Skiner 1938 seorang ahli psikologi dalam Soekidjo Notoatmodjo 2010:20 merumuskan bahwa perilaku merupakan respons seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar individu. Dengan demikian perilaku manusia terjadi melalui proses: Stimulus Organime Respons Berdasarkan teori “S-O-R” tersebut, perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu perilaku tertutup covert behavior dan perilaku terbuka overt behavior. Perilaku tertutup terjadi apabila respons seseorang terhadap rangsangan tersebut masih belum dapat diamati oleh orang lain dari luar secara jelas. Respons seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan, dan sikap terhadap rangsangan yang bersangkutan. Sebagai contoh, Ibu hamil tahu pentingnya mengkonsumsi makanan kaya serat untuk keseimbangan gizi calon bayinya. Kemudian ibu tersebut berkonsultasi kepada dokter kandungan tentang makanan kaya serat apa saja yang baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Ibu berkonsultasi tentang makanan kaya serat yang baik untuk ibu hamil apa saja adalah sebuah kecenderungan untuk melakukan konsultasi, yang selanjutnya disebut sikap. Soekidjo Notoatmodjo, 2010:21 Perilaku terbuka terjadi apabila respons seseorang terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan yang dapat diamati orang lain dari luar. 26 Sebagai contoh, seorang ibu hamil memeriksakan kehamilannya ke puskesmas., seorang ibu rumah tangga menerapkan Tumpeng Gizi Seimbang dalam menu yang disajikan untuk keluarganya guna memenuhi kebutuhan gizi, dan sebagainya. Adanya batasan perilaku menurut Skiner maka perilaku kesehatan healt behavior merupakan repons seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit kesehatan seperti lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan kesehatan. Dalam hal ini perilaku kesehatan dibagi menjadi empat kelompok, yaitu perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit, perilaku seseorang terhadap sistem pelayanan kesehatan, perilaku terhadap makanan, dan perilaku terhadap lingkungan. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit ialah bagaimana manusia berespons, baik secara pasif mengetahui, bersikap, dan mempresepsi penyakit atau rasa sakit yang ada pada dirinya, dan diluar dirinya, maupun aktif tindakan yang dilakukan berhubungan dengan penyakit tersebut. Perilaku seseorang terhadap pelayanan sistem kesehatan ialah respons seseorang terhadap sistem pelayanan kesehatan baik sistem pelayanan kesehatan modern maupun tradisional. Perilaku ini antara lain respons terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas kesehatan, dan obat- obatannya. Perilaku terhadap makanan nutrition behavior yakni respons seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan utama bagi kehidupan. Perilaku ini