Pengaruh Informasi Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Go Publik Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

(1)

PENGARUH INFORMASI KEUANGAN TERHADAP HARGA

SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN

YANG GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA

SKRIPSI

Oleh :

Fitri Irmawati

0713010050/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR


(2)

PENGARUH INFORMASI KEUANGAN TERHADAP HARGA

SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN

YANG GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi sebagian

Kepada persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Oleh :

FITRI IRMAWATI 0713010050/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

“VETERAN”

JAWA TIMUR

2011


(3)

USULAN PENELITIAN

PENGARUH INFORMASI KEUANGAN TERHADAP HARGA

SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN

YANG GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA

yang diajukan :

FITRI IRMAWATI 0713010050/FE/EA

Telah disetujui untuk diseminarkan

Pembimbing Utama

Dra. Ec. Hj. Sri Hastuti, Msi

Tanggal : 6 April 2011

NIP. 030.194.442

Mengetahui

Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSi

NIP. 1965092919922032001


(4)

USULAN PENELITIAN

PENGARUH INFORMASI KEUANGAN TERHADAP HARGA

SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN

YANG GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA

yang diajukan :

FITRI IRMAWATI 0713010050/FE/EA

telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh

Pembimbing Utama

Dra. Ec. Hj. Sri Hastuti, Msi

Tanggal : 27 April 2011

NIP. 030.194.442

Mengetahui

Ketua Program Studi Akuntansi


(5)

SKRIPSI

PENGARUH INFORMASI KEUANGAN TERHADAP HARGA

SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN

YANG GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA

yang diajukan :

FITRI IRMAWATI 0713010050/FE/EA

disetujui untuk ujian lisan oleh

Pembimbing Utama

Dra. Ec. Hj. Sri Hastuti, Msi

Tanggal : 16 Juni 2011

NIP. 030.194.442

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Drs. Ec. H. R.A. Suwaidi, MS

NIP. 196003301986031003


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke Hadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih tak pilih kasih dan Maha Penyayang tak pandang orang. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya, para pengikut-pengikutnya yang benar-benar beriman. Berkat Taufiq dan Hidayah Allah SWT, penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Skripsi merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian mandiri untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Perkenankanlah pada kesempatan ini penulis menyampaikan ungkapan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Teguh Soedarto, M.P selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 3. Bapak Drs. Ec. H. Rachman A. Suwaidi, MS selaku Wakil Dekan I

Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.


(7)

4. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, Msi selaku Kaprogdi Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

5. Ibu Dra. Ec. Hj. Sri Hastuti, Msi selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar memberikan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis demi kesempurnaan penyusunan skripsi.

6. Ibu Dra. Ec. Erna Sulistyowati, MM selaku Dosen Wali yang telah sabar memberikan waktu dan pikiran untuk membantu memberikan dukungan demi kesempurnaan penyusunan skripsi.

7. Dosen, staf pengajar dan karyawan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

8. Bapak, ibu, adik, nenekku dan seluruh keluargaku yang selalu memberikan dukungan material maupun spiritual serta do'a dan restunya yang telah diberikan selama ini.

9. Teman-temanku yang selama ini selalu bersama dalam suka, duka, sedih dan bahagia.

10.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses pengerjaan skripsi ini sampai selesai.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca akan penulis terima dengan senang hati. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.


(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

ABSTRAKSI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 10

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 12

2.2 Landasan Teori ... 15

2.2.1 Informasi Keuangan ... 15

2.2.1.1 Pengertian Informasi ... 15

2.2.1.2 Sifat Informasi ... 16

2.2.2 Laporan Keuangan ... ... 17

2.2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 17

2.2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan ... 18


(9)

2.2.2.4 Jenis Laporan Keuangan ... 22

2.2.3 Saham ... ... 24

2.2.3.1 Pengertian Saham ... 24

2.2.3.2 Jenis – Jenis Saham ... 25

2.2.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ... 27

2.2.5 Pengertian Rasio ... 30

2.2.5.1 Macam – macam Rasio ... 31

2.2.6 Return On Equity (ROE) ... 35

2.2.7 Earning Per Share (EPS) ... 36

2.2.8 Net Profit Margin (NPM) ... 36

2.2.9 Macam-Macam Teori Harga Saham ... 37

2.2.10 Pengaruh Rerurn On Equity Terhadap Harga Saham ... 37

2.2.11 Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham ... 39

2.2.12 Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Harga Saham ... 40

2.3 Kerangka Pikir ... 41

2.4 Hipotesis ... 42

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 44

3.2 Teknik Penentuan Sampel ... 47

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.3.1 Jenis Data ... 49

3.3.2 Sumber Data ... 49


(10)

3.4 Uji Kualitas Data ... 50

3.4.1 Uji Normalitas ... 50

3.4.2 Uji Asumsi Klasik ... 51

3.5 Teknik Analisis ... 54

3.5.1 Teknik Analisis ... 54

3.6 Uji Hipotesis ... 55

3.6.1 Uji Kesesuaian Model ... 55

3.6.2. Uji t ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ... 58

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 63

4.3 Uji Kualitas Data ... 69

4.3.1 Uji Normalitas ... 69

4.3.2 Uji Asumsi Klasik ... 70

4.4 Analisis Dan Pengujian Hipotesis ... 74

4.4.1 Persamaan Regresi ... 74

4.4.2 Koefisien Determinasi (R Square) ... 76

4.4.3 Pengujian Hipotesis Dengan Uji F ... 76

4.4.4 Pengujian Hipotesis Dengan Uji t ... 78

4.5 Pembahasan ... 80

4.5.1 Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya ... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87


(11)

5.2 Saran ... 87 DAFTAR PUSTAKA


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Harga Saham Perusahaan Makanan dan

Minuman Periode 2007 – 2009 ... 8

Tabel 4.1 Data Return On Equity Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2007 - 2009 ... 64

Tabel 4.2 Data Earning Per Share Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek di Indonesia Tahun 2007 – 2009 ... 65

Tabel 4.3 Data Net Profit Margin Perushaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 – 2009 ... 67

Tabel 4.4 Data Harga Saham Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 - 2009 ... 68

Tabel 4.5 Hasil uji Normalitas Awal ... 69

Tabel 4.6 Hasil uji Heteroskedastisitas ... 71

Tabel 4.7 Hasil uji Heteroskedastisitas Setelah transformasi ... 71

Tabel 4.8 Hasil uji Autokorelasi ... 72

Tabel 4.9 Hasil uji Autokorelasi Setelah Transformasi ... 72

Tabel 4.10 Hasil uji Multikolinieritas ... 73

Tabel 4. 11 Koefisien Regresi ... 74

Tabel 4.12 Koefisien Determinan ... 76

Tabel 4.13 Uji F variabel bebas dengan variabel terikat ... 77


(13)

Tabel 4.15 Perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian yang dilakukan


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Kerangka Pikir ... 42 Gambar 3.1 Distribusi Daerah Keputusan Auto Korelasi ... 53


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Penelitian Lampiran 2 Uji Normalitas

Lampiran 3 Penhujian Asumsi Klasik Lampiran 4 Regresi Linier Berganda


(16)

Pengaruh Informasi Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Go Publik Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia

Fitri Irmawati

Abstraksi

Kebutuhan pangan yang semakin meningkat menyebabkan adanya persaingan antar perusahaan makanan dan minuman dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga dibutuhkan fungsi manajemen keuangan untuk mencapai tujuan suatu perusahaan. Dalam melakukan investasi saham, seorang investor akan melakukan penilian terhadap saham yang akan dibelinya. Rasio penilaian merupakan alat untuk mengukur prestasi suatu perusahaan yang paling lengkap karena rasio tersebut mencerminkan kombinasi pengaruh dari resiko dengan rasio hasil pengembalian. Sehubungan dengan permasalahan tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan utuk menguji pengaruh Apakah Earning per share (EPS), return On Equity (ROE), Net profit margin (NPM) secara simultan dan parsial terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang Go publik di Bursa Efek Indonesia dan variabel mana yang mempunyai pengaruh dominan terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang Go publik di Bursa Efek Indonesia.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa Laporan Keuangan periode 2007-2009 dari perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diambil sebanyak 10 perusahaan dari 15 perusahaan makanan dan minuman. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda.

Hasil analisis menunjukan bahwa berdasarkan model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat adanya pengaruh dari rasio keuangan yang terdiri dari Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga hipotesis penelitian terbukti kebenarannya.

Keywords: Return On Equity, Earning Per Share, Net Profit Margin dan


(17)

Abstraction

Food needs of an increasing cause of competition between food

and beverage companies in meeting the needs

of society, sonecessary financial management functions to

achieve the goals of a company. In stock investing, an investor will do the judging of theshares

to be bought. The ratio of assessment is a tool to measure the achievement of a company's most complete because the ratioreflects the combined effects of the isk to return ratio results. In connection with the above problems, the study aims weeks toexamine the effect Is Earning

per share (EPS), Return On Equity(ROE), Net profit margin (NPM)

simultaneously and partial to thecompany's stock

price on food and beverages that Go Public Indonesia Stock Exchange and which variable has a dominantinfluence on stock prices on food and beverage companies that Go public in the Indonesia Stock Exchange.The data used in this research is secondary data in the form of Financial Statements 2007-2009 period of food and beverage companies listed in Indonesia Stock Exchange. Samples taken as many as 10 companies from 15 food and beverage companies.Analysis tools used in this study is multiple linear regression.The results of the analysis showed that based on the resultingregression

model fit to see the influence of the financial ratios ofReturn On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Net ProfitMargin (NPM) on stock prices on food and beverage companiesare registered Indonesia Stock Exchange so that the researchhypothesis proven true.


(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kebutuhan pangan masyarakat yang semakin banyak dan tidak terbatas yangdiikuti kemajuan teknologi dalam perkembangan dunia usaha, menyebabkan meningkatnya persaingan perusahaan makanan dan minuman dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.Perusahaan yang kuat akan bertahan dalam persaingan, sebaliknya perusahaan yang tidak mampu bersaing kemungkinan akan dilikuidasi atau mengalami kebangkrutan.

Likuidasiadalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. (Id.wikipedia.org)

Maka dibutuhkan adanya fungsi manajemen keuangan untuk mencapai tujuan suatu perusahaan, manajer keuangan harus dapat melakukan fungsi-fungsi manajemen keuangan yakni dengan fungsi pengendalian likuiditas dan fungsi pengendalian laba.(Manullang 2005: 1-2). Seorang manajer keuangan harus mengetahui berbagai aktivitas manajemen keuangan, khususnya dalam manage sumber dana perusahaan dalam penggunaan sumber dana serta penggunaannya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan.

Berkembangnya kegiatan dibidang ekonomi dan bidang bisnis menyebabkan perusahaan – perusahaan giat mencari sumber pembiayaan yang dapat menyediakan dana dalam jumlah besar untuk keperluan usaha dan


(19)

keperluan lainnya yaitu dengan menerbitkan kepemilikan sekuritas atau saham dan menjualnya pada masyarakat umum melalui pasar modal. Hal ini dibuktikan dengan semakin maraknya perusahaan yang melakukan penawaran atas kepemilikan sekuritas di Bursa Efek Indonesia dalam proses perolehan dana dari masyarakat, perusahaan yang memiliki aktivitas dan produk yang lebih menguntungkan atau dengan kata lain mempunyai kinerja yang baik akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan dana dibandingkan dengan perusahaan yang kurang menguntungkan bagi masyarakat. Tentunya untuk menilai kinerja keuangan perusahaan diperlukan suatu informasi yang relevan penentuan alat ukur kinerja keuangan yang tepat.(Permadani, 2005).

Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya menggambarkan suatu kejadian nyata yang dapat digunakan sebagai dasar peramalan atau pengambilan keputusan sekarang ataupun masa depan. Sifat informasi juga sangat penting bagi perusahaan karena dapat mempengaruhi kualitas pengambilan keputusan. Oleh karena itu setiap informasi harus memperhatikan sebagai berikut : Dapat dipahami kualitas informasinya, relevan kapasitas informasinya, dapat dipercaya, tepat waktu informasi yang siap digunakan, netralitas tidak memihak. (Lestari, 2005).

Menurut, (Fraser dan Ormiston, 2008: 3). Laporan serta catatan atas laporan keuangan mengandung informasi yang berguna mengenai posisi keuangan suatu perusahaan, keberhasilan operasi, kebijakan dan strategi manajemen, dan pandangan atas kinerja masa depan. Tujuan pemakai laporan keuangan adalah mengetahui dan menafsirkan informasi.


(20)

Tujuan laporan keuangan di Indonesia dalam Pernyataan Standart Akuntansi Indonesia (PSAK) paragraf 12 (IAI,2009) yaitu menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar penggunaan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Salah satu kualitas informasi keuangan adalah predict value, yaitu kemampuan informasi keuangan untuk meningkatkan keyakinan atas prediksi masa depan (SFAC No.2). Jadi kemampuan prediktif sangat berpengaruh terhadap kualitas informasi yang ada dan untuk memenuhi syarat informasi yang relevan informasi haruslah memiliki predict value.

Dampak dari krisis moneter di Indonesia yang berkepanjangan, banyak membuat para investor lebih selektif dalam melakukan investasi atau menanamkan modal pada suatu perusahaan.Banyaknya alternatif investasi membuat para pemilik modal kesulitan dalam memilih investasi.Bagi investor, saham merupakan salah satu pilihan investasi yang cukup likuid karena mudah diperjualbelikan.Gerakan harga saham yang mendadak naik atau bahkan turun secara drastis sebenarnya mencerminkan kondisi dan harapan dimana gejala fluktuatif ini tidak merupakan gejala yang konstan dalam jangka waktu seterusnya, ini hanya memperlihatkan bahwa pasar berubah untuk menyesuaikan diri begitu ada informasi baru yang bias mempengaruhi situasi pasar mendatang, dalam hal ini informasi memiliki peranan dominan terhadap harga saham dipasar modal.( Lestari, 2005).

Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu perusahaan yang dikembangkan oleh pemerintah dan swasta, untuk mengembangkan perusahaan


(21)

tersebut diperlukan dana. Adapun salah satu sumber dana adalah melalui pasar modal, karena pasar modal merupakan sarana yang berfungsi untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki dana kepihak yang memerlukan dana (Husnan, 2001:4).

Pengguna informasi keuangan sangat perperan bagi investor yang ingin melakukan investasi di pasar modal. Informasi keuangan yang akurat dan dapat dipercaya maka investor dan pemakai informasi lain tidak akan ragu lagi dalam menginvestasikan kelebihan dananya terhadap perusahaan penjual saham.

Dalam melakukan investasi saham, seorang investor akan melakukan penilian terhadap saham yang akan dibelinya. Rasio penilaian merupakan alat untuk mengukur prestasi suatu perusahaan yang paling lengkap karena rasio tersebut mencerminkan kombinasi pengaruh dari resiko dengan rasio hasil pengembalian (Weston dan Copeland, 1995: 244)

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubunganyang relevan dan signifikan (berarti).Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahann.(Harahap, 2009: 297).

Jenis analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan adalah rasio adalah rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktivitas, rasio pasar. Untuk penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas yang menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio Profitabilitas meliputi Gross


(22)

Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Payaout Ratio (PR), Retention Ratio (RR), Productivity Ratio (PR). (Ashari dan Darsono 2005: 56 – 59 ).

Untuk penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas Return On equity (ROE), Earning per share (EPS), Net Profit Margin (NPM), karena rasio ini merupakan rasio yang mengetahui keadaan perusahaan yang banyak mengalami penigkatan profitabilitas karena tingkat keuntungannya itu benar - benar profit atau tidak, maka dibutuhkan Rasio yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Return On equity merupakan rasio yang berguna untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik.Rasio ini menunjukan kesuksesan manajemen dalam memaksimalkan tingkat kembalian pada pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik pada pemegang saham. (Darsono, 2005: 57)

Disamping itu Earning per shareuntuk investor biasanya lebih tertarik dengan ukuran profitabilitas dengan menggunakan dasar saham yang dimiliki. Alat analisis yang dipakai untuk melihat keuntungan dengan dasar saham adalah earning per share yang dicari dengan laba bersih dibagi saham beredar.Rasio ini menggambarkan besarnya pengembalian modal untuk setiap satu lembar saham. (Darsono, 2005: 57).

Net Profit Margin adalah laba bersih dibagi penjualan bersih.Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan.Rasio ini tidak menggambarkan besarnya presentase keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan untuk setiap penjualan karena


(23)

adanya unsur pendapatan dan biaya non operasional.Kelemahan dari rasio ini adalah memasukkan pos atau item yang tidak berhubungan langsung dengan aktivitas penjualan seperti biaya bunga untuk pendanaan dan biaya pajak penghasilan. (Darsono 2005: 56).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Lestari (2005) dengan judul “pengaruh informasi keuangan terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang Go Publik di PT Bursa Efek Jakarta”.penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier berganda. Untuk model analisa yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah menggunakan uji t, koefisien regresi, dan uji F dengan tingkat signifikansi 5%. Penelitian ini berkesimpulan bahwa hasil koefisien regresi menunjukan bahwa Return On Equity (ROE), Debt Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER) secara simultan dan parsial mempengaruhi harga saham dan yang menyatakan bahwa Return On Equity (ROE) yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap harga saham.

Sedangkan penelitian lainnya yang dilakukan oleh Indah (Permadani, 2005) dengan judul “Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta”.penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier berganda. Untuk model analisa yang menggunakan hipotesis adalah menggunakan uji t, koefisien regresi, dan uji F dengan tingkat signifikansi 5%. Penelitian ini berkesimpulan bahwa diduga kinerja keuangan yang diukur dengan Rasio On Asset (ROA), Rasio Efisiensi dan Rasio Likuiditas secara simultan berpengaruh pada harga saham, Untuk Rasio On Asset (ROA) berpengaruh parsial terhadap harga saham,


(24)

tetapi beda dengan Rasio Efisiensi dan Ratio Likuiditas tidak berpengaruh secara parsial terhadap harga saham, dan diduga kinerja keuangan yang diukur dengan Rasio Efisiensi secara parsial berpengaruh negatif terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta.

Berdasarkan uraian hasil penelitian diatas Penelitian yang dilakukan sekarang ini mengacu pada kedua penelitian sebelumnya karena terdapat kesamaan pada tujuan penelitian yaitu pemahaman tentang beberapa rasio keuangan yang berpengaruh terhadap harga saham. Namun terdapat perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu antara lain periode penelitian, objek penelitian dan variabel bebas yang digunakan, oleh karena itu penelitian sekarang bukan merupakan replikasi.


(25)

Berikut ini merupakan perkembangan harga saham perusahaan makanan dan minuman selama periode 2007 – 2009.

Tabel 1.1 : Perkembangan Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman Periode 2007 – 2009.

No Nama Perusahaan Periode

2007 2008 2009

1 Multi Bintang Indonesia 55000 49000 177000

2 Delta Djakarta 16000 20000 62000

3 Smart 6000 1700 2550

4 Indofood Sukses Makmur 2575 930 3550

5 Fast Food Indonesia 2450 3100 52000

6 Mayora Indah 1750 1140 4500

7 Cahaya Kalbar 800 700 1490

8 Tiga Pilar Sejahtera 750 425 360

9 Ades Water Indonesia 730 225 640

10

Ultra Jaya Milk Industri dan

TradingComp 650 800 580

Sumber : Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan tabel 1.1diatas terlihat bahwa nilai harga saham selama periode 2007 – 2009, mengalami perubahan yang berfluktuasi, hal ini kemungkinan disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan dan dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan yang meliputi Return On Equity (ROE), Earning PerShare (EPS), Net Profit Margin (NPM). Dimana variabel – variabel tersebut mempengaruhi harga saham.Faktor eksternal adalah faktor yang disebabkan oleh krisis ekonomi, dan biasanya bersifat makro seperti situasi politik, keamanan, suku bunga, dan kebijakan pemerintah yang meliputi adanya rasio keuangan perusahaan.


(26)

Menurut,(http://citrakurniawan.wordpress.com/strategi-bisnis-industri-makananan-minuman)

Dipilihnya perusahaan makanan dan minuman adalah Persaingan Industri Makanan dan minuman itu biasanya disebabkan oleh perilaku konsumen sekarang yang lebih suka lebih ekonomis serta penyajian yang lebih menarik , dan dari menariknya produk juga dapat dilihat dari promosi – promosi dan juga biasanya dipengarui oleh gaya hidup perilaku konsumen yang sudah berubah, dengan perubahan yang dulunya masyarakat lebih memilih makanan tradisional tetapi sekarang berubah menjadi serba instan dengan makanan dan minuman cepat saji, sebagai obyek penelitian ini dikarenakan perusahaan makanan dan minuman memiliki persaingan bisnis yang kuat dari aktivitas perdagangan saham yang tinggi dansemakin menjamurnya industri makanan dan minuman dinegara kita khususnya semenjak kita mengalami krisis,tentu hal ini akan menjadikan ancaman peluang bagi pemain bisnis, dan lebih jauhnya kita lihat bahwa setiap bisnis termasuk diindustri makanan dan minuman harus mempunyai strategi bisnis yang tepat untuk membuat perusahaan lebih mampu mengatasi persaingan serta tumbuh berkembang.Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : Pengaruh informasi keuangan

terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang Go Publik yang terdaftar di Bursa Efek indonesia.


(27)

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang tersebut diatas makaperumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

 Apakah Earning per share (EPS), return On Equity (ROE), Net profit margin (NPM)berpengaruh terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :

1. Utuk menguji pengaruh Earning per share (EPS), return On Equity (ROE), Net profit margin (NPM) secara simultan dan parsial terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang Go publik di Bursa Efek Indonesia.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti

Peneliti ini sangat berguna bagi penulis untuk menambah wawasan. Pengetahuan sekaligus merupakan kesempatan untuk mengetahui masalah yang sebenarnya yang dihadapi oleh perusahaan makanan dan minuman dalam kaitannya dengan teori yang berhubungan dengan masalah tersebut.


(28)

Sebagai bahan masukan mengenai pengaruh informasi keuangan terhadap harga pasar saham perusahaan.

3. Bagi pihak lain

a.Sebagai bahan masukan bagi investor mengenai pengaruh dari Earning per share (EPS), return On Equity (ROE), Net profit margin (NPM) terhadap harga saham.

b. Sebagai tambahan referensi lebih lanjut, bagi berbagai kalangan di lingkungan almamater (Civitas Akademika), serta dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut.


(29)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat dipakai sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian yang terkait dengan penelitian ini yaitu mengenai earning per share (EPS), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham, pernah dilakukan oleh :

1. Festi Indah permadani (2005) a. Judul Penelitian

“Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta”.

b. Perumusan Masalah

1) Apakah kinerja keuangan yang diukur dengan rasio Return On Asset (ROA), Rasio Efisiensi dan Rasio Likuiditas secara simultan berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang go publik di bursa efek Jakarta? 2) Apakah kinerja keuangan yang diukur dengan rasio Return n

Asset (ROA) dan Rasio Likuiditas secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang go publik di bursa efek Jakarta?


(30)

3) Apakah kinerja keuangan yang diukur dengan Rasio Efisiensi secara parsial berpengaruh negatif terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang go publik di bursa efek Jakarta?

c. Teknis Analisis

Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda.

d. Hasil

1) ROA, Rasio Efisiensi dan Rasio Likuiditas berpengaruh secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang gopublik di PT. Bursa Efek Jakarta terbukti kebenarannya.

2) ROA, berpengaruh secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang gopublik di PT. Bursa Efek Jakarta tidak terbukti kebenarannya. Namun untuk rasio efisiensi dan Likuiditas secara parsial berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang go publik di PT Bursa Efek Jakarta, tidak terbukti kebenarannya.

3) Rasio Efisiensi secara parsial berpengaruh negative terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang go publik di Bursa Efek Jakarta, tidak teruji kebenarannya.


(31)

2. Retno Lestari (2005) a. Judul Penelitian

“Pengaruh Informasi Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Makan dan Minuman yang Go Publik di PT. Bursa Efek Jakarta”.

b. Perumusah Masalah

1) Apakah Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) dan Price Earning Ratio (PER) secara simultan berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang go publik di PT. Bursa Efek Jakarta?

2) Apakah Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) dan Price Earning Ratio (PER) secara parsial berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang go publik di PT. Bursa Efek Jakarta?

3) Dari variabel – variabel yang diteliti, variabel manakah yang berpengaruh paling dominan terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang go publik di PT. Bursa Efek Jakarta?

c. Teknis Analisis

Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda.


(32)

d. Hasil

1) ROE, DER, PER, berpengaruh secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang go publik di PT. Bursa Efek Jakarta terbukti kebenarannya.

2) ROE, DER, PER berpengaruh secara parsial berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang gopublik di PT. Bursa Efek Jakarta tidak terbukti kebenarannya.

3) Variabel ROE mempunyai pengaruh paling dominan terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang gopublik di PT. Bursa Efek Jakarta. Terbukti kebenarannya.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Informasi Keuangan 2.2.1.1. Pengertian Informasi

Menurut, (Raymond Mcleod, Jr1996:18), informasi adalah data yang telah diperoses atau yang memiliki arti, sedangkan menurut,(Robert G Murdick, 1986:6), infrormasi terdiri dari data yang telah diambil kembali, diolah atau sebaliknya digunakan untuk tujuan informatif atau kesimpulan, argumentasi, atau sebagai dasar untuk kriteria peramalan atau pengambilan keputusan.


(33)

Beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, menggambarkan suatu kejadian dan suatu kejadian nyata yang dapat digunakan sebagai dasar peramalan atau pengambilan keputusan sekarang maupun masa depan.

2.2.1.2. Sifat Informasi

Suatu informasi bagi perusahaan sangatlah penting, oleh karena itu pihak manajemen perusahaan harus memperhatikan sifat – sifat dari informasi tersebut karena akan sangat mempengaruhi kualitas pengambilan keputusan. Sifat – sifat informasi menurut,(Rosyidi, 1999:242) adalah sebagai berikut :

1. Dapat dipahami, kualitas informasi dapat membentuk atau memberi kesempatan kepada para pemakai untuk memahami maknanya.

2. Relevan, kapasitas informasi yang dapat mendorong keputusan tertentu atau keputusan yang berbeda apabila dimanfaatkan oleh para pemakainya untuk kepentingan memprediksi hasil pada masa yang akan datang, yang didasarkan atas kejadian waktu lampau dan saat sekarang.

3. Dapat dipercaya, informasi bebas dari kesalahan serta telah dinilai dan disajikan secara layak sesuai dengan tujuan.


(34)

4. Tepat waktu, informasi yang siap digunakan oleh para pemakainya sebelum kehilangan makna dan kapasitasnya dalam mempengaruhi dan menentukan berbagai keputusan. 5. Netralitas, informasi yang disajikan tidak memihak dan bebas

dari penyimpangan.

2.2.2. Laporan Keuangan

2.2.2.1. Pengertian Laporan Keuangan

Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang bersangkutan yang terdiri dari neraca, laporan labarugi dan laporan perubahan modal serta lapran arus kas.Laporan keuangan dapat digunakan sebagai alat untuk komunikasi antara data keuangan atau aktifitas perusahaan dengan pihak yang berkepentingan.Selain itu laporan keuangan juga merupakan alat untuk mempertanggungjawabkan kepada pemilik perusahaan, serta sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Menurut, (Munawir, 1995:5) laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahan.Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi, keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba pada waktu akhir – akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan –


(35)

perseroan untuk menambah daftar ketiga yaitu laba yang tidak dibagikan (laba ditahan).

Menurut,(Baridwan, 2000:17) laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, ringkasan dari tansaksi – transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (PSAK 2009:1) laporan merupakan bagian dari proses laporan keuangan yang lengkap (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan yang laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan sekmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

Beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pembukuan yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi – transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode akuntansi. 2.2.2.2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan dalam standar akuntansi keuangan (2009:3) yaitu:


(36)

1) Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2) Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian laporan keuangan menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.

3) Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertangggung jawaban manajemen atas sumber daya yang diperdayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggung jawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi, keputusan ini mungkin mencakup, misalnya keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

2.2.2.3. Manfaat Laporan Keuangan

Seperti yang telah dijelaskan dimuka bahwa laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang


(37)

dapat digunakan sebagai alat untuk komunikasi dengan pihak – piha yang berkepentingan dengan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan. Pihak – pihak yang berkepentingan tersebut antara lain :pemilik perusahaan, manager atau pimpinan perusahaan, kreditur dan bankers, investor dan pemerintah (Munawir, 1995:2).Manfaat laporan keuangan untuk masing – masing pihak dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Pemilik Perusahaan

Pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaannya, karena dengan laporan tersebut pemilik perusahaan akan dapat menilai sukses atau tidaknya manajer dalam memimpin perusahaannya dan kesuksesan seorang manajer biasanya diukur dengn laba yang diperoleh perusahaan. Dengan kata lain laporan keuangan diperlukan oleh pemilik perusahaan untuk menilai kemampuan hasil –hasil yang akan dicapai di masa mendatang sehingga bisa menafsir keuntungan yang dapat diterima dan perkembangan harga saham yang dimilikinya.

b. Manajer atau pimpinan perusahaan

Dengan mengetahui posisi keuangan perusahaan, manajer dapat menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki system pengawasannya dan menentukan kebijakan – kebijakan yang lebih tepat.Tetapi yang terpenting bagi manajer adalah bahwa


(38)

laporan keuangan tesebut merupakan alat untuk mempertanggungjawabkan kepada para pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.

c. Kreditur dan bankers

Sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan, kreditur atau bankers perlu mengetahui terlebih dahulu posisi keuangan dari perusahaan peminta kredit akan dapat diketahui melalui penganalisaan laporan keuangan perusahaan yang besangkutan dan diukur kemampuannya untuk membayar hutang dan beban bunganya untuk mengetahui apakah kredit yang diberikan cukup mendapat jaminan yang terlihat pada kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang.

d. Investor

Para investor memerlukan laporan keuangan perusahaan guna untuk mengetahui prospek keuntungan dan perkembangan perusahaan dimasa mendatang, serta untuk mengetahui jaminan investasinya, dan menentukan langkah – langkah yang harus ditempuh selanjutnya.

e. Pemerintah

Pemerintah sangat berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan, disamping untuk menentukan besarnya


(39)

pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan juga diperlukan oleh biro pusat statistik, dinas perindustrian, perdagangan, dan tenaga kerja untuk dasar perencanaan pemerintah.

2.2.2.4. Jenis laporan keuangan

Dalam penyajian suatu informasi keuangan biasanya mencangkup semua laporan keuagan yang diperlukan untuk keperluan pengambilan keputusan bagi manajemen atau pemakai lainnya, yang terdiri dari :

a. Neraca

Salah satu bentuk laporan yang paling utama adalah neraca. Beberapa ahli mengungkapkan definisi yang berbeda, tetapi pada hakikatnya mempunyai pengertian yang sama. Menurut (Baridwan, 1996: 18), Neraca adalah laporan yang menunjukan keadaan suatu unit usaha pada tanggal tertentu.Sedangkan menurut, (halim dan hanafi, 2007:50), neraca adalah dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Proses pencatatan dan pelaporan dalam laporan keuangan secara formal.

b. Laporan Laba Rugi

Menurut, (Hanafi dan halim, 2007: 55), laporan laba rugi adalah ringkasan hasil dari kegiatan perusahaan selama periode akuntansi tertentu.


(40)

c. Laporan Perubahan Ekuitas

Menurut Standar Akuntansi keuangan (2009:1,17), Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan keuangan yang menunjukan: 1) Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan.

2) Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam ekuitas.

3) Pengaruh Kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait.

4) Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik.

5) Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahannya.

6) Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing – masing jenis modal saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan.

d. Laporan Arus Kas

IAI dalam PSAK (2009: 2.1) mewajibkan perusahaan untuk menyusun laporan arus kas sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan setiap periode penyajian


(41)

laporan keuangan.Aliran kas diklasifikasikan dalam tiga kelompok yang berbeda yaitu penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari aktivitas operasional, investasi, pendanaan. e. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan adalah laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan.Laporan ini memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas sebab penyebabnya.

2.2.3. Saham

2.2.3.1. Pengertian saham

Menurut, (Harijanto, 1997:52).Saham adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas, sedangkan menurut (Darmaji, 2006:17) saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyerta atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa saham adalah surat berharga yang mencantumkan kata “saham” didalamnya memiliki bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan. Dengan memiliki saham, maka pemilik saham tersebut berhak atas deviden dan lain – lain menurut besar kecilnya modal yang disetor.


(42)

2.2.3.2. Jenis – Jenis Saham

Menurut,(Munandar, 1996: 148-149), Saham yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan dapat digolongkan ke dalam 2 (dua) jenis saham ialah :

1). Commod Stock (saham biasa), ialah saham yang tidak memberikan sesuatu keistimewaan kepada pemiliknya.

2). Preferend Stock (saham Preferensi), ialah saham yang memberikan sesuatu keistimewaan kepada pemiliknya misalnya:

a. Dijamin memperoleh sejumlah laba dalam presentase tertentu dari nilai nominalnya, meskipun perusahaan yang bersangkutan mungkin tidak memperoleh sesuatu keuntungan.

b. Dijamin bahwa bilamana pada suatu ketika perusahaan tidak sanggup mengadakan pembagian laba, maka bagian laba tersebut dapat ditagih pada tahun – tahun berikutnya.

c. Diberikan hak veto, ialah hak membatalkan keputusan rapat pemegang saham.

d. Diberikan hak didahulukan dalam pembandingan sisa kekayaan jika perusahaan dilikuidasi.

e. Diberikan hak untuk mengembalikan saham tersebut keperusahaan yang bersangkutan dengan memperoleh pembayaran kembali uang sebesar nilai nominalnya.


(43)

3) Macam – macam Saham Preferend a. Convertible Preferred Stock

Untuk menarik minat investoryang menyukai saham biasa, beberapa saham preferend menambah bentuk di dalamnya yang memungkinkan pemegangnya untuk meukar saham ini dengan saham biasa dengan rasio penukaran yang sudah ditentuukan.

b. Callable Preferred Stock

Bentuk lain dari saham preferen adalah memberikan hak kepada perusahaan yang mengeluarkan untuk membeli kembali saham ini dari pemegang saham pada tanggal tertentu dimasa mendatang dengan nilai yang tertentu. c. Floating atau Adjustable Rate Preferred Stock

Saham preferen ini tidak membayar deviden secara tetap tetapi tingkat deviden yang di bayar tergantung dari tingkat return dari sekuritas.

4) Saham Treasuri

Saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk tidak dipensiunkan tetapi disimpan sebagai teasuri yang nantinya dapat dijual kembali.


(44)

2.2.4. Faktor - Faktor yang mempengarui harga saham

Faktor yang mempengaruhi tingkat pergerakan saham sector manufaktur yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal disebut juga faktor fundamental adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan dan dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan.Sedangkan factor eksternal yang merupakan faktr non fundamental biasanya bersifat makro seperti situasi politik dan keamanan, fluktuasi, suku bunga kenijakan ekonomi pemerintah yang berasal dari luar perusahaan.

Perubahan harga saham perusahaan memberikan indikasi terjadinya perubahaan prstasi perusahaan selama periode tertentu.Prestasi perusahaan adalah kemampuan perusahaan selama periode tertentu. Prestasi perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam mengolah kekayaan yang dimiliki dari sumber dana tertentu untuk menghasilkan keuntungan. Prestasi pekerjaan dapat dikaji dari kinerja keuangan perusahaan yang diolah dari laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik.

Dalam periode tertentu, keragaman harga saham pada umumnya mencerminkan kinerja keuangan perusahaan akan tetapi tidak selalu berjalan seperti yang diharapkan, adakalanya perubahan harga saham pada periode tertentu tidak begitu mencerminkan fundamental perusahaan termasuk kinerja keuangannya. Dengan perkataan lain, pada saat itu harga saham


(45)

lebih merefleksikan perilaku determinan yang lain diluar kinerja keuangan, seperti kondisi ekonomi makro,suasana politik, kebijakan pemerintahan dalam industry dan dunia usaha atau factor tejnik yang melanda perusahaan yang bisa ikut memicu arah pergerakan harga saham.

Menurut, (Horne, 1997: 5) bahwa para pemegang saham yang tidak puas dengan kinerja manajemen dapat menjual saham yang mereka miliki dan menginvestasikan uangnya diperusahaan lain. Tindakan – tindakan tersebut jika dilakukan oleh para pemegang saham dapat mengakibatkan turunnya harga saham dipasar.

Semakin tinggi harga saham yang diperdagangkan dipasar modal menunjukan permintaan yang naik terhadap perusahaan tersebut.Naiknya permintaan saham perusahaan cukup, kuat dengan prospek jangka panjang yang baik dan sebaliknya harga saham semakin menurun bila permintaan saham tersebut turun.

Menurut, (Lestari, 2005: 3) dalam konteks teori ada 3 cara untuk melakukan analisis investasi dalam bentuk saham:

a. Analisis Fundamental

Setiap investasi saham mempunyai landasan yang kuat yang disebut nilai instrinsik yang dapat ditentukan melalui suatu analisis yang sangat hati – hati terhadap kondisi perusahaan pada saat sekarang dan prospeknya


(46)

dimasa yang akan datang. Nilai inilah yang diestimasikan oleh para pemodal kemudian dibandingkan dengan nilai pasar sekarang sehingga diketahui saham – saham yang over price maupun yang under price.

b. Analisis Teknikal

Suatu teknik analisis yang menggunakan data pasar yang dipublikasikan seperti harga saham, volume perdagangan, indeks harga saham individual dan gabungan serta factor – factor lain yang bersifat teknis.Sasaran yang ingin dicapai dari analisis ini adalah ketepatan waktu dalam memprediksi harga jagka pendek suatu saham sehingga sangat penting bagi pemodal untuk menentukan kapan saatnya suatu saham dibeli dan kapan harus dijual.

c. Analisis Portofolio

Salah satu karakteristik investasi pada sekuritas (saham) adalah kemudahan untuk membentuk portofolio investasi, artinya pemodal dapat dengan mudah menyebar investasinya pada berbagai kesempatan. Bukti empiris menunjukkan bahwa semakin banyak jenis saham yang dikumpulkan dalam keranjang portofolio maka resik kerugian saham yang satu dengan satu dapat dinetralisir oleh keuntungan yang diperoleh dari saham lain.


(47)

Sedangkan menurut,(Usman,1990: 165) pada dasarnya ada tiga jenis factor yang mempengaruhi harga saham, yaitu:

1. Informasi yang bersifat fundamental, misalnya : kemampuan manajemen perusahaan, prospek perusahaan, perkembangan teknologi, kemampuan menghasilkan keuntungan, penggunaan sumber alam, kebijakan pemerintah, mendpat kenaikan modal, bebas menjual kembali saham yang dimilikinya, mendapat deviden.

2. Faktor teknis misalnya : pekembangan kurs, keadaan pasar volume dan frekuensi transaksi, kekuatan pasar. 3. Faktor – Faktor lingkungan social, ekonomi dan

politikmisalnya: tingkat inflasi, kebijakan moneter, musim, neraca pembayaran dan APBN, kondisi ekonomi,keadaan politik.

2.2.5. Pengertian Rasio

Analisis laporan keuangan seringkali juga memasuki aktivitas untuk membuat berbagai macam transformasi atas laporan keuangan.Dan untuk mengetahui makna yang ada pada laporan keuangan diperlukan adanya analisis laporan keuangan yang berupa rasio – rasio laporan keuangan.Rasio keuangan ini bertujuan untuk mengukur


(48)

kinerja perusahaan dari berbagai aspek. Jenis – jenis analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan adalah rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktivitas, rasio pasar.

2.2.5.1. Macam – Macam Rasio

1). Likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek.

(Darsono, 2005: 51)

Rasio Likuiditas meliputi:

a). Rasio Lancar (current ratio) yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang di miliki.

b). Quick test ratio (QRT) yaitu kemampuan aktiva lancar minus persediaan untuk membayar kewajiban lancar.

c). Net Working Capital (NWC) rasio ini digunakan untuk mengetahui rasio modal bersih terhadap kewajiban lancar. d). Defensive Interval (DIR) rasio ini berguna untuk mengetahui

keberlangsungan dari perusahaan dalam melakukan operasi tanpa adanya arus kas dari pihak eksternal.


(49)

2). Solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi.

(Darsono, 2005: 54)

Rasio Solvabilitas meliputi:

a). Debt to Asset Ratio (DAR) yaitu rasio total kewajiban terhadap asset, rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang.

b). Debt to Equity Ratio, rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman.

c). Equity Multiplier (EM) Total aktiva dibagi Total ekuitas. Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalan mendayagunakan ekuitas pemegang saham.

d). Interest Coverage (IC) rasio ini berguna un tuk mengetahui kemampuan laba dalam membayar biaya bunga untuk periode sekarang.

3) Profitabilitas adalah rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, asset, modal saham yang tertentu.


(50)

Rasio Profitabilitas meliputi:

a). Gross Profit Margin (GPM) rasio ini berguna untuk mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari setiap barang yang dijual.

b). Net Profit Margin (NPM) rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan.

c). Return On Asset (ROA) rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap rupiah asset yang digunakan.

d). Return On Equity (ROE) rasio ini berguna untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemiliknya.

e). Earning Per Share (EPS) rasio ini menggambarkan besarnya pengembalian modal untuk setiap satu lembar saham.

f). Payout Ratio (PR) rasio ini menggambarkan persentase dividen kas yang diterima oleh pemegang saham terhadap laba bersih yang diperoleh perusahaan.

g). Retention Ratio (RR) rasio menggambarkan persentase laba bersih yang digunakan untuk menambah modal perusahaan.


(51)

h). Productivity Ratio (PR) ratio ini menggambarkan kemampuan operasional perusahaan dalam menjual dengan menggunakan aktiva yang dimiliki.

(Darsono, 2005: 56)

4) Aktivitas adalah rasio melihat pada beberapa asset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas – aktivitas tersebut pada tingkat kegiatan tertentu.

(Darsono, 2005: 59)

Rasio Aktivitas meliputi:

a). Receivable Turn Over (RTO) rasio ini menggambarkan kualitas piutang perusahaan dan kesuksesan perusahaan dalam penagihan piutang yang dimiliki.

b). Rata – Rata Penerimaan Piutang (RPP) rasio ini menggambarkan rasio penerimaan piutang yang terlalu panjang akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan karena banyaknya aktiva yang menganggur.

c). Inventory Turn Over (ITO) rasio ini berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola persediaan dalam arti berapa kali persediaan yang ada akan di ubah menjadi penjualan.

d). Lama Persediaan Mengendap (LPM) rasio ini berguna untuk mengetahui jangka waktu persediaan mengendap digudang persediaan.


(52)

e). Total Asset Turn (TATO) penjualan bersih dibagi rata – rata total aktiva.

(Darsono, 2005: 59)

5) Rasio Pasar adalah rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasarkan investor meskipun pihak manajemen berkepentingan terhadap rasio ini.Yang meliputi Price Earning Ratio (PER), Devidend Yield.

(Halim dan Hanafi, 2007: 84)

2.2.6. Return On Equity (ROE)

Investor sangat berkepentingan terhadap tingkat pengembalian (tingkat keuntungan) yang akan diperoleh dari dana yang telah diinvestasikan dalam bentuk saham suatu perusahaan.

Menurut, (Sartono, 1999: 131) Return On Equity Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan, apabila proporsi hutang makin besar maka rasio ini juga makin besar.

Sedangkan menurut,(Hanafi dan halim, 2005:179) rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham.


(53)

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Return On equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari dana yang telah diinvestasikannya untuk setiap ekuitas dan bagi investor rasio ini dapat digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat keuntungan yang benar – benar akan diterima dalam bentuk deviden dimasa yang akan datang.

2.2.7. Earning Per Share (EPS)

Disamping ROE, Rasio keuangan lain yang sering digunakan oleh investor saham atau calon investor untuk menganalisis kemampuan perusahaan mencetak laba berdasarkan saham yang dipunyai adalah EPS, atau laba perlembar saham.EPS bisa digunakan untuk beberapa macam analisis, yang pertama EPS bisa digunakan untuk menganalisis profitabilitas suatu saham oleh para analisis surat berharga menurut, (Hanafi dan Halim, 2005: 187,191).

Sedangkan menurut, (Darsono,2005: 57) untuk Earning Per Share untuk investor biasanya lebih tertarik dengan ukuran profitabilitas dengan menggunakan dasar saham yang dimiliki. Alat analisis yang dipakai untuk melihat keuntungan dengan dasar saham.

2.2.8. Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin merupakan rasio yang menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan.Rasio ini tidak menggambarkan seberapa besar presentase


(54)

keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan untuk setiap penjualan karena danya unsure pendapatan dan biaya nn operasional.Kelemahan dari rasio ini adalah memasukan pos atau item tidak berhubungan langsung dengan aktivitas penjualan seperti biaya bunga untuk pendanaan dan biaya pajak penghasilan.(Darsono, 2005: 56).

2.2.9 Macam – Macam Teori Tentang Harga Saham

Teori Dow ini pertama kali dikemukakan oleh Charles Henry Dow pada tahun 1800-an. Teori ini merupakan teori yang paling pertama dalam analisis teknikal yang bertujuan untuk mengidentifikasi trend harga pasar saham dalam jangka panjang dengan berdasar pada data-data harga saham di masa lalu (Tandelilin, 2001: 252). Dalam teori Dowdikenal adanya dua istilah utama yaitu bull market dan bear market. Bull market terjadi ketika pergerakan harga-harga saham cenderung untuk bergerak naik, sedangkan bear market menunjukkan pergerakan harga-harga saham yang cenderung turun (Tandelilin, 2001: 253).

Teori Efficiency Market Hypothesis (EMH) atau Capital Market Efficiency menyebutkan bahwa laporan keuangan dapat mempengaruhi pasar saham. Ini berarti menunjukkan betapa pentingnya peranan laporan keuangan (Harahap, 2002: 65).

2.2.10. Pengaruh Return On Equity Terhadap Harga Saham

Menurut Lestari (2005), Return On Equity Merupakan Rasio salah satu bentuk rasio keuangan yang mencerminkan tingkat pengembalian dari investasi para pemegang saham, sehingga pentingsekali, artinya bagi para


(55)

pemegang saham selalu pemilik badan usaha untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola modal sendiri pada tingkat produktivitas badan usaha dalam menghasilkan laba dengan menggunakan dana yang dimilikinya. Investor sangat berkepentingan terhadap tingkat pengembalian (tingkat keuntungan ) yang sajikan diperoleh dari dana yang telah diinvestasikannya dalam bentuk saham.

Menurut, Martin et.al (2001 : 213) dalam Lestari (2005), bagi para investor tingkat pengembalian yang diisyaratkan mereka dank arena itu mereka tidak keberatan membayar harga saham yang berlaku untuk sekuritas. Dengan demikian investor lebih memperhatikan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mengelola modal sendiri (ROE) maka semakin efisien dan efektif manajemen perushaan. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan lebih dapat memanfaatkan modalnya sendiri dibandingkan perusahaan lain. Dengan demikian hal ini akan mendorong investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaantersebut sehingga akan meningkatkan permintaan saham yang pada akhirnya dapat menaikkan harga saham. Demikian pula sebaliknya apabila ROE rendah maka dapat mengurangi kepercayaan investor terhadap nilai perusahaan dan kemudian berdampak pada turunnya harga saham. Hal ini didukung oleh teori harapan menyatakan : “Terdapat hubungan yang erat antara pengertian seseorang mengenai suatu tingkah laku, dengan yang ingin diperolehnya sebagai harapan”. Dengan demikian berarti juga harapan merupakan energy penggerak untuk melakukan suatu keinginan yang


(56)

karena terarah untuk mencapai sesuatu yang diinginkan disebut “usaha”.Usaha dilingkungan para pekerja dilakukan berupa keinginan yang disebut bekerja, pada dasarnya didorong oleh harapan tertentu (Nawawi :1998).

2.2.11. Pengaruh Earning per share terhadap Harga saham.

Menurut Pranowo (2009), Earning Per Share (EPS),merupakan rasio yang menunjukan laba bersih yang berhasil diperoleh perusahaan untuk setiap lembar saham selama suatu periode tertentu. Kenaikan atau penurunan EPS dari tahun ke tahun adalah ukuran penting untuk mengetahui baik tidaknya pekerjaan yang dilakukan perusahaan. EPS yang tinggi akan diminati oleh investor sehingga harga saham juga akan meningkat. EPS yang tinggi menandakan bahwa perusahaan dapat memberikan tingkat kemakmuran kepada para pemegang saham, sebaliknya EPS yang rendah menandakan bahwa perusahaan gagal dalam memberikan tingkat kemakmuran kepada pemegang saham.Hal ini didukung oleh “Teori Pendapatan bersih (Net Income Theory)” dimana teori ini menjelaskan pendapatan bersih isentik dengan Net Income, Earning atau laba (Pranowo, 2009). Dengan kata lain dapat dikatakan, bahwa volume dan harga saham akan meningkat ketika adanya kenaikan pendapatan. Menurut,(Morse 1981) dalam jurnal Ekonomi bisnis 2009 Semakin tinggi EPS, harga saham cenderung naik dan EPS menunjukan rasio keuntungan bersih untuk setiap lembar saham.Besar kecilnya nilai EPS sangat menentukan reaksi pasar.Reaksi


(57)

pasar ini tercemin pada volume dan harga saham. Oleh karena itu, adalah rasional jika EPS ikut mempengaruhhi harga saham. EPS yang tinggi menandakan bahwa peusahaan tersebut berhasil meningkatkan taraf kemakmuran investor dan hal ini akan mendorong investor untuk manambah jumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan tersebut. Pada akhirnyapeningkatan jumlah permintaan terhadap saham naik akan mendorong harga saham juga ikut naik.

2.2.12. Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Harga saham.

Net Profit Margin (NPM), rasio ini dapat dipergunakan untuk mengukur seberapa besar laba bersih yang dapat diperoleh dari setiap rupiah penjualan perusahaan. Di samping itu rasio ini juga bermanfaat untuk mengukur tingkat efisiensi total pengeluaran biaya-biaya dalam perusahaan. Semakin efisien suatu perusahaan dalam pengeluaran biaya-biayanya, maka semakin besar tingkat keuntungan yang akandiperoleh perusahaan tersebut.Bagi para investor, rasio ini juga menjadi bahan pertimbangan dalam penialian kondisi emiten (perusahaan), karena semakin besar kemampuan emiten dalam menghasilkan laba, maka secara teoritis harga saham perusahaan tersebut di pasar modal juga akan meningkat. Selanjutnya informasi mengenai rasio-rasio keuangan tersebut dapat digunakan oleh investor dalam mengambil keputusan berinvestasi,untukmembeli, mempertahankan, atau menjual saham yang dimiliki.


(58)

Hal ini akanmempengaruhi permintaan dan penawaran saham, sehingga akan berpengaruh terhadap harga saham.

(Darsono, 2005: 56)

2.3. Kerangka Pikir

Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu, maka dibuat premis-premis yang berfungsi untuk membuat kerangka pikir penelitian. Berikut ini adalah premis-premis yang disusun dari penelitian terdahulu dan teori-teori yang dikemukakan sebelumnya : Premis 1: Terdapat hubungan yang erat antara pengertian seseorang

mengenai suatu tingkah laku, dengan yang ingin diperolehnya sebagai harapan: “Dengan demikian berarti juga harapan merupakan energy penggerak untuk melakukan suatu keinginan yang karena terarah untuk mencapai sesuatu yang diinginkan disebut usaha”. Usaha dilingkungan para pekerja dilakukan berupa keinginan yang disebut bekerja, pada dasarnya didorong oleh harapan tertentu (Nawawi: 1998).

Premis 2:Hasil earning per share mempunyai korelasi positif dan berpengaruh segnifikan terhadap harga pasar saham. Artinya bila nilai EPS naik, maka akan berdampak pada naiknya harga pasar saham (Morse: 1981).


(59)

Premis 3: Semakin besar kemampuan emiten dalam menghasilkan laba, maka secara teoritis harga saham perusahaan tersebut di pasar modal juga akan meningkat (Darsono, 2005: 56)

Gambar 2.1 :Diagram Kerangka Pikir.

2.4. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan penjelasan sebelumnya serta landasan teori yang mendukung penelitian ini, maka disusun hipotesis dalam penelitian ini :

1. Diduga,Return On Equity (ROE),Earning per share (EPS)Net profit margin (NPM) berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang Go publik di Bursa efek Indonesia?

Return On equity (ROE) (X1)

Earning Per Share (EPS) (X2)

Net profit margin(NPM) (X3)

Harga Saham (Y)


(60)

2. Diduga Return On Equity (ROE) yang mempunyai pengaruh yang dominan terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang Go publik di Bursa efek Indonesia?


(61)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Nazir, 2005: 126). Berdasarkan uraian diatas penelitian ini menggunakan satu variabel terikat (Y) dan tiga variabel bebas (X), yaitu sebagai berikut:

1. Variabel Terikat (Y)

 Harga Saham (Y) 2. Variabel Bebas (X)

 Return On Equity (ROE) (X1)

 Earning Per Share (EPS) (X2)

 Net Profit Margin (NPM) (X3)

Konsep dan definisi secara operasional serta skala pengukuran yang digunakan dari setiap variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Variabel Terikat (Y)

Harga saham merupakanharga jual yang terjadi karena adanya penawaran dan permintaan suatu efek yang terjadi dipasar modal atau Bursa Efek. Dalam penelitian ini harga saham yang digunakan adalah harga penutupan saham pada suatu periode tertentu.


(62)

1. Variabel Bebas (X)

 Return On Equity (ROE) (X1)

Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.

Skala pengukuran Return On Equity adalah rasio, dengan satuan persen (%)

Return On Equity (ROE), dapat diformulasikan sebagai berikut

x 100%

(Hanafi dan halim, 2005: 179) 2. Earning Per Share (EPS) (X2)

Earning Per Share menggambarkan Rasio keuangan lain yang sering digunakan oleh investor saham atau calon investor untuk menganalisis kemampuan perusahaan mencetak laba berdasarkan saham yang dipunyai adalah EPS, atau laba perlembar saham.EPS bisa digunakan untuk beberapa macam analisis, yang pertama EPS bisa digunakan untuk menganalisis profitabilitas suatu saham oleh para analisis surat berharga dan menggambarkan besarnya pengembalian modal untuk setiap satu lembar saham,

Skala pengukuran Earning Per Shareadalah rasio, dengan satuanrupiah (Rp).


(63)

(Hanafi dan Halim, 2005: 187-191) 3. Net profit Margin (NPM) (X3)

Net Profit Margin merupakan rasio yang menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan.Rasio ini tidak menggambarkan seberapa besar presentase keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan untuk setiap penjualan karena adanya unsur pendapatan dan biaya non operasional.Kelemahan dari rasio ini adalah memasukan pos atau item tidak berhubungan langsung dengan aktivitas penjualan seperti biaya bunga untuk pendanaan dan biaya pajak penghasilan,

skala pengukuran Net Profit Marginadalah rasio, dengan satuan persen (%)

(Darsono, 2005 : 56).

3.2. Teknik Penentuan Sampel a. Populasi

Menurut Djarwanto (1998: 107) bahwa populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan – satuan/ individu – individu) yang karakteristiknya hendak diduga Populasi dalam penelitian ini adalah


(64)

perusahaan makanan dan minuman yang gopublik di PT. Bursa Efek Indonesia tahun 2007 - 2009 tercatat 15 perusahaan.

Berikut ini adalah nama-nama perusahaan yang dijadikan populasi dalam penelitian ini yaitu :

1. PT. Multi Bintang Indonesia. 2. PT. Delta Djakarta.

3. PT. Smart.

4. PT. Indofood Sukses Makmur 5. PT. Fast Food Indonesia. 6. PT. Mayora Indah. 7. PT. Cahaya Kalbar.

8. PT. Tiga Pilar Sejahtera Food. 9. PT. Ades Water Indonesia.

10. PT. Ultra Jaya Milk Industri dan Trading Comp. 11. PT. Prasida Aneka Niaga.

12. PT. Pioneerindo Gourmet. 13. PT. Sekar Laut.

14. PT. Siantar Top. 15. PT. Sierad Produce. b. Sampel

Menurut Djarwanto (1998: 108) bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah populasinya).

Sedangkan dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan dalam penentuan sampel adalah Purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel non randon sampling dimanasebagian elemen didalam kelompok


(65)

Adapun kriteria tersebut adalah sebagai berikut:

a. Perusahaan sampel merupakan perusahaan makanan dan minuman yang telah terdaftar dan Go Publik tahun 2007 – 2009 di Bursa Efek Indonesia.

b. Perusahaan sampel merupakan perusahaan makanan dan minuman yang go publikmasih aktif dalam melakukan perdagangan saham tahun 2007 – 2009.

c. Perusahaan sampel merupakan perusahaan makanan dan minuman yang go publik yang mengeluarkan laporan tahunan yang lengkap dan menghasilkan laba pada tahun 2007 – 2009 di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan kriteria diatas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 perusahaan makanan dan minuman yang go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Berikut ini adalah nama-nama perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini:

1. PT. Multi Bintang Indonesia. 2. PT. Delta Djakarta.

3. PT. Smart.

4. PT. Indofood Sukses Makmur. 5. PT. Fast Food Indonesia. 6. PT. Mayora Indah. 7. PT. Cahaya Kalbar.


(66)

8. PT. Tiga Pilar Sejahtera Food. 9. PT. Siantar Top

10. PT. Ultra Jaya Milk Industri dan Trading Comp.

3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang dijadikan sampel penelitian dari tahun 2007 sampai dengan 2009.Ditinjau dari sifatnya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. 3.3.2. Sumber data

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini berasal dari PT. Bursa Efek Indonesia yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan. 3.3.3. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang diperlukan dengan melakukan prosedur sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi dilakukan pada perusahaan makanan dan minuman dengan tujuan menentukan pemasalahan yang akan diteliti dan teori – teori yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.


(67)

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari catatan – catatan perusahaan atau dokumen perusahaan yang berkaitan.

3.4. Uji Kualitas Data

3.4.1. Uji Normalitas

Uji normalitas diperlukan untuk memastikan bahwa sebaran data yang digunakan bersifat normal.Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat diuji dengan metode Kolmogorov Smirnov dan metode Shapiro Wilk.

Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distibusi data mengikuti distribusi normal, berikut ini adalah pedomannya (Soemarsono, 2004: 43) adalah:

a. Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5% maka distribusinya adalah tidak normal.

Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5% maka distibusi adalah normal.

3.4.2. Uji Asumsi Klasik

Ghozali (2004: 159) menyatakan bahwa teknik estimasi variabel dependen yang melandasi analisis regresi disebut Ordinary Least Square(OLS) atau pangkat terkecil biasa. Regresi dengan model estimasi OLS akan memberikan hasil yang Best Linier Unbiased Estimator


(68)

(BLUE) jika memenuhi semua asumsi klasik. Hasil asumsi klasik tersebut adalah sebagai berikut :

1) Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamat ke pengamat yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.Model regresi yang baik adalah model yang bersifat homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2004: 125).

Alat uji yang digunakan untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas secara kuantitatif dalam suatu persamaan regresi dapat dilakukan dengan uji korelasi Rank Spearman (Algifari, 2000: 86).

Menurut Santoso (2002:301) deteksi adanya heteroskedastisitas adalah:

a. Nilai probabilitas >0,05 berarti bebas dari heteroskedasitas.

b. Nilai probabilitas < 0,05 berarti terkena heteroskedastisitas.

Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi


(69)

rs= 1 – 6

Keterangan :

d1 = Perbedaan dalam rank spearman antara residual dengan variabel bebas

N = Banyaknya data

(Gujarati, 1995: 188)

2) Autokorelasi

Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model linier ada korelasi antara korelasi pengganggu periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).Untuk menguji apakah terjadi autokorelasi atau tidak, digunakan uji Durbin-Watson (DW-Test).Suatu observasi dikatakan tidak terjadi autokorelasi jika nilai Durbin Watson terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du) (Ghozali, 2004: 99).

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi, yaitu: a. Bila nilai DW terletak di antara batas atas (du) dan (4-du),

maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.

b. Bila nilai DW lebih rendah dari batas bawah (dl), maka

koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, berarti ada autokorelasi positif.


(70)

c. Bila nilai DW lebih besar dari batas atas (4-dl), maka

koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.

d. Bila nilai DW terletak di antara batas atas (du) dan batas bawah (4-du) atau terletak di antara (4-du) dan (4-dl),

maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

Gambar.3.1 : Distribusi Daerah Keputusan Autokorelasi.

3) Multikolinearitas

Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen). Alat uji yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas dalam penelitian ini dengan melihat besarnya nilai variance inflation factor (VIF).

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai variance inflation factor (VIF)< 10, dan mempunyai angka tolerance mendekati

Menolak H0 bukti autokorelasi positif Daerah keragu-raguan

Menerima H0 atau H0 kedua-duanya

Menolak H0 bukti autokorelasi negatif Daerah keragu-raguan

0 dL dU 2 4-dL 4-dU 4

d F


(71)

kolerasi antar variabel bebas atau bebas multikolinieritas (Ghozali, 2004: 96).

3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.5.1. Teknik Analisis

Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda, karena jumlah variabel bebas (x) yang digunakan lebih dari satu variabel dan adapun model dari persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

(Anonim, 2010:L-21)

Keterangan :

Y = Harga Saham

X1 = Return On Equity (ROE) X2 = Earning Per Share (EPS) X3 = Nett Profit Margin (NPM) b0 = konstanta

b1,2,3 = koefisien regresi


(72)

3.6. Uji Hipotesis

3.6.1. Uji Kesesuaian Model

Untuk mengetahui sesuai tidaknya pengaruh antara variabel – variabel bebas (x) secara simultan dengan variabel terikat (y) digunakan uji F dengan prosedur penelitian sebagai berikut :

1. , (tidak ada pengaruh antara variabel bebas (X) secara simultan terhadap variabel terikat (Y)).

, (ada pengaruh antara variabel bebas (X) secara simultan terhadap variabel terikat (Y)).

2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat sigifikan 0,05, dengan derajat kebebasan (n-k-1), dimana n = jumlah pengamatan dan k = jumlah variabel bebas.

3. Menentukan nilai Fhitung =

(anonim, 2010:L-21) Keterangan :

R2 = koefisien determinasi K = jumlah parameter n = jumlah sampel

4. Kriteria Pengujian sebagai berikut :

a. Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti bahwa model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna melihat pengaruh Return On Equity (X1), Earning Per Share (X2),


(73)

b. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak H1 diterima, yang berarti bahwa modelregresi  yang  dihasilkan  cocok  guna  melihat  pengaruh Return On Equity (X1), Earning Per Share (X2), Net Profit Margin (X3) terhadap Harga Saham (Y).

3.6.2. Uji t

Sedangkan untuk melihat pengaruh dari masing – masing variabel bebas (X) secara parsial terhadap variabel terikat (Y) digunakan uji t, dengan prsedur pengujian sebagai berikut :

1. , (tidak ada pengaruh antara variabel bebas (X) secara parsial terhadap variabel terikat (Y)).

, (ada pengaruh antara variabel bebas (X) secara parsial terhadap variabel terikat (Y)).

2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05, dengan derajat kebebasan (α / 2 : n – k – 1), dimana n=jumlah pengamatan, dan k = jumlah variabel bebas.

3. Menentukan Nilai thitung = Keterangan :

thitung = t hasil perhitungan

bj = koefisiensi regresi

se = standart eror


(74)

a. Jika nilai probabilitas > 0,05 , maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti bahwa Return On Equity (X1), Earning Per Share (X2), Net Profit Margin (X3) secara parsial tidak berpengaruh terhadap Harga saham (Y).

b. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa Return On Equity (X1), Earning Per Share (X2), Net Profit Margin (X3) secara parsial berpengaruh terhadap Harga saham (Y).


(75)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

Berikut ini adalah gambaran umum dari 10 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dijadikan sebagai sampel penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

1) PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk

Perseroan didirikan di Medan pada tanggal 3 juni 1929 akte Notaris Tjeerd Dijkstra No 8, dengan nama NU Nedelandseh Indisdie Bierbrowerijen. Pada Tahun 1936 kedudukan perseroan dipisahkan dari Medan ke Surabaya, Dengan nama Bierbrowerijen Mantsohapp dan diubah lagi menjadi Heinekeris Indnesiche baru ditangerang dan dalam tahun yang sama nama perusahaan diganti menjadi PT. Perusahaan Bir Indonesia.

Sejak tanggal 2 september 1981 nama perusahaan diubah menjadi PT. Multi Bintang Indonesia, yang berkedudukan di jakarta perseroan merupakan leader di industri bir dengan menguasai pangsa pasar 5,5 %. PT. Multi Bintang Indonesia membuat serangkain produk dengan merk Bintang Gold, Holncken, Tier, guiness stout dan green sand shandy. Produk perseroan dengan merk Bir Bintang mendominasi pasar Jawa Timur.


(1)

Perbedaan Penelitian Terdahulu dan Penelitian yang Dilakukan Sekarang:

Tabel 4.15 : Perbedaan Penelitian Terdahulu dan Penelitian yang

Dilakukan Sekarang:

No Nama Peneliti Variabel Penelitian Hasil 1 Retno Lestari (2005) X : Return On Equity (ROE),

Debt to Equity Ratio (DER) dan Price Earning Ratio (PER) Y : Harga Saham

Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) dan Price Earning Ratio (PER) secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap harga saham dan Return On Equity (ROE) yang mempunyai pngaruh paling dominan terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang go publik di PT. Bursa Efek Jakarta terbukti kebenarannya.

2 Indah Permadani (2005) X : Rasio Return On Asset (ROA), Rasio Efisiensi dan Rasio Likuiditas

Y : Harga Saham

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa diduga kinerja keuangan yang diukur dengan Rasio Return On Asset (ROA), Rasio Efisiensi dan Rasio Likuiditas secara simultan berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang go publik di Bursa Efek Jakarta terbukti kebenarannya dan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sehingga menyatakan diduga kinerja keuangan yang diukur dengan rasio efisiensi dan rasio likuiditas secra parsial berpengaruh positif terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yag go publik di Bursa Efek Jakarta, tidak teruji kebenarannya. Dan diduga kinerja keuangan yang diukur dengan rasio efisiensi secara parsial berpengaruh negatif terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yan go publik di Bursa Efek Jakarta tidak terbukti kebenarannya

3 Fitri Irmawati (2011) X : Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Rasio keuangan yang terdiri dari Return On Equity


(2)

4.6. Keterbatasan penelitian

Penelitian ini dirasakan oleh peneliti sudah dilakuakan secara optimal namun peniliti merasa dalam hasil penelitian ini adanya beberapa kerterbatasan yaitu antara lain :

1. Sampel yang diambil relatif kecil, sehingga kurang dapat mengukur pengaruh rasio keuangan yang diukur dengan Return On Equity, Earning Per Share, Net Profit Margin terhadap harga saham.

2. Dari hasil penelitian juga dapat dilihat adanya pengaruh dari variabel-variabel lain yang diteliti, sehingga dalam penelitian yang akan datang hendaknya diperhitungkan variabel lain yang kemungkinan berpengaruh terhadap harga saham.

Kendala yang bersifat situasional, yaitu berupa situasi yang dapat dirasakan peneliti pada saat melakukan peelitian, yang mana pada saat ini situasi negara dalam keadaan krisis ekonomi dan terdapat banyaknya persaingan usaha sehingga dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.


(3)

BAB V

Kesimpulan dan Saran

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil Uji kesesuaian Model atau Uji F menunjukkan bahwa model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat adanya pengaruh dari rasio keuangan yang terdiri dari Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga hipotesis penelitian terbukti kebenarannya.

Sedangkan berdasarkan uji parsial atau uji t menunjukkan bahwa hanya untuk variabel Return On Equity (ROE) secara parsial tidak berpengaruh dominan terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Akan tetapi untuk variabel Earning Per Share (EPS), dan Net Profit Margin (NPM) secara parsial berpengaruh dominan terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang go publik yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Sehingga Hipotesis yang diduga berpengaruh dominan tidak teruji kebenarannya.


(4)

Pihak perusahaan hendaknya lebih memperhatikan Return On Equity (ROE), karena secara teori Return On equity berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan dari penelitian Return on equity (ROE) berpengaruh signifikan dan dalam memberikan informasi keuangan harus benar – benar dapat dipercaya dan telah diaudit oleh auditor yang benar – benar kompeten dan independent, hal ini dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengukur kinerja perusahaan secara khusus dan secara umum dapat membuat para investor tiidak ragu – ragu lagi untuk menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut, dengan begitu harga saham perusahaan akan mengalami peningkatan.

2. Bagi Investor

Para investor dan calon investor sebelum menginvestasikan modalnya hendaknya akan memperhatikan dan mengetahui bagaimana keadaan Rasio keuangan perusahaan tersebut, hal ini dilakukan untuk memperkecil resiko yang akan dihadapi dimasa yang akan datang.

3. Peniliti Selanjutnya

Diharapkan dapat melanjutkan penelitian dengan topik yang sama dan memperbanyak jumlah sampel, jumlah rasio serta periode penelitian yang lebih lama, sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari, 2000, Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi. Edisi Kedua. Penertbit BPFE, Yogyakarta.

Anonim, 2010, Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian dan Skripsi Program Studi Akuntansi, Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Ashari, Darsono, 2005, Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Andi Yogyakarta.

Baridwan, Zaki, 1996, Intermediate Accounting, Edisi 7, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Fraser, Lyn M, Aileen Ormiston, 2008, Memahami Laporan Keuangan, Edisi ke Tujuh, Penerbit PT. Indeks.

Ghozali, Imam, 2009, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Halim, Hanafi, 2005, Analisis Laporan Keuangan, Mahmud M Hanafi, Edisi ke

Tiga, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta.

Hanafi M, Halim, 2007, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ketiga, Penerbit Unit Penerbit, Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafari, 1998, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi 1-8, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.

Harijanto, 1997, Kebijaksanaan Moneter, Pasar Uang dan Pasar Modal, Cetakan Pertama, Penerbit Primkop UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.

Horne, Van. James C, 1997, Finansial Management and Policy, 10 Edition, Prentice Hall, New Jersey.

Husnan, Suad, 1996, Dasar – Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009, Standart Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Manullang, M, 2005, Pengantar Manajemen Keuangan, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Munandar, M, 1996, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keenam, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Munawir, S, 1995, Analisis Laporan Keuanga, Edisi Keempat, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Murdick, Robert, G Joel, Ross, 1986, Sistem Informasi Untuk Manajemen Modern, Edisi Ketiga, Penerbit PT. Erlangga.


(6)

Usman, Majuki, dkk, 1990, ABC Pasar Modal Indonesia, Penerbit LPPI ISEI, Jakarta.

Weston, J. Fred dan Copeland, Tomas F, 1995, Manajemen Keuangan, Edisi Keseimbangan Jilid I, Edisi Revisi Terjemah A. Jaka Wasana dan Kibrandoko, Penerbit Binapura Aksara Jakarta.

Panowo, Bambang, 2009, Pengaruh Beberapa Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan, Jurnal Ekonomi Bisnis, Tahun 14 No 3. Lestari, Retno, 2005, Pengaruh Informasi Keuangan Terhadap Harga Saham

Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta.

Permadani, Festi Indah, 2005, Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Go Publik di PT. Bursa Efek Jakarta.