Fungsi Humas Tinjauan Pustaka

commit to user 13 yang telah ditetapkan. Fungsi pengawasan yaitu dilakukan agar tujuan yang telah ditetapkan dalam perencanaan dapat tercapai dengan mengawasi kinerja yang telah diberikan tugas masing-masing.

c. Fungsi dan Tugas Humas

1. Fungsi Humas

Berbicara fungsi berarti berbicara masalah kegunaan humas dalam tujuan organisasilembaga. Beberapa fungsi humas menurut pakar Humas Internasional Cutlip Centre and Canfield berdasarkan ciri khas kegiatan humas dalam Rosady Ruslan 2005:19 sebagai berikut: a. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama melalui fungsi melekat pada manajemen lembagaorganisasi. b. Membina hubungan yang harmonis antara badanorganisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran. c. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya. d. Melayani keinginan publik dan memberikan sumbangan saran kepada pemimpin manajemen demi tujuan dan manfaat bersama. e. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badanorganisasi ke publiknya atau sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. Menurut Edward L. Bernays dalam Rosady Ruslan 2005:18 ada tiga fungsi utama humasPR, yaitu: a. Memberikan penerangan kepada masyarakat. b. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan secara langsung. c. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu organisasi sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya. Adapun penjelasan fungsi humas di atas adalah sebagai berikut: Pertama, memberikan penerangan kepada masyarakat, yaitu praktisi humas memberikan informasi-informasi yang ada dalam organisasi tersebut commit to user 14 kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat mengerti dan memahami kondisi yang ada dalam organisasi tersebut. Kedua, melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan secara langsung, yaitu humas mendekati dan mempengaruhi pendapat yang berkembang di masyarakat tentang isu yang berkembang pada suatu organisasi, sehingga pandangan dan sikap masyarakat tentang hal itu dapat berupah ke arah yang lebih positif. Ketiga, berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu organisasi sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya, yaitu praktisi humas harus mampu menyamakan atau menyeimbangkan sikap yang harus dilakukan organisasi terhadap masyarakat, begitu pula sebaliknya humas harus mampu juga menyeimbangkan sikap masyarakat terhadap organisasi. Sehingga hubungan yang harmonis antara organisasi dengan masyarakat dapat tercapai. Sedangkan menurut Zulkarnain Nasution 2006:28 fungsi humas pada lembaga pendidikan sebagai berikut: a. Mampu sebagai mediator dalam menyampaikan komunikasi secara langsung komunikasi tatap muka dan tidak langsung melalui mediapers kepada pimpinan lembaga publik intern dosenguru, karyawan dan mahasiswasiswa. b. Mendukung dan menunjang kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan mempublikasi lembaga pendidikan. Dalam hal ini humas bertindak sebagai pengelola informasi kepada publik intern dan publik ekstern, seperti: menyampaikan informasi kepada pers dan promosi. c. Menciptakan suatu citra yang positif terhadap lembaga pendidikannya. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi humas di lembaga pendidikan adalah menumbuh dan mengembangkan hubungan yang harmonis melalui komunikasi dengan menggunakan media antara sekolah dengan publiknya, baik intern dosenguru, karyawan, mahasiswasiswa maupun ekstern orang tua mahasiswaorang tua siswa, masyarakat, instansi lain dalam rangka mempublikasikan kegiatan humas di lembaga pendidikan sehingga menciptakan suatu opini, citra dan reputasi yang positif terhadap commit to user 15 lembaga pendidikan tersebut serta fungsi humas pada lembaga pendidikan ke depan dituntut selalu profesional dalam mengelola informasi sehingga terwujudnya citra positif pada lembaga, sebab itu peran komunikasi sangatlah penting.

2. Tugas Humas

Dokumen yang terkait

PENGARUH VARIASI POSISI VACUUM TUBE DAN PUTARAN MESIN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA HONDA ASTREA GRAND

0 4 1

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN TYPE VACUUM TUBE TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA HONDA SUPRA DENGAN KOMPOSISI BAHAN BAKAR BENSIN 90% DAN ETANOL 10%

0 28 1

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN POSISI VACUUM TUBE TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA HONDA SUPRA DENGAN KOMPOSISI BAHAN BAKAR BENSIN 80% DAN ETANOL 20%

0 20 1

PENGARUH VARIASI JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL DAN VARIASI PEMASANGAN SALURAN BROWN GAS PADA ELEKTROLISER TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR SUPRA-X 125R CW TAHUN 2010.

0 0 17

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN KAPASITOR DAN VARIASI JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL PADA ELEKTROLISER TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEBAGAI BAHAN AJAR TEKNIK SEPEDA MOTOR.

0 0 17

Pengaruh Penggunaan Elektroliser Dengan Variasi Diameter Kawat Tembaga Dan Variasi Larutan Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Sepeda Motor Honda Supra-X 125d Tahun 2007.

0 0 17

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN MELALUI PIPA KAPILER BERSIRIP RADIAL DI DALAM UPPER TANK RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN TOYOTA KIJANG.

0 1 11

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN MELALUI PIPA KAPILER BERSIRIP RADIAL DI DALAM UPPER TANK RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN TOYOTA KIJANG.

0 1 18

PENGGUNAAN ELEKTROLISER KAWAT TEMBAGA DAN VARIASI LARUTAN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TAHUN 2010.

0 0 16

PENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROLISER DENGAN VARIASI DIAMETER KAWAT TEMBAGA DAN VARIASI LARUTAN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA-X 125D TAHUN 2007 | Pahlevianto | Jurnal Nosel 8162 17110 1 SM

0 0 8