Pengertian Reputasi Tinjauan Umum Tentang Reputasi

commit to user 31 dan rintangan yang tidak sengaja dilakukan oleh pihak lain dan hambatan secara subyektif yang meliputi hambatan yang sengaja dibuat oleh pihak lain sehingga menimbulkan gangguan terhadap usaha persuasi. Sedangkan hambatan dalam pelaksanaan aktivitas atau kegiatan humas di dalam mencakup usaha peningkatan kualitas SDM agar lebih efektif dan efisien dalam melaksanakan tugas, serta hambatan dari luar yang berhubungan dengan publik internal dengan memelihara hubungan yang harmonis serta usaha menumbuhkan kepercayaan dan simpati dari publik eksternal.

2. Tinjauan Umum Tentang Reputasi

Reputasi dalam suatu organisasi atau lembaga sangat diperlukan, demi tercapainya pandangan yang baik di masyarakat atau publik. Reputasi pada dasarnya merupakan proses yang terbentuknya memerlukan waktu yang cukup lama. Reputasi dapat terbentuk dengan adanya identitas dan citra positif yang diperoleh organisasi atau lembaga sehingga jika identitas dan citra positif tersebut dapat bertahan lama maka organisasi atau lembaga tersebut akan memperoleh reputasi yang positif juga. Citra merupakan bagian dari reputasi.

a. Pengertian Reputasi

Pada masa sekarang banyak sekolah unggul yang mengedepankan kualitas mutu pendidikan dan kualitas output atau lulusan sekolah yang mampu bersaing dengan output atau lulusan sekolah lain, sehingga sekolah tersebut dapat memperoleh citra yang positif di mata masyarakat. Citra positif yang diperoleh jika dikembangkan dan dipertahankan maka sekolah tersebut akan memiliki reputasi yang positif juga. Reputasi memiliki pengertian yang lebih luas daripada citra. Menurut Prayudi 2008:7 definisi reputasi adalah “kesesuaian aplikasi visi dan misi perusahaan yang tertuang dalam identitas perusahaan yang mewujudkan dalam aktivitas keseharian perusahaan dan dipersepsi sama oleh publik eksternal dan internal perusahaan”. commit to user 32 Definisi reputasi menurut Muwafik diunduh dari http:muwafik center.blogsport.com200910pscb-citra-reputasi.html Reputasi adalah suatu nilai yang diberikan kepada individu, institusi atau negara. Reputasi tidak bisa diperoleh dalam waktu singkat karena harus dibangun bertahun-tahun untuk menghasilkan sesuatu yang bisa dinilai oleh publik. Reputasi juga baru bertahan dan sustainable apabila konsistennya perkataan dan perbuatan. Cohen dan Fiegenbaum 2003 yang dikutip oleh Sulastri 2006 menyatakan bahwa: Dalam lingkungan yang kompetitif, reputasi merupakan identitas yang penting dalam setiap kepentingan stakeholder, sehingga reputasi juga merupakan bagian dari komunitas lingkungan stakeholder yang dibangun dari dimensi internal, eksternal dari kondisi masa lalu, sekarang, dan dipersepsikan untuk masa datang. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa reputasi sekolah adalah kesesuaian visi dan misi pada sekolah yang tertuang dalam identitas sekolah yang mewujudkan dalam aktivitas keseharian sekolah dan dipersepsi sama oleh publik eksternal orang tua mahasiswa orang tua siswa, masyarakat dan instansi lain dan internal dosenguru, karyawan dan mahasiswasiswa. Untuk menjaga reputasi yang dimiliki, organisasilembaga perlu dengan serius mengatasi isu dan krisis yang dihadapi karena ini merupakan titik balik bagi kelangsungan hidup suatu organisasilembaga untuk mempertahankan reputasinya.

b. Proses Pembentukan Reputasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH VARIASI POSISI VACUUM TUBE DAN PUTARAN MESIN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA HONDA ASTREA GRAND

0 4 1

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN TYPE VACUUM TUBE TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA HONDA SUPRA DENGAN KOMPOSISI BAHAN BAKAR BENSIN 90% DAN ETANOL 10%

0 28 1

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN POSISI VACUUM TUBE TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA HONDA SUPRA DENGAN KOMPOSISI BAHAN BAKAR BENSIN 80% DAN ETANOL 20%

0 20 1

PENGARUH VARIASI JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL DAN VARIASI PEMASANGAN SALURAN BROWN GAS PADA ELEKTROLISER TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR SUPRA-X 125R CW TAHUN 2010.

0 0 17

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN KAPASITOR DAN VARIASI JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL PADA ELEKTROLISER TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEBAGAI BAHAN AJAR TEKNIK SEPEDA MOTOR.

0 0 17

Pengaruh Penggunaan Elektroliser Dengan Variasi Diameter Kawat Tembaga Dan Variasi Larutan Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Sepeda Motor Honda Supra-X 125d Tahun 2007.

0 0 17

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN MELALUI PIPA KAPILER BERSIRIP RADIAL DI DALAM UPPER TANK RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN TOYOTA KIJANG.

0 1 11

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN MELALUI PIPA KAPILER BERSIRIP RADIAL DI DALAM UPPER TANK RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN TOYOTA KIJANG.

0 1 18

PENGGUNAAN ELEKTROLISER KAWAT TEMBAGA DAN VARIASI LARUTAN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TAHUN 2010.

0 0 16

PENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROLISER DENGAN VARIASI DIAMETER KAWAT TEMBAGA DAN VARIASI LARUTAN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA-X 125D TAHUN 2007 | Pahlevianto | Jurnal Nosel 8162 17110 1 SM

0 0 8