Proses Pembentukan Reputasi Tinjauan Umum Tentang Reputasi

commit to user 32 Definisi reputasi menurut Muwafik diunduh dari http:muwafik center.blogsport.com200910pscb-citra-reputasi.html Reputasi adalah suatu nilai yang diberikan kepada individu, institusi atau negara. Reputasi tidak bisa diperoleh dalam waktu singkat karena harus dibangun bertahun-tahun untuk menghasilkan sesuatu yang bisa dinilai oleh publik. Reputasi juga baru bertahan dan sustainable apabila konsistennya perkataan dan perbuatan. Cohen dan Fiegenbaum 2003 yang dikutip oleh Sulastri 2006 menyatakan bahwa: Dalam lingkungan yang kompetitif, reputasi merupakan identitas yang penting dalam setiap kepentingan stakeholder, sehingga reputasi juga merupakan bagian dari komunitas lingkungan stakeholder yang dibangun dari dimensi internal, eksternal dari kondisi masa lalu, sekarang, dan dipersepsikan untuk masa datang. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa reputasi sekolah adalah kesesuaian visi dan misi pada sekolah yang tertuang dalam identitas sekolah yang mewujudkan dalam aktivitas keseharian sekolah dan dipersepsi sama oleh publik eksternal orang tua mahasiswa orang tua siswa, masyarakat dan instansi lain dan internal dosenguru, karyawan dan mahasiswasiswa. Untuk menjaga reputasi yang dimiliki, organisasilembaga perlu dengan serius mengatasi isu dan krisis yang dihadapi karena ini merupakan titik balik bagi kelangsungan hidup suatu organisasilembaga untuk mempertahankan reputasinya.

b. Proses Pembentukan Reputasi

Proses pembentukan reputasi membutuhkan waktu yang lebih lama dari proses pembentukan citra. Menurut Paul Argenti yang dikutip Prayudi 2008:7 adalah sebagai berikut: Reputasi dapat terbentuk ketika ada kesesuaian antara citra image yang terbentuk dengan identitas identity yang dibangun perusahaan. Identitas perusahan merupakan manifestasi visual realitas perusahaan yang disampaikan melalui nama, logo, moto, produk, pelayanan, bangunan, alat kantor, seragam dan bentuk fisik lainnya yang diciptakan oleh organisasi dan dikomunikasikan kepada seluruh publiknya. commit to user 33 Berikut proses pembentukan reputasi perusahaanorganisasi : Dipahami oleh…. Keseluruhan persepsi sama dengan….. Gambar 1. Bagan Proses Terbentuknya Reputasi Sumber : Paul A. Argenti dikutip oleh Prayudi, 2008:7 Berdasarkan bagan di atas dapat dijelaskan bahwa proses terjadinya reputasi diawali dengan pembentukan identitas perusahaanorganisasi yang dibangun perusahaanorganisasi tersebut melalui nama, brand, simbol dan presentasi diri dari perusahaan tersebut yang dipahami oleh stakeholder perusahaanorganisasi sehingga perusahaanorganisasi tersebut dapat membangun citra perusahaan. Dengan adanya citra perusahaanorganisasi yang baik dipandangan dan dipersepsikan sama oleh para stakeholder atas perusahaanorganisasi tersebut maka dapat terbentuklah reputasi perusahaanorganisasi tersebut. Jadi proses terbentuknya reputasi sangat berkaitan dan tidak terlepas dari pembentukan identitas, citra perusahaanorganisasi tersebut. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa proses pembentukan reputasi sekolah yaitu ketika ada kesesuaian antara citra yang terbentuk dengan identitas yang dibangun lembaga pendidikansekolah. Identitas lembaga pendidikansekolah merupakan manifestasi visual realitas Citra Pelanggan Reputasi PerusahaanOrganisasi Identitas PerusahaanOrganisasi Nama, Brand, Simbol, Presentasi Diri Citra Karyawan Citra Komunitas Citra Investor commit to user 34 lembaga pendidikansekolahan yang disampaikan melalui nama, logo, visi misi, produk outputlulusan, pelayanan, bangunan, alat pada lembaga pendidikansekolah, seragam dan bentuk fisik lainnya yang diciptakan oleh lembaga pendidikansekolah dan dikomunikasikan kepada seluruh publiknya orang tua mahasiswa orang tua siswa, masyarakat dan instansi terkait. Reputasi sekolah merupakan representasi dari persepsi tindakan sekolah masa lalu dan prospek masa depan yang menggambarkan keadaan sekolah, yang secara keseluruhan menarik bagi semua konstituen stakeholder utamanya bila dibandingkan dengan pesaing utamanya sekolah lain.

c. Cakupan Reputasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH VARIASI POSISI VACUUM TUBE DAN PUTARAN MESIN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA HONDA ASTREA GRAND

0 4 1

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN TYPE VACUUM TUBE TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA HONDA SUPRA DENGAN KOMPOSISI BAHAN BAKAR BENSIN 90% DAN ETANOL 10%

0 28 1

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN POSISI VACUUM TUBE TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA HONDA SUPRA DENGAN KOMPOSISI BAHAN BAKAR BENSIN 80% DAN ETANOL 20%

0 20 1

PENGARUH VARIASI JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL DAN VARIASI PEMASANGAN SALURAN BROWN GAS PADA ELEKTROLISER TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR SUPRA-X 125R CW TAHUN 2010.

0 0 17

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN KAPASITOR DAN VARIASI JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL PADA ELEKTROLISER TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEBAGAI BAHAN AJAR TEKNIK SEPEDA MOTOR.

0 0 17

Pengaruh Penggunaan Elektroliser Dengan Variasi Diameter Kawat Tembaga Dan Variasi Larutan Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Sepeda Motor Honda Supra-X 125d Tahun 2007.

0 0 17

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN MELALUI PIPA KAPILER BERSIRIP RADIAL DI DALAM UPPER TANK RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN TOYOTA KIJANG.

0 1 11

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN MELALUI PIPA KAPILER BERSIRIP RADIAL DI DALAM UPPER TANK RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN TOYOTA KIJANG.

0 1 18

PENGGUNAAN ELEKTROLISER KAWAT TEMBAGA DAN VARIASI LARUTAN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TAHUN 2010.

0 0 16

PENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROLISER DENGAN VARIASI DIAMETER KAWAT TEMBAGA DAN VARIASI LARUTAN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA-X 125D TAHUN 2007 | Pahlevianto | Jurnal Nosel 8162 17110 1 SM

0 0 8