commit to user 49
Dari posisi tersebut menggambarkan humas sekolah memiliki peran secara fungsional dan stuktural. Peran humas sebagai fungsional adalah
bagaimana wakil kepala sekolah beserta staf humas melaksanakan fungsinya secara profesional dalam melayani publik internal dan
eksternal, mengolah data dan opini publik, mengelola informasi dan sebagainya. Peran fungsional ini terjadi melalui koordinasi pada setiap
bagian, apakah kepada sesama wakil kepala sekolah, kepala tata usaha dan staf administrasi tata usaha lainnya. Sedangkan peran struktural
humas di letakkan sebagai wakil kepala sekolah bidang humas dan mempunyai staf humas. Secara organisasi di bawah instruksi dari kepala
sekolah dan staf humas dibawah instruksi dari wakil kepala sekolah bidang kehumasan.
Sekolah perlu humas karena kebutuhan komunikasi sekolah meningkat dan lebih kompleks antara lain untuk menyebarluaskan informasi
yang benar dan tepat waktu mengenai sekolah: kebijakan-kebijakan yang dilakukan sekolah, program-program yang dilaksanakan sekolah, pencapaian-
pencapaian prestasi sekolah, keputusan-keputusan dan isu-isu kritis yang ada di sekolah, serta menghilangkan rumor dan salah informasi. Sekolah perlu
membangun komunikasi yang efektif dengan Kepala Sekolah, Guru, dan Karyawan, mereka perlu memahami bahwa seluruh jajaran sekolah adalah
humas. Sekolah perlu mempunyai rasa kebersamaan yang kuat secara internal. Guru dan karyawan yang bangga pada reputasi sekolah akan bekerja keras
untuk mempertahankannya.
B. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran merupakan alur berpikir yang dipergunakan dalam penelitian, yang diilustrasikan secara menyeluruh dan sistematis setelah
memiliki teori yang mendukung proses penelitian. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian pada suatu lembaga
pendidikansekolah. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat ini, lembaga pendidikan dituntut untuk bersaing dengan lembaga pendidikan yang
lain baik dari sektor pemerintah maupun swasta, apalagi kini semakin berkembangnya sekolah favorit yang masing-masing sekolah mempunyai
keunggulan masing-masing. Publikmasyarakat saat ini sudah pandai dalam
commit to user 50
memilih lembaga pendidikan yang dinilai tepat untuk memenuhi kebutuhan dalam menyekolahkan anaknya.
Untuk itu, lembaga pendidikan harus selalu mengedepankan kebutuhan masyarakatpublik yaitu dengan melalui peran dan fungsi humas di
lembaga pendidikan, dimana praktisi humas harus mampu mengelola informasi, opini publik dengan baik, menjaga dan membina hubungan yang
harmonis dengan publik internal dosenguru, karyawan dan mahasiswasiswa dan publik eksternal orang tua mahasiswaorang tua siswa, masyarakat dan
instansi lain sehingga lembaga pendidikan tersebut mempunyai citra yang positif di lingkungan masyarakat sekitar dan mampu bersaing dalam
mengedepankan keunggulan sekolah sehingga dapat menjadi sekolah favorit. Humas di lembaga pendidikan juga harus memperbaiki dan mengembangkan
mutu lembaga pendidikan yang diwakili sehingga lembaga pendidikan tersebut dapat mempunyai outputlulusan yang baik dan juga memperbaiki
visi dan misi lembaga pendidikan tersebut agar lembaga pendidikan yang diwakilinya dapat mempunyai identitas dan citra positif sehingga reputasi
sekolah favorit dapat dicapai . Apabila suatu lembaga pendidikan mempunyai identitas dan citra
yang positif maka dengan sendirinya akan terbentuk suatu lembaga pendidikan yang mempunyai reputasi baik di publiknya, reputasi proses terbentuknya
lebih lama jika dibandingkan dengan proses terbentuknya citra. Untuk itu, jika suatu lembaga pendidikan telah memiliki reputasi yang positif di mata publik
hendaknya praktisi humas dilembaga pendidikan tersebut terus meningkatkan supaya lebih baik lagi. Berdasarkan teori di atas penelitian mengenai peranan
humas dalam rangka mempertahankan reputasi sekolah favorit, maka dibuat skema sebagi berikut:
commit to user 51
Gambar 4. Skema Kerangka Berpikir S
E K
O L
A H
Wakasek Bidang
Humas Peranan
dan Fungsi
Internal Publik
Eksternal Publik
Media Massa
Reputasi Sekolah Favorit
Citra Positif
Sekolah Identitas
Sekolah
commit to user
52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metodologi. Metodologi penelitian diperlukan untuk mendapatkan kebenaran dari suatu penelitian.
Metodologi penelitian perlu ditentukan dahulu sebelum kegiatan penelitian dilakukan. Hal ini karena ketepatan dalam menentukan metodologi akan
mengantarkan peneliti ke arah tujuan yang diinginkan, yaitu hasil yang dapat dipertanggung jawabkan. Menurut Kartini Kartono 1990:15 bahwa “Metodologi
merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan melakukan verifikasi terhadap kebenaran suatu peristiwa atau pengetahuan dengan memakai
metode- metode ilmiah”. Menurut Winarno Surachmad 1994:131 menyatakan
bahwa “Metodologi merupakan ilmu tentang cara-cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan teknik-
teknik serta alat tertentu”. Berdasarkan kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud metodologi adalah ilmu yang membahas dan mempelajari tentang metode-metode atau cara-cara tertentu yang harus ditempuh dalam melaksanakan
kegiatan penelitian untuk tujuan tertentu.
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dalam melakukan penelitian atau research diperlukan suatu tempat penelitian untuk memperoleh data yang mendukung tercapainya tujuan penelitian.
Adapun yang menjadi tempat penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di SMA Negeri 3 Surakarta dengan alasan :
1. Terdapat permasalahan yang ingin diteliti yaitu peran humas dalam rangka
mempertahankan reputasi sekolah favorit. 2.
Di SMA Negeri 3 Surakarta tersedia data yang dibutuhkan peneliti.