Jumlah hotspot dan tipe sistem lahan

52 Di samping itu, tanah gambut memiliki kandungan bahan bakar yang tinggi, karena kandungan akan bahan organik yang tinggi dimana persentasenya dapat mencapai lebih dari 65. Bahan organik yang besar volumenya ini merupakan bahan bakar potensial, jika dalam keadaan keadaan kering kadar air rendah. Selain itu beberapa aktivitas masyarakat tradisional seperti sistem budidaya padi sonor di lahan gambut, diduga menjadi pemicu terjadinya kebakaran di lahan gambut PFFSA, 2003.

8. Jumlah hotspot dan tipe sistem lahan

Jumlah hotspot pada tipe sistem lahan shallow peat gambut dangkal sebesar 1.475 adalah tertinggi disusul hotspot pada deeper peatswamp forest rawa gambut dalam sebanyak 1.408. Sedangkan tipe sistem lahan alluvial dan back swamp memiliki jumlah hotspot paling rendah Tabel 11. Tabel 11. Kepadatan hotspot pada berbagai sistem lahan Sistem lahan HDkm 2 Luas ha Jumlah hotspot Alluvial fans and mountain 0,125 258 Back swamps 0,125 674 1 Meander belt 0,125 1.966 2 Sedimentary ridges 0,125 743 1 Inter ‐tidal mudflat 0,125 132 Minor valley floors 0,146 18.700 27 Coalescent estuarine 0,169 341.576 577 Permanently waterlogged 0,240 24.403 59 Shallower peat 0,272 159.192 433 Undulating sandy 0,290 208.543 605 Shallow peat 0,301 536.670 1.613 Swampy floodplains 0,308 20.359 63 Deeper peat swamps 0,394 378.599 1.491 Berdasarkan kepadatan hotspotnya Gambar 17 area deeper swamp forest merupakan area dengan tingkat kepadatan hotspot paling tinggi, disusul area shallow peat dan swampy. Hal ini disebabkan gambut dangkal pada musim kemarau lebih cepat kering, yang berarti kadar air rendah sehingga lebih cepat 53 terbakar. Sedangkan pada gambut dalam proses smolding nya berlangsung lebih lama. Kandungan kadar air yang rendah memerlukan energi yang relatif lebih kecil umtuk menyalakan bahan bakar sehingga akan terdeteksi menjadi hotspot Chandler et al 1983, Pyne et al 1996. Area dengan tingkat kepadatan hotspot paling rendah berada di daerah alluvial dan backswamp. Tanah alluvial pada umumnya merupakan endapan di tepi ‐tepi jalan airsungai Mackinnon et al. 1996, sehingga diduga potensi bahan bakar di dalamnya banyak mengandung air kadar air tinggi. Banyaknya kandungan air dalam potensi bahan bakar memerlukan energi panas yang tinggi untuk menyalakan bahan bakar menjadi kebakaran hutan relatif lebih sulit terjadi kebakaran. 0.0000 0.0500 0.1000 0.1500 0.2000 0.2500 0.3000 0.3500 0.4000 0.4500 B ac k sw am ps Me an de r b el t S edim ent ar y rid ge s In te r‐ti da l mu dfla t M inor v alle y flo or s C oa le s c en t es tu ar in e P er m an en tly w at er lo gge d S ha llow er pe at Un dula ting sa ndy S ha llo w pe at S w am py fl oo dpla ins D eep er pe at s w am ps T ipe siste m la ha n Ju m la h hot s pot pe r km 2 Gambar 17. Kepadatan hotspot pada berbagai tipe sistem lahan. 54 Gambar 18. Pola sebaran hotspot pada berbagai tipe sistem lahan.

C. Pemberian skor