Fungsi Manajemen Humas Tinjauan Umum Tentang Humas

commit to user 11 dan mahasiswasiswa dan publik ekstern orang tua mahasiswaorang tua siswa, masyarakat dan institusi luar”. Berdasarkan pada uraian dari definisi-definisi pakar di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan humas di lingkungan pendidikan adalah kegiatan fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh organisasi lembaga pendidikan dengan pubik intern dosenguru, karyawan dan siswa dan publik ekstern orang tua mahasiswaorang tua siswa, masyarakat dan institusi luar dalam rangka membina hubungan yang harmonis sehingga kepercayaan, penghargaan dan goodwill dapat diperoleh dari publik.

b. Fungsi Manajemen Humas

Menurut Zulkarnain Nasution 2006:14, fungsi pokok atau tahapan- tahapan dalam manajemen meliputi: 1. Fungsi Perencanaan Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana pencapaian, berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan berapa jumlah biaya yang diperlukan. Perencanan ini dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan. Menurut jangka waktu perencanaan dapat dibagi 3 yaitu perencanaan jangka pendeksatu minggu, satu bulan, satu tahun, perencanaan jangka menengah perencanaan yang dibuat untuk jangka waktu 2 sampai 5 tahun dan perencanaan jangka penjang perencanaan yang dibuat lebih dari 5 tahun. 2. Fungsi Pengorganisasian Kegiatan membagi tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam kerjasama di lembaga pendidikan. Kegiatan pengorganisasian bertujuan menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai dengan prinsip manajemen lembaga pendidikan. Fungsi pengorganisasian disini meliputi: pembagian tugas kepada masing-masing pihak, membentuk bagian, mendelegasikan, serta menetapkan wewenang dan tanggung jawab, sistem komunikasi serta mengkoordinir kerja setiap karyawan dalam tim kerja yang solid dan terorganisir. 3. Fungsi Penggerakan Menggerakkan dalam hal ini merangsang anggota-anggota organisasi melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik. tugas penggerakkan dilakukan pemimpin lembaga pendidikan, karena itu kepemimpinan lembaga pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam menggerakkan karyawan, tenaga pengajar melaksanakan program kerja. commit to user 12 4. Fungsi Pengkoordinasian Menjaga agar masing-masing tugas yang telah diberi wewenang dan tanggung jawab dikerjakan sesuai dengan aturan dalam mencapai tujuan. Pengkoordinasian dalam lembaga pendidikan adalah mempersatukan rangkaian aktivitas penyelenggaraan di lembaga pendidikan dan pembelajaran dengan menghubungkan dan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semua berlangsung secara tertib ke arah tercapainya maksud yang telah ditetapkan. Koordinasi dapat diwujudkan dengan cara rapat lengkap, pertemuan berkala, pembentukan panitia, wawancara pada bawahan dan instruksi. Dengan demikian kemampuan kepemimpinan lembaga pendidikan dalam mengorganisasikan program kerja lembaga pendidikan menjadi demikian penting. 5. Fungsi Pengarahan Pengarahan dilakukan agar kegiatan yang dilakukan bersama tetap melalui jalur yang ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadinya pemborosan. Yaitu dengan memberikan petunjuk dalam melaksanakan kegiatan, memberikan dan menjelaskan perintah, memberikan kesempatan meningkatkan pengetahuan kepada pegawai agar dalam lebih efektif dalam melaksanakan tugas, memberikan kesempatan ikut serta menyumbangkan tenaga dan pikiran, memberikan koreksi agar setiap personil melaksanakan tugas-tugasnya secar efisien.sebagai pengarah pimpinan lembaga pendidikan tersebut berada pada tingkat pimpinan eksekutif tertinggi pada lembaga pendidikan tersebut. 6. Fungsi Pengawasan Sebagai salah satu kegiatan untuk mengetahui realisasi perilaku tenaga pengajar dan karyawan dalam organisasi lembaga pendidikan. Secara umum pengawasan dikaitkan dengan upaya pengendalian, pembina dan pelurusan sebagai upaya pengendalian kualitas pendidikan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan fungsi pokok atau tahapan-tahapan dalam manajemen meliputi: fungsi perencanaan yaitu menyusun rencana terlebih dahulu dalam melakukan kegiatan dan menetapkan tujuan yang hendak dicapai. Fungsi pengorganisasian yaitu membagi tugas- tugas dalam kegiatan yang hendak dilaksanakan. Fungsi penggerakan yaitu memberi dorongan anggota-anggota organisasi melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik. Fungsi pengkoordinasian yaitu Menjaga agar masing-masing tugas yang telah diberi wewenang dan tanggung jawab dikerjakan sesuai dengan aturan dalam mencapai tujuan. Fungsi pengarahan yaitu pengarahan dilakukan agar kegiatan yang dilakukan bersama tetap melalui jalur yang ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan dengan tujuan commit to user 13 yang telah ditetapkan. Fungsi pengawasan yaitu dilakukan agar tujuan yang telah ditetapkan dalam perencanaan dapat tercapai dengan mengawasi kinerja yang telah diberikan tugas masing-masing.

c. Fungsi dan Tugas Humas

Dokumen yang terkait

PENGARUH VARIASI POSISI VACUUM TUBE DAN PUTARAN MESIN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA HONDA ASTREA GRAND

0 4 1

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN TYPE VACUUM TUBE TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA HONDA SUPRA DENGAN KOMPOSISI BAHAN BAKAR BENSIN 90% DAN ETANOL 10%

0 28 1

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN POSISI VACUUM TUBE TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA HONDA SUPRA DENGAN KOMPOSISI BAHAN BAKAR BENSIN 80% DAN ETANOL 20%

0 20 1

PENGARUH VARIASI JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL DAN VARIASI PEMASANGAN SALURAN BROWN GAS PADA ELEKTROLISER TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR SUPRA-X 125R CW TAHUN 2010.

0 0 17

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN KAPASITOR DAN VARIASI JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL PADA ELEKTROLISER TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEBAGAI BAHAN AJAR TEKNIK SEPEDA MOTOR.

0 0 17

Pengaruh Penggunaan Elektroliser Dengan Variasi Diameter Kawat Tembaga Dan Variasi Larutan Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Sepeda Motor Honda Supra-X 125d Tahun 2007.

0 0 17

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN MELALUI PIPA KAPILER BERSIRIP RADIAL DI DALAM UPPER TANK RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN TOYOTA KIJANG.

0 1 11

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN MELALUI PIPA KAPILER BERSIRIP RADIAL DI DALAM UPPER TANK RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN TOYOTA KIJANG.

0 1 18

PENGGUNAAN ELEKTROLISER KAWAT TEMBAGA DAN VARIASI LARUTAN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TAHUN 2010.

0 0 16

PENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROLISER DENGAN VARIASI DIAMETER KAWAT TEMBAGA DAN VARIASI LARUTAN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA-X 125D TAHUN 2007 | Pahlevianto | Jurnal Nosel 8162 17110 1 SM

0 0 8