Produksi Massa Mikroba Volatile Fatty Acid VFA

2.8. Produksi Massa Mikroba

Massa mikroba merupakan indikasi dari banyaknya jumlah mikroba yang terdapat di dalam cairan rumen, dimana mikroba tersebut berperan dalam mendegradasi pakan. Biomassa mikroba merupakan pasokan protein untuk ternak dimana mempunyai hubungan yang erat terhadap bahan organik terfermentasi di dalam rumen dan umumnya diekspresikan sebagai g N mikrobakg bahan organik terfermentasi di dalam rumen ARC, 1984 dalam Kurniawan, 2005. Van Soest 1976 mengembangkan suatu sistem analisis detergen yang membagi bahan hijauan berserat ke dalam kelompok sebagai berikut : bahan larut dalam Detergen Neutral Neutral Detergen Solubles terdiri dari isi sel tanaman protein, lemak, serta karbohidrat yang mudah larut seperti gula dan pati serta mikroba. Residu detergen neutral NDS atau serat terdiri dari dinding sel tanaman selulosa dan karbohidrat yang tidak dapat dicerna. Neutral Detergen Solution NDS merupakan larutan yang berfungsi melisiskan dan mencerna semua mikroba serta kandungan lain yang dapat dicerna serta meninggalkan residu dinding sel tanaman yang tidak dapat dicerna. Hasil dari ekstraksi ini dapat digunakan untruk menduga produksi massa mikroba yang terjadi karena di dapatkan residu terdegradasi asli yang tidak mengandung mikroba, sehingga melalui pengurangan residu terdegradasi semu yang masih mengandung mikroba dengan residu terdegradasi asli akan didapatkan produksi massa mikroba Blummel dan rckov, 1993. 18

2.9. Volatile Fatty Acid VFA

Volatile Fatty Acid VFA merupakan sumber energi utama bagi ternak ruminansia yang dihasilkan dari proses fermentasi pakan dalam rumen Orskov dan Ryle, 1990. Karbohidrat sederhana dan kompleks serat dicerna oleh mikroba rumen dan dirubah menjadi Volatile Fatty Acid VFA. Pemecahan karbohidrat menjadi VFA terdiri dari 2 tahap : 1. Hidrolisis ekstraseuler dari karbohidrat kompleks selulosa, hemiselulosa, pektin menjadi oligosakarida rantai pendek terutama disakarida selobiosa, maltosa, pentosa dan gula-gula sederhana. 2. Pemecahan oligosakarida dan gula-gula sederhana menjadi VFA oleh aktifitas enzim intraseluler Fapet_IPB, 2005.. Komposisi Volatile Fatty Acid VFA terbanyak di dalam cairan rumen adalah asam asetat, propionat dan butirat sedangkan yang dalam jumlah kecil adalah asam format, isobutirat, valerat, isovalerat dan kaproat. Pemecahan protein oleh bakteri juga menghasilkan VFA yang terdapat dalam jumlah kecil fapetipb, 2005. Pada saat pakan dimakan dalam jumlah banyak, bentuk asam asetat mencapai 60 - 70, propionat 15- 20 dan asam butirat 5-15. VFA diabsorbsi dari rumen ke dalam aliran darah dan dialirkan ke dalam tubuh. Ternak menggunakan sumber energi untuk memenuhi kebutuhan, pertumbuhan, reproduksi, dan produksi susu. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi VFA di dalam rumen adalah : a. Makanan serat sumber hijauan akan mengahsilkan lebih banyak asetat dari pada propionat sehingga lebih sesuai untuk ternak berproduksi air susu kadar lemak tinggi 19 b. Makanan pati biji-bijian konsentrat tinggi menghasilkan propionat tinggi, sesuai untuk ternak daging c. Rasio antara konsentrat dan hijauan pakan d. Bentuk fisik pakan ukuran pakan e. Level intake banyaknya asupan pakan f. Frekuensi pemberian pakan Penyerapan VFA tergantung pada perbedaan antara konsentrasinya di dalam cairan rumen dan di dalam sel-sel epitel atau darah. Laju penyerapan VFA dari rumen meningkat sejalan dengan penurunan pH cairan rumen. Sapi memperoleh 50 - 70 energi dari VFA yang diproduksi di dalam rumen. Fapet_IPB, 2005.

2.10. Amonia NH