47
3. Proses Pembentukan Urin
Gambar 2.7 Proses Pembentukan Urin
Proses pembentukan urin terjadi di bagian nefron. Pembentukan urine terjadi melalui tiga proses, yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi.Proses pembentukan urin
dimulai dengan penyaringan filtrasi yang terjadi di badan Malpighi darah yang ada di dalam glomerulus mengandung garam NaCl, air, urea, gula, vitamin,ion
anorganik dan zat lain mengalami penyaringan yang masih berguna bagi tubuh, kecuali yang bermolekul besar separti sel darah dan molekul protein hasil filtrat
masuk ke ruangan kapsula bowman diubah menjadi filtrat glomerulus urin primer. Reabsorpsi zat-zat yang masih berguna diserap kembali oleh pembuluh darah
dari urine primer misalnya asam amino, glukosa, vitamin, garam anorganik NaCl yang berlangsung di tubulus kontortus prosimal, lengkung henle, tubulus kontortus
distal dan. Hasilnya berupa urin sekunder yang sudah tidak mengandung lagi asam amin, glukosa dan vitamin.
Augmentasi penambahan zat-zat yang tidak di butuhkan lagi oleh tubuh yang terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle dan tubulus kontostus distal
misalnya urea sehingga menghasilkan urin tersier urin sesungguhnya. Urin sebenarnya akan masuk ke pelvis ginjal melalui tubulus kolektivus, selanjutnya
48 melalui ureter dan masuk ke vesika urinariakantong kemih. Dari ginjal untuk
sementara waktu urin ditampung dalam kandung urin vesika urinaria sampai 300 cc. pengeluaran urin diatur oleh katup sfinkter. Jumlah urin yang dihasilkan tergantung
dari jumlah air yang diminum, hormon insulin, dan hormon ADH yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. ADH berfungsi merangsang reabsorpsi air, sehingga jumlah
urin akan berkurang.
60
4. Gangguan Pada Sistem Ekskresi
Gangguan pada sistem ekskresi yang umum terjadi antara lain sebagai berikut:
61
a. Kelainan pada ginjal 1. Diabetes melitus
Pada penderita ini, dalam urinnya mengandung gula. Mengapa terjadi demikian? Di dalam tubuh penderita diabetes melitus, terdapat kadar hormon
insulin yang menurun.
2. Diabetes insipidus
Penyakit ini disebabkan karena jumlah ADH dalam tubuh seseorang menurun. Penderita penyakit ini akan sering buang air kecil, bisa mencapai 20 - 30 kali
lebih banyak dari orang sehat.
3. Batu ginjal