Pengaruh Motivasi terhadap Pendokumentasian

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008 Gibson et al. 1997, menyebutkan persepsi adalah proses pemberian arti cognitive yang dipergunakan oleh seseorang untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya. Karena setiap orang memberi arti kepada stimulus, maka individu yang berbeda akan melihat hal yang sama dengan cara yang berbeda-beda. Beberapa hal yang menyebabkan perbedaan dalam persepsi antara lain perhatian, harapan seseorang akan rangsangan yang timbul, kebutuhan sistem nilai dan ciri kepribadiannya sehingga setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda terhadap suatu rangsangan. Rangsangan atau stimulus yang diterima oleh alat indera dilanjutkan oleh alat sensorik ke otak, sehingga terjadilah suatu proses di otak sehingga individu dapat menyadari apa yang diterima. Proses ini dinamakan proses pengamatan. Setelah proses ini terbentuklah pengamatan, setelah itu terbentuklah persepsi tentang obyek yang baru diamati Atkinson, 2004.

5.2.5. Pengaruh Motivasi terhadap Pendokumentasian

Hasil uji regresi motivasi terhadap pendokumentasian dengan nilai signifikansi P = 0,000 dan kontribusi aspek motivasi terhadap pendokumentasian sebesar nilai B 0,415. Penelitian ini menunjukkan bahwa perawat kurang berusaha untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam setiap melaksanakan pekerjaan. Pola pembinaan dan pengembangan karier bagi perawat yang dilakukan kurang konsisten dan tidak dapat meningkatkan motivasi dan daya saing yang kompetitif. Sebagai Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008 seorang staf perawat merasa kurang diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai dengan bidang keahliannya. Monitoring yang dilakukan atasan langsung secara berkala juga dapat memacu untuk bekerja lebih baik. Sebaiknya pimpinan memberikan dorongan dan perhatian terhadap setiap pekerjaan yang dilakukan oleh perawat. Supervisi dari bidang keperawatan di instalasi rawat inap sebaiknya dilakukan minimal setiap bulan sekali untuk memberikan bimbingan dokumentasi asuhan keperawatan. Hasil lain yang ditemukan juga menyebutkan bahwa pimpinan kurang memberikan dukungan dan penghargaan terhadap setiap prestasi yang mereka raih sehingga mereka kurang termotivasi untuk meningkatkan keberhasilan kerjanya. Lingkungan tempat kerja yang di rasakan perawat menurut mereka juga kurang memberikan kenyamanan sehingga kurang dapat memberikan dorongan semangat untuk bekerja lebih baik. Menurut pendapat Maslow yang dikutip dalam Atkinson 2004 timbulnya perilaku seseorang pada saat tertentu ditentukan oleh kebutuhan yang memiliki kekuatan yang tinggi, sehingga penting bagi setiap manajer untuk memiliki pemahaman tentang kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan penting bagi bawahannya. Penelitian yang dilakukan oleh Hageman 1993 menemukan hasil atas pertanyaan apa yang memotivasi responden untuk bertindak melakukan sesuatu. Diperoleh hasil bahwa lebih dari 60 responden menjawab berhubungan dengan kebutuhan sosio-psikologis seperti: umpan balik, keadilan, rasa memiliki, kejujuran, kredibilitas, kepercayaan, partisipasi dan tanggung jawab. Sekitar 20 jawaban Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008 responden berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan intelektualitas seperti pemenuhan diri sendiri, tugas yang menarik, variatif, dan ada tantangan. Hanya 10 jawaban yang berhubungan dengan faktor materi, sisanya 10 jawaban berkaitan dengan motivasi yang mengikuti kata hatinya.

5.2.6. Pengaruh Imbalan terhadap Pendokumentasian