Proses Kegiatan Humas Tinjauan Pustaka

commit to user 20 3. Humas di lembaga pendidikan berperan membina hubungan yang harmonis antara publik intern, publik ekstern dengan media masa sehingga dapat menciptakan dan membangun citra dan reputasi yang positif.

e. Kegiatan Humas

1. Proses Kegiatan Humas

Suatu organisasi yang baik adalah organisasi yang berhasil mencapai tujuannya. Untuk kelancaran jalannya organisasi tersebut diperlukan cara-cara atau penyelenggaraan kerja seefisien mungkin. Dengan kata lain organisasi memerlukan suatu proses kerja yang merupakan syarat mutlak bagai tercapainya suatu tujuan. Demikian halnya dengan humas, yang juga mempunyai proses kerja tertentu guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan. Menurut Suryosubroto 1988:4 pada dasarnya proses kegiatan humas dapat ditempuh melalui lima tahap, yaitu: a. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ini yang perlu dikerjakan oleh petugas humas adalah mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan tugasnya, yakni meliputi: bahan informasi massage yang direncanakan akan disampaikan kepada publiknya, media apa yang akan digunakan, merumuskan apa maksud dan tujuan tertentu yang ingin dicapai melalui kegiatan tersebut dan fasilitas, antara lain: waktu, tempat dan sarana-sarana penunjang lainnya. b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini petugas humas melaksanakan kegiatan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pada prinsipnya segala sesuatu yang sudah dipersiapkan sedapat mungkin dapat terlaksana. c. Tahap Pengecekan terhadap Tanggapan Masyarakat Pada tahap ketiga petugas humas berusaha untuk mengetahui dengan pasti, apakah kegiatan yang telah dilakukan mendapat tanggapan sambutan yang positif dari masyarakat yang dituju. d. Tahap Penilaian atau Kontrol terhadap Hasilnya Pada tahap ini petugas melakukan evaluasi sejauh mana maksud dan tujuan kegiatan kehumasan yang baru-baru ini dilaksanakan telah tercapai. Tolak ukur yang digunakan ialah rumusan tujuan yang telah dibuat pada tahap persiapan. e. Tahap Memberikan Saran-Saran kepada Pimpinan Berdasarkan kesimpulan yang ditarik dari tahap keempat maka petugas humas berkewajiban melaporkan kepada pimpinannya. commit to user 21 Pelaporan ini perlu dilengkapi dengan saran-saran, anjuran, himbauan atau semacam “rekomendasi” apa tindak lanjut yang harus dilakukan oleh pimpinan instansinya berhubungan dengan persoalan yang sedang dihadapi. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa proses kegiatan humas pada umumnya dapat ditempuh dengan lima tahap yang meliputi: persiapan, pelaksanaan, pengecekan terhadap tanggapan masyarakat, penilaian atau kontrol terhadap hasilnya, memberikan saran-saran kepada pimpinan. Ke lima tahap dalam proses kegiatan humas tersebut harus dilaksanakan oleh praktisi humas khususnya di lembaga pendidikan agar kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar dan tujuan dari kegiatan tersebut dapat tercapai dengan maksimal.

2. Jenis Kegiatan Humas

Dokumen yang terkait

PENGARUH VARIASI POSISI VACUUM TUBE DAN PUTARAN MESIN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA HONDA ASTREA GRAND

0 4 1

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN TYPE VACUUM TUBE TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA HONDA SUPRA DENGAN KOMPOSISI BAHAN BAKAR BENSIN 90% DAN ETANOL 10%

0 28 1

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN POSISI VACUUM TUBE TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA HONDA SUPRA DENGAN KOMPOSISI BAHAN BAKAR BENSIN 80% DAN ETANOL 20%

0 20 1

PENGARUH VARIASI JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL DAN VARIASI PEMASANGAN SALURAN BROWN GAS PADA ELEKTROLISER TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR SUPRA-X 125R CW TAHUN 2010.

0 0 17

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN KAPASITOR DAN VARIASI JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL PADA ELEKTROLISER TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEBAGAI BAHAN AJAR TEKNIK SEPEDA MOTOR.

0 0 17

Pengaruh Penggunaan Elektroliser Dengan Variasi Diameter Kawat Tembaga Dan Variasi Larutan Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Sepeda Motor Honda Supra-X 125d Tahun 2007.

0 0 17

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN MELALUI PIPA KAPILER BERSIRIP RADIAL DI DALAM UPPER TANK RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN TOYOTA KIJANG.

0 1 11

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN MELALUI PIPA KAPILER BERSIRIP RADIAL DI DALAM UPPER TANK RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN TOYOTA KIJANG.

0 1 18

PENGGUNAAN ELEKTROLISER KAWAT TEMBAGA DAN VARIASI LARUTAN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TAHUN 2010.

0 0 16

PENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROLISER DENGAN VARIASI DIAMETER KAWAT TEMBAGA DAN VARIASI LARUTAN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA-X 125D TAHUN 2007 | Pahlevianto | Jurnal Nosel 8162 17110 1 SM

0 0 8