BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Jasa
2.1.1.1 Pengertian Jasa
Jasa menurut Kotler dalam Tjiptono, 2004 : 6 adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya bersifat intangible tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun
tidak.
2.1.1.2 Klasifikasi Jasa
Tjiptono 2004 : 7 menyatakan bahwa klasifikasi jasa dapat dilakukan berdasarkan tujuh kriteria yaitu :
1. Segmentasi pasar
2. Tingkat ketidakberwujudan
3. Keterampilan penyedia jasa
4. Tujuan organisasi jasa
5. Regulasi
6. Tingkat intensitas karyawan
7. Tingkat kontak penyedia jasa
Universitas Sumatera Utara
2.1.1.3 Karakteristik Jasa
Menurut Kotler 2001 : 520, karakteristik jasa dikelompokkan ke dalam 4 kelompok yang disajikan dalam gambar sebagai berikut:
Sumber: Modifikasi Kotler 2001 : 520
Gambar 2.1 Karakteristik Jasa
2.1.2 Kualitas Pelayanan 2.1.2.1 Konsep Kualitas
Menurut Goetsh dan David dalam Tjiptono 2006 : 51, kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Sedangkan menurut Lovelock dalam Laksana, 2008 : 88, kualitas adalah tingkat mutu yang diharapkan, dan
pengendalian keragaman dalam mencapai mutu tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Untuk dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik maka perlu dibina hubungan yang erat antar perusahaan, dalam hal ini adalah karyawan dengan
pemakai jasa tersebut. Dengan demikian, maka kualitas merupakan faktor kunci Jasa
1. Barang yang sepenuhnya berwujud
2. Barang berwujud dengan jasa pelayanan
3. Jasa pelayanan pokok disertai barang-barang jasa
tambahan. 4. Hanya jasa saja
Universitas Sumatera Utara
sukses bagi suatu organisasi atau perusahaan.
2.1.2.2 Pengertian Pelayanan
Menurut Kotler dalam Laksana, 2008 : 85, pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
2.1.2.3 Pengertian Kualitas Pelayanan
Definisi kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan
pelanggan. Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan
pelanggan, Tjiptono, 2006 : 59 Menurut Zeithaml et. al. dalam Laksana 2008 : 88, kualitas pelayanan
adalah apa yang diterima konsumen yang dinyatakan dengan besarnya perbedaan antara harapan atau keinginan konsumen dengan persepsi mereka. Penilaian
terhadap kualitas pelayanan ditentukan oleh pelanggan sebagai pemakai jasa pelayanan tersebut. Bila pelayanan yang diterima oleh pelanggan melebihi atau sama
dari apa yang diharapkan, maka dapat dikatakan pelayanan tersebut adalah baik atau memuaskan.
2.1.2.4 Dimensi Kualitas Pelayanan
Dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman dalam Laksana, 2008 : 90 adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Tangibles fasilitas fisik, meliputi tempat parkir, fasilitas gedung, tata letak dan tampilan barang, kenyamanan fasilitas fisik, peralatan dan perlengkapan yang
modern. 2. Credibility kredibilitas meliputi kepercayaan, keyakinan dan kejujuran dalam
pelayanan. 3. Competence kompeten meliputi keterampilan dan pengetahuan pelayanan.
4. Access akses meliputi memberikanmenyedeiakan keinginan pelanggan dan pelayanan mudah dihubungi.
5. Reliability reliabilitas meliputi efektifitas informasi jasa, penampilan barang, pembuatan nota dan pencatatan nota.
6. Responsiveness responsif yaitu membantu dengan segera dalam memecahkan masalah.
7. Courtesy kesopanan meliputi kesopanan, penghargaan, bijaksana dan keramahan pelayanan.
8. Communication komunikasi meliputi komunikasi yang baik dan bias mendengarkan pendapat pelanggan.
9. Understanding the customer memahami pelanggan yaitu mengerti dan memahami kebutuhan dari pelanggan.
10. Security keamanan yaitu memberikan rasa nyaman dan membebaskan dari segala resiko atau keragu-raguan pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam pengembangan selanjutnya, dimensi-dimensi dari kualitas pelayanan diatas kemudian disederhanakan oleh
Parasuraman et. al. dalam
Zeithmal dan Bitner 2006 : 116 menjadi lima dimensi, yaitu :
2.1.2.4.1 Bukti Fisik
Bukti FisikTangibles yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pelanggan. Penampilan dan kemampuan sarana
dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan, oleh pembeli
jasa.meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan front office, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan,
kelengkapankecanggihan peralatan komunikasi dan penampilan karyawan.
2.1.2.4.2 Jaminan
JaminanAssurance meliputi kemampuan karyawan dalam menimbulkan kepercayaan dan keyakinan pelanggan melalui pengetahuan terhadap produk secara
tepat, kesopanan dalam memberikan pelayanan, keterampilan dalam memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan kemampuan dalam
menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. Dimensi kepastian atau jaminan ini merupakan gabungan dari dimensi: Kompetensi Competence, artinya
keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh para karyawan untuk melakukan pelayanan. Kesopanan Coursty, yang meliputi keramahan, perhatian dan sikap para
Universitas Sumatera Utara
karyawan. Kredibilitas Credibility, meliputi hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan kepada perusahaan, seperti reputasi, prestasi dan sebagainya.
2.1.2.4.3 Keandalan
KeandalanReliability yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan sesuai dengan yang diharapkan, misalnya kemampuan dalam menepati
sesuai dengan janji yang ditawarkan, kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan untuk meminimumkan kesalahan.
2.1.2.4.4 Daya Tanggap
Daya TanggapResponsiveness yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, yang
meliputi: kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani tranksaksi, tidak menunjukkan sikap sok sibuk, dan penanganan keluhan
pelanggan atau pasien.
2.1.2.4.5 Empati
EmpatiEmphaty yaitu kemampuan atau kesediaan perusahaan untuk memberikan perhatian secara individual kepada pelanggan seperti kemudahan untuk
menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk perduli serta memahami keinginan dan
kebutuhan pelanggannya. Dimensi empati ini merupakan penggabungan dari dimensi: Akses Access, meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan
perusahaan. Komunikasi Cummunication, merupakan kemampuan melakukan
Universitas Sumatera Utara
komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada pelanggan atau memperoleh masukan dari pelanggan. Pemahaman pada pelanggan Understanding the Customer,
meliputi usaha perusahaan untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Kelima dimensi menurut Parasuraman et. al. inilah yang akan dipergunakan penulis dalam penelitian Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga terhadap Kepuasan
Pelanggan Klinik Dermato dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK. Medan.
Penilaian kualitas pelayanan dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi konsumen dan sisi penyedia jasa
Parasuraman, et. al. dalam Laksana, 2008 : 92.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2.5 Konsep Kualitas Pelayanan