Pergeseran Bahasa Kumpulan Makalah KBI X subtema 3 0 Diplomasi Kebahasaan sebagai Upaya Jati Diri dan Pemartabatan Bangsa

5 Indonesia tidak memiliki kesadaran untuk bertaat asas kepada kaidah bahasa yang benar, sehingga menggunakan bahasa Indonesia dengan ‘semau gue’, tidak cermat dan tidak tertib.

2. Pergeseran Bahasa

Language Shift Latar belakang kebudayaan bangsa Indonesia yang kompleks, antara lain ditandai oleh keberagaman bahasa daerah, yang keberadaannya berfungsi sebagai alat komunikasi dalam ranah budaya. Keberagaman masyarakat Indonesia itu, menyebabkan bahasa daerah tetap eksis dalam fungsinya sebagai identitas etnisnya. Selain itu, masyarakat juga menggunakan bahasa Indonesia dalam fungsinya sebagai bahasa pemersatu antaretnis di Indonesia. Sementara itu, dalam kehidupan modern di era global, dengan tatanan kehidupan yang bersifat universal juga mendorong masyarakat Indonesia menggunakan bahasa asing yang dipandang memiliki jangkauan lebih luas dalam pergaulan antarbangsa. Kehidupan di era global menuntut masyarakat Indonesia baik secara terpaksa ataupun sukarela menjadi penutur dwibahasawan, atau bahkan multibahasawan. Konsekuensi logis dari kondisi itu menurut Subroto dkk. 2007:15 adalah terjadinya kompetisi di antara bahasa-bahasa yang ada di tengah-tengah masyarakat, sebagai akibat terdapatnya dua bahasa atau lebih dalam masyarakat penutur. Dalam peristiwa kompetisi bahasa itu, pada akhirnya bahasa yang lebih kuat akan mendominasi bahasa yang lemah, dan bahasa yang lemah akan berusaha bertahan atau tergeser kedudukannya. Fasold 1991:213 menjelaskan, bahwa pemertahanan bahasa merupakan ciri dari masyarakat dwibahasawan atau multibahasawan. Sementara itu, pergeseran bahasa language shift adalah munculnya kecenderungan masyarakat untuk lebih memilih menggunakan bahasa ‘baru’ dalam ranah yang semula menggunakan bahasa ‘lama’. Dalam konteks ini adalah diterimanya bahasa Indonesia sebagai bahasa baru, daripada bahasa daerah sebagai bahasa ‘lama’. Namun demikian pada akhirnya bahasa asing lebih diterima sebagai bahasa yang ‘lebih baru’ daripada bahasa Indonesia yang merupakan bahasa yang ‘lebih lama’, khusunya untuk pemakaian dengan kepentingan tertentu. Kuatnya pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia semakin mempertegas dominasi bahasa asing terhadap bahasa Indonesia. Lebih lagi ditunjang oleh kurangnya penghargaan masyarakat terhadap bahasa Indonesia. Kondisi itu semakin mempercepat pergeseran bahasa Indonesia menjadi bahasa yang lemah, sehingga ‘lengser’ dari kedudukannya. Menurut Fasold dalam Subroto, 2007:16, yang berpengaruh terhadap ‘lengsernya’ suatu bahasa adalah adanya kontak penutur dengan bahasa yang lebih ’kuat’ atau language of wider communication LWC, dan kontak penutur dengan kekuatan ekonomi atau kebijakan pemerintah. 6 Dalam perkembangannya, bukan tidak mungkin jika bahasa daerah dan bahasa Indonesia akan terus terdesak oleh bahasa asing yang dapat mengakibatkan terjadinya pergeseran bahasa hingga bahasa daerah danatau bahasa Indonesia berada dalam posisi sebagai bahasa yang terdesak endangered language. Menurut Jense dalam Subroto dkk., 2007:18, ketika kondisi bahasa yang terdesak itu dibiarkan tanpa upaya penanggulangannya, dipastikan akan terjadi kematian pada suatu bahasa language death, sebagai akibat dari terjadinya pergeseran bertahap ke arah bahasa yang dominan dalam kontak bahasa. Dalam konteks ini, penggunaan bahasa daerah mengalami pergeseran ke arah bahasa Indonesia yang lebih dominan, demikian pula penggunaan bahasa Indonesia bergeser ke arah bahasa asing, utamanya dalam konteks kepentingan bisnis yang membutuhkan akses komunikasi lebih luas.

3. Bahasa sebagai Identitas Bangsa