Al-Qur’an Landasan Hukum Hisab Rukyat

16 maka malam itu dan keesokan harinya masih merupakan bulan yang berjalan dengan digenapkan istikmal menjadi 30 hari 9 . Rukyat dimaksudkan untuk menentukan awal bulan Ramadhan, bulan Syawal, dan juga awal bulan Dzulhijjah.

3. Landasan Hukum Hisab Rukyat

a. Al-Qur’an

Ayat-ayat dalam Al-Qur’an banyak mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan gerak dan keadaan benda-benda langit, terutama bulan dan matahari yang sangat penting guna menentukan awal bulan, baik awal bulan Masehi maupun Hijriyah 10 . Adapun salah satu ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan hisab rukyat diantaranya surat Yunus ayat : 5 sebagai berikut :                           Artinya: Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah tempat-tempat bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu. Allah tidak menciptakan yang demikian itu 9 Departemen Agama, Almanak Hisab Rukyat, h.15. 10 Departemen Agama RI, Pedoman Tekhnik Rukyat, Jakarta, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Direktorat Pembinaan Badan Peradilan Agama Islam, 19941995, h.3. 17 melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda kebesaran- Nya kepada orang-orang yang mengetahui. QS. Yunus: 5 Dari ayat tersebut, kata لزﺎﻨﻣ هرﺪﻗو disambung dengan kata اﻮﻤﻠﻌﺘﻟ ﻦﯿﻨﺴﻟا دﺪﻋ menunjukkan bahwa bilangan yang dimaksud oleh ayat tersebut adalah tahun qomariyah lunar calendar sebagai rangkaian dari bulan-bulan qomariyah 11 . Selain ayat tersebut, dalam surat Yasin ayat 39 juga disebutkan bahwa Allah menjadikan manzilah-manzilah bulan, sehingga setelah bulan menduduki manzilah terakhir, ia kembali kepada bentuk seperti tanda tua bulan sabit 12 . Sebagaimana diketahui bahwa bentuk bulan yang terlihat di bumi, setiap hari mengalami perubahan. Mula-mula kecil, membesar, dan setengah lingkaran, kemudian Purnama, kemudian mengecil kembali, lalu menghilang dan akhirnya muncul kembali muncul kembali berbentuk seperti tanda tua yang digambarkan dalam surat Yasin ayat 39 13 . Periode perubahan bentuk bulan tersebut diakibatkan oleh perpindahan penelusuran satu manzilah ke manzilah lainnya dan merupakan periode pergantian waktu bulan qomariyah. Ayat Al-Qur’an lainnya yang berkaitan dengan benda-benda langit dan penetapan awal bulan qomariyah adalah Al-Baqarah : 189, Al-Isra : 12, 11 Ibid., h. 4. 12 Ibid. 13 Ibid. 18 At-Taubah : 36, An-Nahl : 16, Al-Hijr : 16, Al-Anbiya’ : 33, Al-An’am : 96- 97, Yasin : 39-40, Ar-Rahman : 5 dan 33, dan lain-lain.

b. Hadits