commit to user 17
pimpinan selalu siap dalam memberikan bahan-bahan informasi yang terbaru.
d. Membantu pimpinan dalam mengembangkan rencana dan kegiatan-
kegiatan lanjutan yang berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat public service sebagai akibat dari komunikasi timbal
balik dengan pihak luar. Hal ini ternyata menumbuhkan harapan atau penyempurnaan polecy atau kegiatan yang telah dilakukan oleh
organisasi.
Dari uraian mengenai tugas-tugas di atas menurut para pakar humas maka dapat disimpulkan bahwa yang menjadi tugas sehari-hari humas adalah
sebagai berikut: a.
Membina hubungan kerjasama yang baik dan harmonis dengan publik intern dosenguru, karyawan dan mahasiswasiswa dan
publik ekstern masyarakat, orang tua mahasiswaorang tua siswa dan instansi terkait serta menjalin hubungan yang harmonis dengan
media massa. b.
Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi baik lisan atau tertulis menggunakan media sebagai
publikasi kegiatan organisasi lembaga pendidikan kepada publiknya.
c. Mempelajari dan melakukan analisis reaksi terhadap kebijaksanaan
organisasi lembaga pendidikan serta mengelola informasi atau aspirasi dari publik ekstern.
d. Membangun dan mempertahankan opini publik, citra dan reputasi
yang positif.
d. Peranan Humas
Peranan humas yang dikembangkan oleh Glen M. Broom dan G.D. Smith dalam buku Manajemen Isu oleh Prayudi 2008:18 dapat dibedakan
menjadi dua yakni: 1.
Peran Teknisi Komunikasi Communication Technician Role Praktisi humas memiliki keahlian di bidang komunikasi dan
jurnalistik-menulis, pengeditan, produksi audio visual, grafis dan produksi pesan yang dibutuhkan untuk melaksanakan program
commit to user 18
humas. Praktisi humas tidak terlibat dalam pembuatan keputusan organisasi. Praktisi humas yang menjalankan peran ini biasanya
memegang peranan penting dalam organisasi yang mengutamakan model humas informasi publik atau keagenan pers dimana humas
membuat release kepada media mengenai organisasi.
2. Peran Manajer Komunikasi Communication Manager Role
Praktisi humas secara sistematis merencanakan dan mengatur program humas sebagai organisasi, memberi masukan pada
manajemen perusahaan dan membuat kebijaksanaan humas dan secara teratur mengadakan penelitian atau mengevaluasi kerja
mereka. Pihak manajemen memberikan wewenang bagi praktisi humas untuk mengelola sendiri kegiatannya.
Peranan humas menurut Dozier Broom dalam Rosady Ruslan
2005:20 dapat dibedakan menjadi empat, yaitu: 1.
Penasehat Ahli Expert Prescriber Praktisi humas yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi
untuk dapat membantu mencarikan solusi yang tepat atas masalah hubungan dengan publik public relationship yang sedang atau akan
dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan.
2. Fasilitator Komunikasi Communication Fasilitator
Praktisi humas harus dapat berperan sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar
apa yang menjadi harapan serta keinginan publiknya dan sebaliknya, sehingga dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai,
mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak.
3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah Problem Solving Process
Fasilitator Peran humas adalah untuk membantu pimpinan perusahaan baik
sebagai penasehat adviser hingga dalam proses pengambilan keputusantindakan eksekusi dalam mengatasi persoalan yang terjadi
secara rasional dan profesional.
4. Teknisi Komunikasi Communications Technician
Peranan ini menjadikan humas sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau biasa dikenal
dengan methode of communication in organization.
Sedangkan peran humas di lembaga pendidikan menurut Zulkarnain Nasution 2006:30 sebagai berikut:
1. Membina hubungan harmonis kepada publik internal dalam
lingkungan lembaga pendidikan, seperti: dosenguru, tenaga administrasi dan siswa dan hubungan kepada publik eksternal di
luar lembaga pendidikan, seperti orang tua siswa dan di luar lembaga pendidikan.
commit to user 19
2. Membina komunikasi dua arah kepada publik internal dosenguru,
karyawan dan mahasiswasiswa dan publik eksternal lembaga luarinstansi, masyarakat dan media massa dengan menyebarkan
pesan, informasi dan publikasi hasil penelitian dan berbagai kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pimpinan.
3. Mengidentifikasi dan menganalisis suatu opini atau berbagai
persoalan, baik yang ada di lembaga pendidikan maupun yang ada di masyarakat.
4. Berkemampuan mendengar keinginan atau aspirasi-aspirasi yang
terdapat di dalam masyarakat. 5.
Bersikap terampil dalam menerjemahkan kebijakan-kebijakan pimpinan dengan baik.
Menurut Zulkarnain Nasution 2006:29 ada tiga alasan yang mendasar pentingnya peran humas pada lembaga pendidikan ke depan, antara
lain sebagai berikut: 1.
Pengelolaan lembaga pendidikan masa yang akan datang semakin otonom, sehingga pimpinan selalu menghasilkan kebijakan yang
terkait dengan kelembagaannya. Dalam hal ini diperlukan suatu bagian yang dengan intensif dan terprogram mensosialisasikan
kebijakan tersebut kepada masyarakat baik di tingkat internal maupun eksternal.
2. Persaingan yang sehat dan dinamis antar sesama lembaga pendidikan
dalam merebut animo calon mahasiswasiswa untuk menimba ilmu di lembaga pendidikan tersebut, sehingga dituntut agar diperlukan
unit kerja yang mengelola dan memberi informasi dengan citra yang positif.
3. Perkembangan media massa di daerah semakin meningkat, baik
media televisi swasta lokal daerah, radio maupun media cetak, khususnya, yang sudah pasti selalu mencari informasi yang aktual di
perguruan tinggi, untuk itu perlu membina hubungan yang harmonis dengan media massa tersebut agar informasi atau berita-berita
tentang lembaga pendidikan selalu baik dan positif.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peranan humas di lembaga pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Humas di lembaga pendidikan berperan mengidentifikasi dan
menganalisis opini yang berkembang baik di dalam lembaga pendidikan maupun di masyarakat.
2. Humas di lembaga pendidikan berperan sebagai penghubung
komunikasi antara pihak sekolahlembaga pendidikan dengan masyarakatpublik.
commit to user 20
3. Humas di lembaga pendidikan berperan membina hubungan yang
harmonis antara publik intern, publik ekstern dengan media masa sehingga dapat menciptakan dan membangun citra dan reputasi yang
positif.
e. Kegiatan Humas